Berkunjung ke Medan, TGB: Jokowi Tidak Pernah Persulit Umat Islam

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Presiden Joko Widodo mengatakan, di Indonesia terdiri 714 suku dan 1.100 lebih bahasa daerah. Namun, modal utama bangsa Indonesia adalah Persatuan, Persaudaraan dan kerukunan. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri acara Zikir Akbar di Gedung Serba Guna Jalan Pancing Medan, Jumat (15/3/2019).

Menghadapi suasana jelang Pilpres 17 April 2019 ini, Presiden Jokowi berharap agar masyarakat tetap menjaga suasana kerukunan tersebut, jangan sampai terpecah hanya karena berbeda pilihan.

“Jangan sampai karena berbeda pilihan politik, menyebarkan fitnah dan hoaks, antara tetangga tidak saling teguran. Apalagi dalam pesta demokrasi ini jangan sampai korbankan persatuan, jangan korbankan persaudaraan kita,” ujarnya.

Jokowi juga mengajak masyarakat yang sudah mempunyai hak pilih untuk datang ke TPS pada tanggal 17 April 2019, untuk menggunakan hak pilihnya.

“Saya mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Ini menentukan nasib negara kita lima tahun ke depan,” cetusnya pula.

Dalam kesempatan tersebut Presiden Jokowi juga mensosialisasikan berbagai program pemerintah seperti Kartu Indonesia Pintar yang sudah dapat dipergunakan hingga masuk perguruan tinggi, serta Kartu Prakerja yang merupakan santunan bagi para pekerja usia produktif yang belum mempunyai pekerjaan tetap.

“Itu semua dilakukan guna mensejahterakan masyarakat, sekali lagi tolong dipergunakan dan disalurkan sesuai sasaran yakni saudara-saudara kita yang memang membutuhkan”, harap Presiden Jokowi.

Sementara itu, Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Tuan Guru Bajang ( TGB) Muhammad Zainul Majdi yang jadi penceramah dalam zikir akbar itu mengatakan, Jokowi tidak pernah mempersulit umat Islam, apalagi para ulama.

Karenanya mengajak masyarakat untuk melawan hoaks dan fitnah, seperti jika Jokowi kembali menjadi presiden. Maka akan mempersulit diperdengarkannya Azan.

“(Selama memimpin), ada enggak, kebijakan beliau yang meminggirkan umat Islam? Ternyata tidak ada. Apakah azan di masjid Solo menjadi sulit ketika beliau menjadi wali kota? Ternyata tidak. Rekam jejak beliau, alhamdulillah, bukan rekam jejak yang menyulitkan umat,” ungkap TGB.

“Mudah-mudahan kalau diberikan izin Allah SWT, akan terus dilanjutkan 5 tahun ke depan, agar membawa kemaslahatan dan kebaikan untuk umat Islam,” tutur TGB.

Dalam dialognya, TGB juga menegaskan, jika masyarakat Indonesia mencintai ulama, mereka harus berkomitmen memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Sebab, Jokowi saat ini lebih memilih Ma’ruf, sosok ulama yang mendampinginya di Pilpres 2019.

“Kalau bapak, ibu, cinta ulama, mari kita berikhtiar mengantarkan ulama kita mendampingi Bapak Joko Widodo untuk memimpin republik yang kita cintai ini, semoga Allah memudahkan ikhtiar kita,” pungkasnya.

Selain itu, Ketua Umum JAMIN Sumut Ir H Erwan Rozadi Nasution yang hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi antusias masyarakat Sumut yang hadir dalam acara Zikir Akbar.

Didampingi Ustad Sahabat JAMIN Marasutan Ritonga SAg dan Advokasi JAMIN M. Sa’I Rangkuti SH MH. Erwan menandaskan. Besarnya antusias masyarakat menghadiri Zikir Akbar, pertanda banyak masyarakat yang sudah faham kinerja pemerintah dibawah kepempimpinan Presiden Jokowi. Karenanya Erwan berharap, agar masyarakat Sumut dewasa dan tidak ikut termakan isu hoax. Apalagi sampai ikut menyebarkan fitnah, dan ujaran kebencian ditengah masyarakat. Berita Medan, Alfian

- Advertisement -

Berita Terkini