Janganlah Menabur Angin

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Oleh: Legisan S Samtafsir
Motivator

MUDANEWS.COM – Siapa yang radikal ketika….:
Imam sedang sholat dibunuh?
Ustadz ceramah ditusuk?
Wanita bercadar dilarang baca Quran?
Masjid dicoret coret?
Hafidz Quran dituduh radikal?
Gerakan moral KAMI ditolak?
Pesantren dituduh sarang teroris?

Siapa yang menabur angin.. ?
Mereka yang bersungguh-sungguh beragama atau yang anti agama? Yang sungguh-sungguh beragama hanya radikal terhadap ketidakadilan dan kebatilan, tapi yang anti agama mereka radikal terhadap orang yang sungguh-sungguh beragama. Dua-duanya berjuang, tapi siapa yang memberi manfaat bagi kehidupan berbangsa?

Video yang beredar jelas dilakukan bukan oleh orang gila. Pasti oleh yang waras tapi jahil (bodoh), sekaligus batil. Mungkin saja bayaran, tapi mungkin juga ideologis, atau itulah radikalisme anti agama.

Tolonglah pemerintah hadir, tegakkan hukum yang benar dan adil. Menteri Agama, berikanlah fatwa agar rakyat tidak berkecamuk. MUI dan seluruh komponen agamawan, damaikanlah semua firqah yang berbeda. Rakyat, carilah nafkah yang halal, jangan jadi BuzzerRP, jangan pula jadi pendemo bayaran.

Jutaan rakyat kita sedang susah.
Stop bicara radikalisme.
Stop kebatilan.
Stop kezaliman.
Stop korupsi dan nepotisme.
Berhentilah jadi predator dan komprador.
Ayo kita bangun ekonomi.
Kita ciptakan lapangan kerja.
Kita didik generasi bangsa kita.

Sudah sejak 1602 VOC datang, tidak juga selesai huru hara ini, hingga hari ini. Selalu saja gerakan revolusi rakyat, terpaksa bergolak karena merajalelanya kejahilan, kebatilan dan kezaliman politik.

Elit politik kembalilah pada filosofi Pancasila. Itu sudah tepat sebagai kekuatan pemersatu kita semua. Hari ini 30 September. Hari bersejarah konflik politik berdarah, yang mengambil ribuan nyawa. Cukuplah sudah, konflik seperti itu. Cukuuuuup.!!!
Jangan lagi menabur angin, karena kita semua yg akan menuai badainya.

Besok 1 Oktober, hari kesaktian PANCASILA.
Kembalilah kepada ‘kebangsaan kita, INDONESIA’, kita satu bangsa, satu jiwa.

Merdeka..!!!!

 

- Advertisement -

Berita Terkini