AKM Janjikan Sibolga Bebas Pungli dan “KEWAJIBAN” Fee Proyek

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Sibolga – Balon Walikota Sibolga Ahmad Kennedy Manullang menjanjikan Sibolga bebas pungli dan tidak ada istilah “KEWAJIBAN” fee proyek jika terpilih menjadi Walikota Sibolga pada Pilkada Sibolga tahun depan.

“Jika Tuhan memberikan izin dan amanah kepada saya menjadi Walikota Sibolga yang pertama kita lakukan adalah membabat habis pungli mulai dari yang kecil hingga ditingkat dinas atau kota,” katanya di Medan, Sabtu (28/09/2019).

Menurutnya jika pungli kecil akan diberikan pilihan membuat surat pengunduran diri dari pegawai atau diproses hukum melalui saber pungli Sibolga. Sementara untuk pungli besar akan dilaporkan langsung kepada pihak berwajib.

Pria yang dikenal dengan sebutan AKM ini menyatakan proyek – proyek seharusnya dilelang secara transparan, agar tidak ada terjadi kongkalikong sehingga masyarakat Sibolga menerima pembangunan yang berkualitas.

“Proyek – proyek yang dilelang harus transparan, bukan saja sekedar berkas penawaran ke publik agar tidak ada kongkalikong dengan rekanan yang sudah dikondisikan. Kalau pembangunan mau berkualitas, maka kita harus berani menghapuskan istilah ‘KEWAJIBAN’ sebagai fee proyek,” katanya.

“Kalau permainan – permainan kotor seperti ini masih berjalan, maka 40% dana proyek itu masuk ke kantong pribadi. Jalan, jembatan, drainase dan pembangunan lain pasti akan berkualitas buruk” sebutnya.

AKM juga menyatakan retribusi parkir juga hasur masuk ke kas daerah, agar masyarakat merasakan manfaat dan semangat untuk membayar. Beliau juga akan meminta tukang parkir agar memberikan karcis parkir. AKM mendorong tukang parkir agar jangan berlagak preman. Tukang parkir akan diberikan pelatihan agar profesional. Karena parkir tanpa karcis juga termasuk kategori pungli. AKM juga menyatakan beberapa waktu lalu ada laporan pengurusan NA saja harus pakai uang ketik.

“Retribusi parkir harus masuk kas daerah agar manfaatnya dirasakan masyarakat dan masyarakat akan semangat untuk membayar retribusinya. Tukang parkir juga harus memberikan karcis parkir, jika tidak itu termasuk pungli. Tukang parkir harus dilatih biar profesional dan jangan berlagak seperti preman. Ini masih contoh kecil, belum lagi kemaren kita dapat laporan mengurus NA saja ada uang ketik dan masih banyak contoh yang lain,” ujarnya.

Menurut AKM gaji dan tunjangan kepala daerah itu sudah lebih dari cukup. Bahkan masih ada lebih sekedar bawa jalan – jalan keluarga. Yang membuat tidak cukup itu karena gaya hidup yang super mewah.

“Gaji dan tunjangan kepala daerah itu sudah lebih dari cukup. Bahkan masih ada cukup untuk membawa keluarga jalan – jalan ke Pantai Binasi, Pulau Poncan, sekali – sekali ke Parapat, Bali dan lain lain. Yang membuat tidak cukup itu adalah gaya hidup super mewah. Kepala Daerah yang sebelumnya hidup dari bisnis lalu kemudian hidup mewah tentu tidak masalah, asal jangan bermewah – mewahan dengan duit negara,” tutupnya. Berita Sibolga, Seftian

- Advertisement -

Berita Terkini