#RakyatAkalSehat Dalam Jejak Debat BUMN

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Kemarin, Indra J. Piliang mentautkan saya dalam Twitter. Kurang lebih pesannya begini: apakah saya sudah berhasil mendamaikan perdebatan antara Adian dan Menteri Erick, yang kemudian diteruskan melalui Arya Sinulingga. Sekejap, cuitan itu disambut oleh teman-teman Pospera Sumatera Selatan. Kira-kira, teman Pospera Sumsel berpendapat bahwa saya cenderung membela Arya dalam polemik itu. Saya jelaskan bahwa tidak seperti itu. Atas pretensi itulah maka saya tergerak untuk mendudukan sikap.

Baik. Pertama-tama saya akui bahwa beberapa waktu belakangan ini saya menulis, berstatemen di media, serta membuat meme terkait BUMN. Itu benar 100%. Namun, narasi yang saya bangun lebih kepada problem dan tantangan BUMN kedepan. Satu kalimat pun saya tidak pernah menyebut nama Adian Napitupulu, apalagi turut campur dalam polemik jabatan. Mengapa?

Jelas sekali, karena saya begitu menghormati sikap Adian Napitupulu beserta teman-teman Pena 98 & Pospera. Terkait polemik dengan BUMN beberapa waktu belakangan ini. Atas dasar itu, saya mengukur diri bahwa tidak punya kompetensi untuk turut campur, apalagi menyangkal sikap-sikap itu di ruang publik. Sekali lagi, saya memposisikan itu semua sikap final teman-teman Pena 98 & Pospera yang perlu mereka perjuangkan. Lagi pula, sebagai pendukung Jokowi saya dan teman-teman lain juga tidak menutup mata kerja nyata pemenangan Pospera, Pena 98 dalam pemenangan Pak Jokowi.

Tetapi disisi lain, sebagai manusia independen. Saya juga mencatat, ada banyak hal baik yang dilakukan Menteri Erick dalam memperbaiki BUMN. Mulai dari efisiensi, restrukturisasi dan regenerasi kepemimpinan BUMN. Dalam melihat sisi positif BUMN, saya keluar jauh dari zona debat teman-teman Pospera vs BUMN. Ini sama sekali tidak terkait satu sama lain.

Dalam hal ini, saya menduga Presiden Jokowi meberikan kepercayaannya penuh kepada Menteri Erick Thohir untuk melaksanakan Nawa Cita Jilid II. Begitu juga sebaliknya, Menteri Erick Thohir juga menjaga kepercayaan itu, atas amanah Presiden.

Pagi tadi, saya dikirim sebuah flyer oleh rekan jurnalis CNN. Setidaknya saya mencatat, Arya Sinulingga dan Adian Napitupulu kembali satu panel. Saya percaya bahwa bahwa kedua tokoh itu akan bersilang pendapat. Dan itu biasa juga dalam ruang demokrasi.

Namun begitu, hati kecil saya berharap bahwa panel ini justru menjadi akhir dalam menyamakan pandangan. Tidak terus larut dengan segregasi sikapi yang tajam. Entah dari sisi BUMN membuka ruang dialog, atau sisi teman-teman Pena 98 & Pospera mulai mereda. Apapun itu demi kebaikan bersama perlu kita dukung.

Lebih-lebih kedua tokoh itu adalah putra terbaik Sumatra Utara. Selalu ada banyak cara untuk menyelesaikan masalah tanpa harus mengingkari perkawanan. Bagi saya, pertempuran ini berpotensi terus menggerus legitimasi Presiden Jokowi. Jika eskalasi kembali menegang, tidak lain kita sebagai pendukung Jokowi turut merugi. Karena, orang-orang terbaik dari Presiden dan panutan kita, justru bertempur di satu atap, dengan pintu yang sama.

Kita berharap, malam ini akan menjadi titik terang dari segala kemelut yang terjadi. Maka, kerja-kerja percepatan penanggulangan Covid akan semakin solid. Karena tujuan bersama kembali dipertemukan dengan semangat perkawanan yang erat.

#RakyatAkalSehat

Penulis : Abi Rekso Panggalih

- Advertisement -

Berita Terkini