Pelaksanaan Muscab IV BPC HIPMI Labuhanbatu Terkesan Abal-abal

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Labuhanbatu – Musyawarah Cabang (Muscab) IV BPC HIPMI Labuhanbatu periode 2020-2023 yang dilaksanakan di Hotel Platinum Rantauprapat pada Kamis (22/10/2020) terkesan abal-abal.

“Karena pelaksanaannya seperti di dramatisir oleh panitia pelaksana dan Ketua Umum BPC HIPMI Labuhanbatu periode 2017-2020,” ungkap salah satu pengurus BPC HIPMI Labuhanbatu periode 2017-2020 bung Andy Baskoro Yudho (ABY), dalam pers rilisnya kepada mudanews.com, Minggu (25/10).

Ia menyampaikan berdasarkan data absensi peserta Muscab yang ditunjukkan oleh penerima tamu bahwa pelaksanaan Muscab tersebut tidaklah Qorum, melihat dari jumlah peserta yang hadir pada pelaksanaan Muscab tersebut tidak mencapai ¾ dari peserta.

Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya persiapan pelaksanaan Muscab tersebut yang dilakukan oleh panitia juga tidak transparan kepada seluruh pengurus BPC HIPMI Labuhanbatu, sehingga banyak pengurus yang tidak bisa menjadi peserta dalam pelaksanaan Muscab tersebut.

Bung ABY selaku Ketua Bidang Ekonomi Keuangan dan Perbankan BPC HIPMI Labuhanbatu periode 2017-2020 sangat menyesalkan keputusan yang diambil oleh pelaksana Muscab tersebut, karena keputusan hanya di ambil secara sepihak tanpa ada musyawarah melibatkan beberapa pengurus yang aktif.

Ia juga menyesalkan LPJ yang di laporkan oleh Ketua Umum BPC HIPMI Labuhanbatu periode 2017-2020 Indra Firdaus tidak terperinci kepada seluruh anggota, padahal HIPMI Labuhanbatu pernah menerima dana hibah Pemkab pada tahun 2019, sehingga penyelenggaraan LPJ terkesan tidak bertanggung jawab.

Dari jumlah pengurus BPC HIPMI Labuhanbatu periode 2017-2020 sejumlah 58 orang, yang hanya menjadi peserta sebanyak 34 orang, namun yang hadir dalam pelaksanaan Muscab tersebut hanya 16 orang, data Valid sesuai absensi dari penerima tamu.

“Adapun hal ini tidak mencapai ¾ dari peserta sesuai yang di atur dalam AD ADRT HIPMI.
Harusnya pelaksanaan ini tidak dapat dilanjutkan, tapi ditunda,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Kohar Ritonga juga menyampaikan, kami juga mengesalkan ketika kami ingin masuk dalam pelaksanaan Muscab tersebut tidak diizinkan oleh panitia pelaksana dikarenakan tidak bagian dari peserta padahal kami juga punya hak untuk mengikuti kegiatan itu karena kami adalah pengurus Aktif.

“Intinya kami sangat kecewa dengan pelaksanaan Muscab ini, karena terkesan abal-abal,” ujarnya.

“Padahal organisasi ini cukup besar dan cukup ternama di mata publik,” ujarnya.

Heri Sandi Ritonga dan Fajar Syahputra yang juga merupakan peserta juga mengungkapkan hal serupa. Ia mengatakan, pada saat berjalannya Muscab langsung mempertanyakan kepada Ketua Panitia Pelaksana Muscab Mizwar Tanjung, tetapi tidak diindahkan. Berita Labuhanbatu, Arjuna

- Advertisement -

Berita Terkini