H Rusdi Lubis Motivasi Peserta LK 1 HMI Koms Persiapan STAI Panca Budi Perdagangan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Perdagangan – Menggali semangat juang dan kalian semua harus berbahagia mengikuti Latihan Kader 1 dan menjadi kader HMI dengan mengacu kepada sebuah kecerdasan”.

Petikan kalimat di atas yang meluncur dari lisan seorang senioren HMI yakni H Rusdi Lubis di medan training LK 1, tentu saja membawa sejuta makna yang diyakini mampu menularkan virus positif bagi para calon kader HMI yang mengikuti latihan tersebut.

Dan semangat itu pun semakin jelas terlihat, melalui penyampaian materi Problem Solving (Signifikansi, Pengertian dan Ragamnya), oleh H Rusdi Lubis di arena LK 1 HMI Komisariat Persiapan STAI Panca Budi Perdagangan, Kamis (27/12/2018).

Mengawali materinya dengan perkenalan singkat tentang dirinya, H Rusdi Lubis menegaskan bahwa dengan keberagaman pemikiran yang meliputi kader HMI, membuat para kader HMI dapat diterima semua kalangan setelah purnabakti masa keHMIannya di dunia kemahasiswaan.

“Contohnya saya di dunia pekerjaan, pernah menjadi Direktur PTPN IV. Kalau untuk urusan persaudaraan, saya adalah Ketua Harian Himpunan Keluarga Mandailing Sumut. Sedangkan di dunia politik, saya Wakil Ketua Partai Hanura Sumatera Utara dan untuk urusan ini itu yang berkaitan dengan organisasi kemasyarakatan, alhamdulillah saya dipercaya sebagai Penasehat Pemuda Pancasila Sumut,” ucap H Rusdi Lubis.

Maka H Rusdi menyampaikan banyak terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya buat menyampaikan materi Problem Solving di arena LK 1 itu.

Lebih lanjut H Rusdi Lubis, SH, MMA, yang semasa di HMI pernah menjabat Ketua Bidang Umat, mengatakan bahwa saat terjun kemasyarakat, belum tentu dengan modal pintar akan membawa keberhasilan.

“Sebenarnya pintar saja pun sudah baiklah. Namun sebaliknya malah dengan pintar saja, ternyata tak tahu apa yang harus dibuatnya. Kenapa? Karena otaknya tidak cerdas,” ujar H Rusdi dihadapan para peserta.

Karena menurut H Rusdi, sangat berbeda antara pintar dengan cerdas.

Menurut inventarisasinya, keberhasilan adalah bagi yang fokus. Belum tentu orang yang kutu buku sampai disitu saja kepintarannya. Maka mereka harus pinter dan cerdas.

“Membaca, bekerja kuat, bekerja kuat (fisik), akan membawa kecerdasan jika menggunakan otak, ikhlas dan menggunakan hati. Bekerja keras, bekerja secara cerdas dengan menggunakan fisik, otak dan fikiran,” terang H Rusdi. Berita Perdagangan, Lana

- Advertisement -

Berita Terkini