Bangkitnya Gerakan Mahasiswa Indonesia

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Bicara tentang mahasiswa, khususnya gerakan mahasiswa di Indonesia, akan sangat susah untuk ditebak kapan surut dan kapan pasang. Gelombang gerakan mahasiswa bagai bom waktu, ia akan meledak sesuai waktu dan momentumnya. Pasang-surut gelombang gerakan mahasiswa tidak lepas dari penyesuaiannya terhadap perkembangan zaman, kondisi dunia (Internasional), kondisi negara (Nasional) dan kondisi mahasiswa itu sendiri. Isu-isu pemantik gerakan itu pun tidak bisa lepas dari kondisi sosial, politik, hukum, ekonomi, pendidikan, dan aspek-aspek lainnya.

Jika kita kembali mengulas sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia, rentang waktu gerakan mahasiswa Indonesia dalam skala besar itu sangat lama prosesnya. Dalam materi-materi pembahasan mengenai sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia, Yozar Anwar dalam bukunya Pergolakan Mahasiswa Abad Ke-20, gerakan mahasiswa (pemuda) Indonesia dimulai dari tahun 1908 yang dikenal Gerakan Boedi Oetomo, tahun 1928 yang dikenal lahirnya Sumpah Pemuda, tahun 1945 gerakan kaum muda (mahasiswa) mendorong kaum tua memerdekakan Indonesia, tahun 1966 yang menumbangkan Orde Lama (Orla). Setelah Orla tumbang, tumbuhlah Orde Baru (Orba) yang sangar otoriter, kemudian kaum mahasiswa bergerak lagi pada tahun 1974 yang dikenal dengan peristiwa Malapetaka 15 Januari (Malari), kemudian Orba pun tumbang setelah berkuasa selama 32 tahun karena peran besar gerakan mahasiswa pada tahun 1998. Era Reformasi dengan cita-cita negara Indonesia yang demokratis pun terwujud.

Dari periode-periode gerakan mahasiswa Indonesia di atas, masing-masing memiliki tokoh dan momentumnya sendiri. Tentunya tuntutan-tuntatannya pun berbeda sesuai dengan kondisi pada masa itu. Gerakan mahasiswa tersebut, tidak lepas dari perjuangan dan pengorbanan, apakah itu pengorbanan waktu dan materi, hingga pengorbanan nyawa demi cita-cita gerakan mahasiswa untuk kepentingan bangsa dan negara. Gerakan mahasiswa itu dinafasi dengan keberanian berjuang, idealisme yang kuat dan persatuan mahasiswa (kaum muda) yang utuh demi kepentingan bangsa dan negara.

Bangkitnya Gerakan Mahasiswa Indonesia Abad 21

Gerakan mahasiswa Indonesia abad 20 telah berakhir, sekarang kaum mahasiswa sebagai generasi pelanjut mahasiswa abad 20. Melihat fenomena gerakan mahasiswa awal-awal abad 21, tidak sedikit pandangan sinis terhadap gerakan mahasiswa Indonesia. Hanya sedikit mahasiswa yang benar-benar bersih dalam melakukan gerakannya, selebihnya gerakan yang berbau pesanan. Tidak jarang kita mendengar banyak kritikan terhadap mahasiswa saat ini. Menurut saya, ditambah lagi penyesuaian gerakan mahasiswa menghadapi tantangan revolusi 4.0, sehingga ia membutuhkan waktu untuk penyesuaian.

Pandangan atau pun kritikan itu tidaklah benar sepenuhnya dan juga tidak salah sepenuhnya. Hal itu sangat wajar melihat keapatisan gerakan mahasiswa Indonesia belakangan tahun abad 21 ini. Adapun gerakan mahasiswa yang sering turun ke jelan melakukan demonstrasi tidak bisa melepaskan diri dari godaan-godaan yang melumpuhkan idealisme mahasiswa. Akan tetapi, dengan optimis kita katan masih ada yang bergerak sesuai idealismenya walau jumlahnya masih minoritas dibanding jumlah yang mahasiswa yang apatis dan mahasiswa yang tidak idealis lagi.

Melihat kondisi negara belakangan hari ini, pandangan sinis terhadap gerakan mahasiswa itu pun mulai runtuh. Mahasiswa yang apatis pun mulai menaruh perhatian pada gerakan dan mau turun ke jalan untuk berdemonstrasi, dan kelompok mahasiswa yang selama ini menggadaikan idealismenya pun mulai sadar. Sehingga, gelombang gerakan mahasiswa Indonesia kini mulai bangkit. Kebangkitan gerakan ini tidak dapat mugkin lagi dicurigai karena ada pihak tertentu di belakangnnya. Pikiran demikian harus jauh-jauh kita buang, gerakan ini bangkit dan meluas karena kondisi negara dan masyarakat yang menunututnya.

Hal ini dapat dibuktikan dengan gelombang gerakan mahasiswa Indonesia yang meluas di berbagai kota besar, seperti di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Medan, Riau, Papua, Malang, Balikpapan, dan beberapa kota lainnya. Walau jumlahnya belum melebihi mayoritas jumlah mahasiswa di Indonesia, akan tetapi telah menunjukkan tanda-tanda kebangkitannya. Gelombang gerakan mahasiswa Indonesia yang meluas ini telah menjadi perhatian publik. Rakyat serasa terobati dari kekesalan terhadap gerakan mahasiswa Indonesia yang sebelumnya melempem. Sudah kita sebutkan di atas tadi, gerakan mahasiswa itu bagai bom waktu, ia akan meledak ketika sudah saatnya. Kondisi atau momentum sangat mempengaruhinya.

Bangkitnya gerakan mahasiswa Indonesia saat ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor keadaan. Terkhususnya saat ini banyak dipengaruhi oleh faktor ekonomi, sosial, politik dan hukum. Meluasnya gelombang demonstrasi mahasiswa Indonesia, dimulai sejak polemik di KPK, produk hukum (UU KPK yang baru, RUU KUHP, RUU Reforma Agraria, RUU Ketenagaakerjaan, dll) yang mengandung tidak pro rakyat dan membunuh demokrasi Indonesia, keadaan ekonomi Indonesia yang merosot karena utang negara, kondisi lingkungan seperti Karhutla di Riau, dan berbagai permasalahannya.

Menghindari Kepentingan Jahat

Gerakan mahasiswa Indonesia yang mulai bangkit saat ini, harus dibentengi dengan idealisme dan pesatuan. Idealisme ini akan menuntun pada gerakan mahasiswa yang murni untuk kepentingan bangsa dan negara. Gerakan yang akan menghasilkan pro terhadap rakyat demokrasi, dan cita-cita negara. Jika idealisme gerakan telah tergadaikan, maka aksi mahasiswa akan dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok atau kepentingan jahat yang ingin menguasai Indonesia ini.

Kemudian, dari pesatuan gerakan mahasiswa akan menguatkan aksi-aksi, baik dari daerah hingga pusat. Gerakan ini akan terus meluas dan membesar jika kita terus menjaga persatuan mahasiswa dalam melakukan gerakan. Adanya pemecah belah, yang membuat konflik horizontal akan sangat merugikan gerakan mahasiswa. Untuk membangunnya, kita membutuhkan waktu yang tidak singkat. Terkadang memang, persatuan ini bertemu pada kepentingan yang sama, pastinya dalam hal kebaikan. Untuk memperkuat rasa persatuan gerakan mahasiswa Indonesia ini, kita harus kembali berkaca kepada para pendahulu-pendahulu kita yang berhasil menciptakan sejarah gerakan mahasiswa yang benar-benar untuk kepentingan bangsa dan negara. Tidak memandang perbedaan kampus, organisasi, suku, agama, daerah, ras,dan warna kulit, yang terpenting bersatu dalam gerakan mahasiswa Indonesia yang murni.

Kebangkitan gerakan mahasiswa Indonesia saat ini harus terus dirawat jangan sampai mudah lelah. Kebangkitan gerakan mahasiswa saat ini jangan sampai seumur jagung sebelum tuntutan-tuntutan tercapai dalam menegakkan kebenaran dan negara yang demokratis. Jika pun nanti berujung pada penumbangan penguasa, hal itu tidak dapat lagi dihindari jika penguasa dan pemerintahan secara keseluruhan tidak memenuhi tuntutan mahasiswa. Sejarah kita telah membuktikannya bahwa mahasiswa Indonesia dapat menumbangkan rezim Orla dan Orba. Sehingga, tidak mustahil jika itu terjadi di era reformasi ini.

Harapannya, seluruh mahasiswa harus bersatu-padu dalam gerakan ini. Ajakan kepada mahasiswa lain, walau belum dapat turun ke jalan harus tetap diserukan. Dalam membangun dan membangkitkan gerakan mahasiswa ini, masing-masing potensi harus diperdayakan. Masing-masing kita sebagai mahasiswa memeliki kelebihan, dan kelebihan itu harus tetap terlindungi dari kepentingan yang jahat, demi tercapainya gelombang gerakan mahasiswa yang lebih meluas lagi. Mahasiswa Indonesia, Bangkitlah!***

Medan, 24 September 2019.

Oleh: Ibnu Arsib
Penulis adalah Instruktur HMI, Pemerhati Kaum Muda, dan Penggiat Leterasi di Kota Medan.

- Advertisement -

Berita Terkini