Memahami Jalan Pikiran HRS

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh : Fathorrahman Fadli

MUDANEWS.COM – Habib Rizieq Shihab orang memanggilnya. Dicinta juga dicela bagi yang tak paham jiwanya. Yang jelas, beliau sudah dihargai oleh umat sbg sosok idola. HRS terbit dalam hati sanubari umat, mereka datang dari seluruh penjuru negeri dengan uang sendiri, mereka datang dalam satu ayunan gerakan kesamaan TAUHID, “Laa..ila Ha …illaaallah.. Muhammadur Rasulullah”.

Gema tauhid yang bersemanyam dalam dada umat itulah yg membara, yang meringankan langkah umat untuk menyatu dalam Tauhidul Harakah…..bukan imingan remah-remah kekuasaan yang menipu manusia lari dari kesadaran esoteriknya.

Tauhid Islam telah menyatukan Umat atas dasar kesadaran bawaan dari Allah Rabbul Izzati. Siapa pemanggilnya, Ya Beliau Habib Muhammad Rizieq Shihab Durriyatur Rasulullah Muhammad SAW.
Coba tunjukkan kepada kita semua, siapa pemimpin negara didunia sekarang ini yang datang kembali ke negerinya…lalu dicinta dan dielu elukan seperti HRS. Nothing Bro.

Kuasa apakah yang disematkan padanya? Berapa triliun kekayaannya hingga jutaaan manusia rela menjemputnya dgn berjalan kaki kiloan meter, jutaan liter bensin, uang pribadi milyaran rupiah, waktu yang terbuang, demi cintanya pada HRS? Bukan, mereka bukan semata-mata cinta pada sosok HRS! HRS hanyalah simbol perlawanan dan kerinduan akan tegaknya keadilan sosial. HRS hanya menginginkan negara tidak mendholimi rakyatnya.

HRS hanya ingin bangsa ini tegak berdiri di atas kaki sendiri. HRS ingin melihat bangsanya menjadi bangsa yang bermartabat, bangsa pejuang, bangsa yang terhormat. HRS hanya ingin presiden sebagai kepala negara berdiri tegak di atas semua golongan, adil dan bijaksana. HRS ingin pemimpin bangsa tidak menjadi jongos dari bangsa lain. HRS ingin nilai-nilai luhur Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi landasan Hidup manusia Indonesia agar Rahmat dan Hidayah Allah menyinari kehidupan bangsa.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki modal yang sangat banyak untuk menjadi bangsa yang maju, kuat dan beradab. Indoneaia memiliki peluang yang besar untuk menjadikan Ideologi Pancasila sebagai ideologi kelas dunia. Pancasila sangat mampu mengungguli ideologi-idelogi dunia lain yang sebagian darinya sudah tak berguna. Pancasila mampu melumat ideologi Komunisme, Liberalisme, Leninisme, Marxisme, Kapitalisme, dan ideologi lainnya.

HRS diakui atau tidak adalah sosok fenomenal kelas dunia. HRS memiliki daya panggil jiwa yang kuat bagi umatnyang.bersih jiwanya. Mereka berkumpul seperti air pegunungan yang mengalirkan energi positif pembebasan yang un-limited. HRS adalah pemegang remote control peradaban umat yang baru. Umat yang tidak dibatasi oleh sekat birokrasi keormasan yang kaku dan membeku.

NU dan Muhammadiyah yang berubah menjadi birokrasi keagamaan yang rigit dengan segala aturan itu pelan-pelan telah kehilangan elan vitalnya dalam masyarakat; yakni dalam mengisi kekosongan jiwa masyarakat yang kering karena mayoritas telah menghamba pada kepentingan dunia (hubbud dunya) dan takut mati (karahiyatul maut).

Penyakit ini telah mendera umat dalam birokrasi-birokrasi keagamaan di negeri ini. Kedua organisasi kemasyarakatan itu telah lupa bahwa jiwa jiwa umat harus diisi, dihidupkan, disirami batinnya, diasah, dilatih agar terus peka terhadap nilai-nilai ilahiyah sebagai penyebab utama (The Causa Prima) kehidupan ini.

HRS hadir dalam situasi dimana dakwah tidak lagi tegak dalam bingkai Amar Makruh Nahi Munkar. Berjuta ulama menganjurkan yang makruf, sedang kecil sekali yang mau mencegah kemungkaran dimuka bumi. Padahal paradigma dakwah haruslah menyatu antara menganjurkan kepada kebaikan dan mencegah keburukan sebagaimana wasiat Rasulullah, “Man Ra’a mingkum munkaran falyughaiyirhu biyadih, faillam yastatik fabilisanih, faillam yastatik fabiqolbih, wa dhalika ad’aful iman.” ”
HRS dalam dakwahnya selalu mengambil porsi besarnya sebagai pencegah kemungkaran. Dan ini tentu sangat berisiko besar bagi dirinya sendiri. Bagi Keluarganya dan bagi para pengikutnya. Namun apakah HRS akan genyar dengan itu semua? Tentu saja tidak. HRS telah mewakafkan dirinya untuk hoduo di kalan.dakwah, Nahi Mungkar dengan segala risiko yang akab dihadapinya. Dia yakin dengan itu. Dan itu pernah beliau ucapkan kepada pemulis saat mewawancarainya di kediamannya Petamburan, Oktober 2003, kira-kira 17 tahun yang silam.

Bravo Habib Muhammad Rizieq Shihab, sekali engkau mati dijalan Allah, maka Allah akan hidupkan kembali jiwa juangmu dalam dada-dada para pemuda yang berbaris dengan rapi dalam jamaah-jamaahmu. Teruslah berjuang ketika keadilan terluka ya Durriyatur Rasul, berteriaklah ketika kebenaran tersisihkan dari muka bumi. Jangan takut dengan fatamorgana kekuasaan yang selalu resah tanpa Tauhid. Mereka hanya mengabdi pada kursi, bukan kepada tegaknya keadilan dan kebenaran yang sejatinya mereka panggul dipundaknya, mereka simpan di dadanya setiap mengambil keputusan negara.

Kekuasaan adalah batu uji validitas manusia, apakah dia baik atau justru seorang penjahat. Selamat berjuang HRS, anak-anak umat yang bersih jiwanya akan selalu menemanimu dalam doa-doa malam mereka saat bermunajad kepada Sang Pencipta Alam Raya.

- Advertisement -

Berita Terkini