Pelatihan Kepemimpinan Esensial

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Dalam perjalanan berorganisasi dan berada di lingkungan profesi, berbagai jabatan sebagai sekretaris pernah diamanahkan kepada saya.

Mulai dari Sekretaris KORKOM HMI, Sekretaris HMI Cabang Medan, Wakil Sekretaris Jenderal DPP KNPI, Wakil Sekretaris Jenderal PKMN KAHMI, Wakil Sekretaris Jenderal GM FKPPI dan di organisasi Profesi tempat saya mengabdi diamanahkan menjadi Sekretaris Pusat Penelitian Pendampingan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (P5M) Universitas Nasional dan tentu berbagai pengalaman memimpin organisasi sebagai Ketua Umum, Ketua atau Koordinator.

Namun jabatan sebagai Sekretaris RT 02 RW 013 Pasir Gunung Selatan Cimanggis Kota Depok yang baru diamanahkan kepada saya di lingkungan tempat tinggal saya di rumah yang kami diami menjadi sesuatu yang bergengsi dan menjadi tantangan tersendiri.

Seperti orang-orang perantauan, ada istilah Banteng di perantauan tetapi kambing di kampung sendiri. Kita boleh hebat di luaran dan di lingkungan kita sendiri sering kita tidak apa-apa dan tidak bernyali atau tidak berdaya.

*

Dari lingkungan paling terdekat kita diajarkan untuk belajar memimpin. Bukankah organisasi Internasional yang bertujuan mengembangkan keterampilan kepemimpinan pemuda, Junior Chamber yang bermarkas di St. Lois, Missouri selalu mengawali doktrin-doktrin kepemimpinan melalui seruan agar anggota-anggotanya terlebih dahulu berusaha keep family happy, bahagiakan keluargamu.

Sangat masuk akal memang. Sukses dalam memimpin keluarga merupakan esensi sukses abadi memimpin sungguhan. Sukses memimpin keluarga kecilnya terlebih dahulu sebelum memimpin keluarga yang lebih besar yaitu keluarga Indonesia.

Memimpin secara baik anak, istri, atau suami serta family, kerabat dekat, pembantu rumah tangga, Satpam, supir pribadi dan tetangga adalah merupakan latihan kepemimpinan yang esensial. Jauh lebih bermakna ketimbang lulus dari berbagai program pelatihan kepemimpinan atau sekedar ikut seminar dan diskusi leadership management.

*

Sebagai akademisi ilmu administrasi publik yang selalu mengajarkan, meneliti dan melakukan pengabdian bagi bidang kebijakan publik dan pelayanan publik menjadikan kesempatan berharga bagi saya dapat mempraktikkan ilmu yang saya miliki.

Agama tidak membenarkan bagi kita untuk meminta-minta jabatan atau terlalu berambisi terhadap jabatan karena boleh jadi kelak jabatan itu akan menjadi penyesalan di hari kemudian. Tetapi bila amanah itu datang dan diberikan agama menganjurkan agar kita tidak boleh menolaknya.

Dengan jabatan sebagai Sekretaris RT itu memberikan kesempatan untuk memastikan tidak ada warga yang berada dalam kelaparan, kesedihan karena sakit dan tidak bisa berobat, tidak bersekolah tidak bisa menjalankan ibadah agamanya dengan baik dan tidak bisa mengaji, sholat dan generasi yang jauh dari tuntunan dan panutan, dan dengannya kita tahu pasti berapa anak-anak yang tidak memiliki ayah atau ibu, keluarga tidak mampu, lansia dan warga tanpa warga negara yang tetlantarkan.

M Natsir dengan amat mengesankan pernah mengingatkan bahwa suatu kemenangan perjuangan tidak semata-mata karena tempat yang diduduki cukup banyak, atau kekuasaan ada di tangan. Tetapi hakikat kemenangan ialah apabila semua itu dipergunakan untuk menolong dhuafa dari nasibnya yang malang. Keluh mereka dapat terbujuk, air mata disapu dari muka, tangan yang menadah mengadukan nasib kepada Tuhan disambut dengan bimbingan: bila semua ini berganti dengan wajah baru sampai si lemah terlepas dari penderitaannya, di sinilah baru kita merasakan kemenangan baru kita peroleh.

*
Agama juga mengajarkan tentang anjuran agar kita peduli dan hirau terhadap lingkungan terdekat. Belum dikatakan beriman seseorang apabila ia tidur dalam keadaan kenyang sementara tetangganya berada dalam kondisi kelaparan.

Secara esensial latihan kepemiminan melalui praktik memimpin orang-orang terdekat bila itu dilakukan secara sungguh-sungguh dan di seluruh keluarga-keluarga kecil di Indonesia maka dapat dipastikan bahwa proses keteladanan, dan negeri yang diberkahi oleh Allah SWT itu nyata keberadaannya untuk terwujudnya negeri yang Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.

Sesungguhnya keluarga adalah pohon kepemimpinan, kasih sayang adalah akar penjaganya, buah manisnya adalah anak-anak yang jujur, terampil, cerdas, santun, hemat dan sederhana.

Bahagiakanlah selalu keluargamu, kerabat terdekat dan tetanggamu agar berbagagia baik di dunia dan di akhirat dan mari kita jaga diri dan keluarga kita dari siksa api neraka. [WT, 14/01/2020]

Oleh: Wahyu Triono KS
Dosen FISIP Universitas Nasional

- Advertisement -

Berita Terkini