Adian Napitupulu: Semua Komisaris dan Direksi BUMN Titipan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Politikus PDI-Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu mengungkapkan pernyataan kontroversial yang menuding semua direksi dan komisaris di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah titipan. Ia juga menyinggung peran mafia dalam proses penitipan jabatan tersebut.

“Semuanya titipan. Dari 6000-7200 komisaris dan direksi BUMN itu menurut saya semua titipan,” kata Adian saat ditemui di Kawasan Kemang, Jakarta, Kamis (23/7).

Namun, Adian enggan menjelaskan titipan dari pihak mana untuk orang-orang yang kini duduk di kursi komisaris maupun direksi perusahaan plat merah tersebut.

Anggota Komisi VII DPR itu hanya menjelaskan selama ini perusahaan BUMN tak pernah membuka lowongan atau lelang jabatan terbuka bagi publik untuk mengakses dua posisi tersebut.

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa orang yang bisa duduk di kedua jabatan tersebut pasti penunjukkannya melalui jalur titipan dan bawaan dari pihak tertentu.

“Kalau tidak dititip, bagaimana orang bisa duduk di situ? kalau tidak dibawa, gimana bisa duduk di situ?” ujarnya.

Tak hanya itu, Adian juga menyoroti orang-orang yang menduduki kursi komisaris dan direksi BUMN tak jelas latar belakangnya.

Ia menduga sekitar 5000 orang direksi dan komisaris BUMN yang tak memiliki latar belakang tak jelas merupakan titipan para mafia yang bergerak di berbagai sektor.

Menurutnya, tak ada satupun orang yang mengetahui latar belakang mereka dengan pasti sehingga bisa duduk di jabatan tersebut.

“Mungkin enggak di mana 5.000 itu titipan mafia migas, mafia infrastruktur, mafia proyek, mafia impor, mafia alkes dan sebagainya, mungkin tidak? Mungkin. Karena kita enggak tahu asal-usulnya dari mana,” kata Adian.

Adian mengatakan saat ini asal-usul yang jelas dari orang-orang yang menduduki kursi komisaris dan direksi perusahaan BUMN hanya sekitar 1.000 oran. Kejelasan asal usul tersebut terlihat dari latar belakang orang-orang tersebut. Semisal dari partai politik, kementerian/lembaga negara, relawan pendukung Jokowi hingga TNI/Polri.

“Kalau itu jelas, rahimnya jelas. Nah, itu sisanya yang enggak jelas titipan siapa itu. Yang jumlahnya bisa 5.000-6.200 orang, enggak tahu kami titipan siapa, tapi dia ada di situ,” ujar aktivis 1998 itu.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga membantah BUMN menerima orang-orang titipan untuk menduduki jabatan komisaris maupun direksi.

Arya menduga Adian tak memahami pola perusahaan dalam mencari komisaris maupun direksi. Menurutnya, pemilihan petinggi di perusahaan milik negara itu sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi.

“Mungkin karena Adian itu enggak paham sistem di corporate. Kalau dia paham corporate pasti dia paham itu,” kata Arya.

Mantan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf Amin itu mengklaim selama ini BUMN memilih komisaris dan direksi secara profesional, memperhatikan rekam jejak, dan melalui seleksi ketat.

“Adian enggak pernah di perusahaan, kalau dia di corporate, enggak pernah namanya mencari pejabat seperti itu terbuka. Ada yang namanya pakai head hunter,” ujarnya.

Sumber : CNNIndonesia.com

- Advertisement -

Berita Terkini