Diskusi Making Demokrasi 4.0, Beberapa Kelompok Pertahankan Kebenaran dengan Buktikan Kesalahan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Rumah Milenial dan arus malaka kembali mengadakan democratic talk yang sudah ketiga kalinya dan pada Minggu (24/2/2019) bertajuk making demokrasi 4.0, pada pertemuan kali ini dilakukan di Warung Kopi Coklat di Jalan Durung Kelurahan Sidorejo Hilir, Kecamatan Medan Tembung.

Pada diskusi kali ini founder Rumah Milenial Imam Syuhada Akbar membuka wacana dengan menjabarkan revolusi industri sudah merambah ke setiap sendi-sendi kehidupan tidak terkecuali kehidupan politik, semua sudah berbasis internet dan jaringan.

“Semua informasi terbuka seluas-luasnya, dan revolusi industri 4.0 menciptakan kondisi bahwa semua orang berhak melakukan apa saja di dalam dunia internet dan jaringan, lalu pertanyaannya apakah kita siap menghadapi ini semua, maka dari itu untuk menjawab pertanyaan ini kita melaksanakan diskusi kali ini,” ucap Imam dalam sambutannya.

Agus Marwan selaku ketua arus malaka menyampaikan politik adalah persoalan persfektif maka dari itu bagaimana persfektif kita memandang sesuatu hal dan sejauh mana kita mampu mencoba menggali kebenaran dan kebaikan dari sesuatu hal itulah kemampuan kita berpolitik, untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dalam proses berpolitik-politik dalam artian untuk mencapai kebaikan bersama bukan hanya politik praktis

“Kita harus siap berpores dan bersabar dalam mencapai sesuatu hal, tidak ada yang instan untuk mencapai kesuksesan, selain itu kita juga harus mampu membangun jaringan dengan cara memperbanyak pertemanan dan menjaga baik pertemanan,” ujarnya.

Dadang Darmawan Pasaribu sebagai pemateri menyampaikan bagaimana kiat-kiat untuk menghadapi revolusi industri 4.0 sebenarnya apakah revolusi industri 4.0 benar-benar memberikan keuntungan dan kebaikan kepada kita ?, yang terjadi adalah internet dan jaringan menciptakan beberapa kelompok dengan perbedaan pandangan kebenaran dan mencoba mempertahankan kebenaran dengan membuktikan kesalahan orang lain dan jika sudah begini pertanyaan besarnya adalah siapa yang paling benar diantara semua yang merasa benar?, saat ini tidak kita pungkiri banyak orang cerdas tetapi pada kenyataannya juga orang-orang cerdas itulah yang menciptakan kehancuran.

“Berarti revolusi industri 4.0 jika hanya dibarengi dengan kecerdasan maka akan lebih dekat mengarah dengan kehancuran, apa yang harus kita lakukan adalah memperbaiki mental bahwa kita harus disiplin, kita harus bijaksana, kita tidak boleh mencuri, mengambil yang bukan hak kita dan bentuk-bentuk kebijaksanaan lainnya,” kata Dadang Darmawan Pasaribu yang merupakan Calon DPD RI No urut 24 mewakili Sumatera Utara.

Maka dari itu, mari kita mempersiapkan diri kita terlebih dahulu untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dalam berdemokrasi, bahwa kita harus bertarung dengan diri kita sendiri untuk menjadi pribadi yang bijaksana.

Walhasil, Dari beberapa pemaparan sebelumnya dapat kita simpulkan bersama bahwa kita belum begitu siap untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dalam berdemokrasi, kita masih belum cerdas dalam menggunakan internet dan jaringan apalagi bijaksana, kita masih jauh dari kata baik terbukti dengan banyaknya pertentangan dan pergesekan antara beberapa kelompok, maka dari itu silahkan pertanyakan diri kita sendiri apakah kita siap menjadi pribadi yang bijaksana untuk menghadapi revolusi industri 4.0 dalam berdemokrasi. Berita Medan, MN

- Advertisement -

Berita Terkini