Calon Ketua Umum Partai Golkar: Karakter Adalah Modal Utama

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Jakarta – Menjelang Munas Partai Golkar Desember 2019 mendatang Calon Ketua Umum haruslah memiliki kemampuan dan pengalaman yang mampu mengangkat perekonomian serta menjaga stabilitas dan suasana politik yang kondusif (tidak gaduh) serta mampu menjadikan partai sebagai mitra strategis pemerintah dalam lima tahun ke depan.

Kemampuan itu lahir dari tempaan organisasi, jam terbang dipemerintahan, serta memiliki karakter yang kuat, karakter pribadi itu terkait dengan integritas, kapabilitas, loyalitas dan profesionalitas. Karakter, kata Abraham Lincon Presiden Amerika Serikat ke–16, ibarat seperti pohon, bayangan pohon itu adalah reputasinya yang kita pikirkan, dan pohon itu adalah sesuatu yang nyata adanya. Setiap manusia memiliki karakter yang berbeda–beda dan unik antara satu dengan yang lainnya.

Karakter berasal dari bahasa Latin “kharakter”, “kharessin”, “kharax” dalam bahasa Inggrisnya “character”, sementara menurut para ahli psikologi karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan seseorang pada suatu tindakan. Sebab itu, Jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu diketahui, maka dapat pula diketahui individu tersebut akan bersikap untuk sebuah kondisi–kondisi tertentu.

Jadi, karakter adalah nilai–nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan beritingkah laku dalam kehidupan sehari–hari.

Dari karakter yang ada pada diri manusia, terdapat nilai–nilai karakter berdasarkan budaya bangsa seperti riligius, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu , semangat, kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat atau komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggung jawab. Demikian nilai–nilai yang dapat dirangkum dari berbagai sumber (liputan6.com dan maxmanroe.com).

Oleh sebab itu kiranya penting sekali ketika mengahadirkan seorang kandidat Caketum Partai Golkar haruslah memiliki karakter yang kuat, karakter layaknya seorang pemimpin yang lengkap utuh, dan otentik. Seperti halnya diibaratkan sebuah pohon tadi, kebetulan lambang Partai Golkar adalah Pohon Beringin (nama Latinnya ficus benjamina), karakter pohon ini kuat, besar, akarnya banyak dan punya nilai magis dibelahan negara Asia, Afrika dan Australia. Itulah karakter beringin, demikian halnya dengan profil Calon Ketua Umum Partai Golkar harusnya memiliki karakter yang kuat dan mumpuni.

Cakap dalam berkomunikasi politik, diterima dikalangan stakeholder oleh pasar, dan partai politik, terutama di akar rumput Partai Golkar, dan harus memiliki reputasi di dalam dan di luar negeri selama bertugas, berpengalaman dalam memimpin. Hal ini penting sebagai credit point agar Ketua Umum Partai Golkar ke depan memiliki rekam jejak yang bisa diterima tidak hanya dipartai politik tetapi juga di hati masyarakat Indonesia.

The Gondangdia Institute (GI) telah menjaring dan mengkaji nama–nama Caketum yang akan atau berpotensi masuk ke dalam bursa Caketum Partai Golkar Desember 2019 mendatang, yang semula ada 5 nama mengerucut menjadi 3 nama saja. Tiga nama itu dilihat cakap menjadi penantang dan bersaing di Munas Partai Golkar bulan Desember mendatang. Dalam pengamatan kami, ketiga orang itu adalah (1) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A, M.M.T. (2) H. Bambang Soesatyo,SE,.M.B.A (3) Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, SH,ME.

Bersambung…

Penulis : Mohammad Radius Anwar (Peneliti di The Gondangdia Insitute)

- Advertisement -

Berita Terkini