APHTN-HAN Sumut, Adakan Diskusi Publik Menyikapi Stabilitas Bangsa

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara Sumatera Utara (APHTN-HAN Sumut) menggelar diskusi publik menyikapi stabilitas bangsa Indonesia pasca Pemilihan Umum 2019, kegiatan tersebut diselenggarakan di kafe Potret, Jalan Wahid Hasyim No.90 Medan, Jumat (01/11/2019).

Diketahui dalam kegiatan tersebut hadir sebagai narasumber Mayor Dr Mukidi SH MHum mewakili unsur TNI, AKPB H Ibrahim Allagan SH mewakili unsur POLRI dan Dani Sintara, SH MH mewakili unsur akademisi.

Acara yang mengangkat tema “Menakar Stabilitas, Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Pasca Pemilihan Umum 2019” dibuka langsung oleh Ketua APHTN-HAN SUMUT Dr Mirza Nasution SH MHum dalam sambutannya menyatakan sangat senang dan menyambut positif diskusi yang menghadirkan narasumber dari berbagai unsur yakni TNI, Polri dan Akademisi, dan Pers.

“Melalui kegiatan ini dapat menambah perbendaharaan pengetahuan para peserta,” harap Mirza.

Dalam diskusi tersebut Mukidi melalui pendekatan kajian pertahanan menyampaikan bahwa tidak ada masalah yang cukup serius mengingat TNI masih ditempatkan di ring belakang. ”Akan tetapi kami diinstruksikan harus tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan sadapan dari negara lain dan selalu menjaga sinergitas dengan rekan-rekan Polri serta melakukan pendekatan yang bersifat humanis apabila ada gesekan dengan rakyat,” ucap Mukidi.

Sedangkan Ibrahim melalui pendekatan kajian keamanan berpendapat bahwa tanggung jawab dalam menjaga keamanan dan pertahanan tidak hanya tugas TNI-POLRI semata. “Melainkan peran seluruh anak bangsa,” terangnya.

Menurut Dani Sintara ketidakstabilan ditengah masyarakat terjadi salah satunya akibat penerapan sistem presidential threshold yang dinilai membuat penyelenggara, pengawas dan pihak keamanan kehabisan waktu, tenaga, serta energi untuk menangani kubu yang bertarung, disisi lain hal ini terjadi akibat lamanya masa kampanye yang menyebabkan tumbuhnya fanatisme terhadap salah satu pasangan calon. “Masyarakat agar berdamai dengan keaadaan dan kembali bersatu demi menyongsong Indonesia yang lebih baik lagi kedepannya,” ajak Dani.

Dari diskusi tersebut diharapkan adanya recovery ditengah-tengah masyarakat, hal ini untuk merekatkan kembali persaudaraan yang sempat terkoyak, dan itu semua merupakan tugas kita semua sebagai anak bangsa dalam rangka mempertahankan keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Berita Medan, Nasrullah Nasution

- Advertisement -

Berita Terkini