IMM, KAMMI, HIMMAH dan PMII Tolak Kenaikan BPJS

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Organisasi Kemahasiswaan Islam (OKI) Kota Medan menggelar Diskusi Bersama di Warung Community Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Kamis, (05/9/2019)

Dengan membahas 3 permasalahan bangsa yaitu Kerusuhan yang Panjang di Papua, Wacana Kenaikan Iuran BPJS, dan Rencana Pemindahan Ibukota Indonesia.

Angga Fahmi selaku ketua umum Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Medan mengatakan bahwa konflik dan kerusuhan berkepanjangan yang terjadi di Papua salah satunya disebabkan kesalahpahaman yang lambat diantisipasi pemerintah, dan kurang tegasnya penindakan pada orang-orang yang menyebar fitnah dan provokator sehingga gejolok amarah warga papua tetap terjadi sampai saat ini.

“Jadi langkah solusinya ialah Pemerintah Pusat (Presiden RI), Pemerintah Provinsi yang terkait, Kapolri, Panglima, tokoh agama, tokoh adat, kepala suku harus duduk bersama-sama untuk merajut lagi persaudaraan dan menyelesaikan keseluruhan konflik yang terjadi sehingga permasalahan ini tidak semakin melebar dan rumit untuk diselesaikan.
Juga mendesak pemerintah untuk melakukan pemerataan pembangunan, pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk benar-benar mensejahterakan seluruh warga yang ada di Papua. Karena Papua adalah salah satu bagian dari NKRI yang memiliki sumber daya alam sangat melimpah harus kita pertahankan bersama-sama,” ujar Angga Fahmi selaku Ketum IMM Kota Medan.

Ali Rahman Ketua umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan mengatakan dengan beredarnya berita pemerintah rencana akan menaikkan iuran bpjs dari berapa kelas yang ada, hal ini menimbulkan polemik dikalangan masyarakat, pemerintah hari ini tidak bisa mengendalikan ekonomi negara dikarenakan kurangnya pengawasan terhadap sebuah program BPJS yang selama ini dikendalikan pemerintah itu sendiri, pemerintah juga mengatakan adanya defisit atau penurunan terhadap bpjs, ini ada apa kenapa bisa sampai terjadi, seharusnya pemerintah harus mempunyai beberapa kajian kajian terlebih dahulu sebelum membuat berita yang meresahkan masyarakat khususnya yang BPJS nya berada di golongan 3. “Kita juga sudah mendengar beberapa dari wakil rakyat yang ada dikomisi IX dan Xl sama sama tidak sepakat jika terjadi rencana kenaikan iuran BPJS pada awal januari 2020, kami dari kalangan mahasiswa OKI Kota Medan sangat begitu menjerit dan menolak mendengar berita tersebut,” ujar Ali Rahman Sihombing.

Lanjut Hadi Mansyur selaku Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Medan meyakini bahwa pemindahan ibukota negara terkesan sangat terburu-buru, masih banyak hal-hal prioritas yang meski di dorong oleh pemerintah saat ini berkaitan dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil, pendidikan dan kesehatan yang mahal, lapangan pekerjaan yang sulit, serta kebijakan-kebijakan yang belum berpihak kepada rakyat. “Kita tidak menginginkan Mega proyek pemindahan ibukota pada akhirnya menjadi beban negara, dan tidak memberikan solusi bagi perbaikan negara hari ini,” ujar ketua Hadi Mansyur Perangin-angin.

Diakhir kegiatan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) Kota Medan “Ilham Fauji Munthe” menyampaikan kita sesama anak bangsa indonesia harus menjaga NKRI, Papua Indonesia, Indonesia Kita, dan tentunya kita mahasiswa sebagai agen of control social kita harus menyuarakan hak hak rakyat, mengkritik kebijakan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat, sebagai mana kita harus ikut mendorung upaya percepatan pembangunan dan kesejahteraan rakyat indonesia sebagai fungsi agen of change.

IMM, KAMMI, HIMMAH dan PMII Tolak Kenaikan BPJS
OKI Kota Medan foto beersama usai diskusi

Ilham menegaskan, rencana pemerintah ingin menaikkan iuaran BPJS 100% pada 1 januari 2020 harus sama sama kita tolak karena ini sangat berdampak buruk bagi masyarakat miskin yang nantinya tidak mampu untuk membayar iuaran tersebut, selanjutnya pemerintah yang ingin memindahkan Ibukota Indonesia ke kalimantan, kami akan dukung kalau ini untuk kepentingan ummat dan kesejahteraan rakyat Indonesia namun jika ini hanya kepentingan pribadi atau kelompok elit pejabat dan pihak pihak asing maka secara tegas kami menolaknya, kami berpikir ini kok hampir sama kaitannya dengan film hitler.

“Karena Indonesia adalah rumah kita bersama. Para pemuda dan mahasiswa kita bangun dan majukan Indonesia dengan persatuan, wawasan keilmuan, inovasi ekonomi yang kreatif dan positif untuk memajukan bangsa,” tutupnya. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini