Mudanews..com Tangerang – Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional 2025, Pondok Pesantren Modern Al-Mansyuriyah, Sepatan, Kabupaten Tangerang, menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertajuk “English News Blogging and Digital Literacy Training for Pesantren”, pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Kegiatan ini bertujuan membekali para santri dengan keterampilan menulis profesional dalam Bahasa Inggris serta pemahaman literasi digital yang etis dan relevan dengan perkembangan zaman.
Kegiatan diinisiasi oleh Dr. Ade Mahmud, M.Pd., Kepala Bagian Kurikulum MAN Pesantren Modern Al-Mansyuriyah, yang juga membuka acara secara resmi. “Pesantren alhamdulillah sudah menyediakan 12 laptop dan 1 TV Digital besar agar lokakarya ini terselenggara dengan sukses dan berkah. Semoga kegiatan ini memberikan dampak besar bagi para santri kami, baik dalam studi maupun masa depan mereka,” ujar Dr. Ade dalam sambutannya.
PKM ini menghadirkan tiga narasumber dari tiga perguruan tinggi berbeda, masing-masing menyampaikan sesi pelatihan dengan pendekatan tematik:
– Dr. Dwi Sloria Suharti, S.Pd., M.Pd. – Universitas Muhammadiyah Tangerang (Ketua Tim), membawakan sesi EFL News Writing dengan pendekatan Genre Pedagogy.
– Assoc. Prof. Gufron, S.Pd, MHSc, Ph.D. – Pradita University, menyampaikan materi Blogging for EFL News, menekankan etika digital dan publikasi daring.
– Tatu Zakiyatun Nufus, M.Pd. – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengisi sesi English Journal Writing sebagai latihan refleksi dan peningkatan kefasihan berbahasa Inggris.
Pelatihan ini diikuti oleh 32 santri, terdiri dari 18 santriwati dan 14 santriwan, yang menunjukkan partisipasi aktif dan antusias sepanjang kegiatan berlangsung.
Workshop Interaktif dan Berorientasi Praktik
Setiap sesi pelatihan mengusung pendekatan interaktif dan reflektif, dimulai dengan pemberian teori dan analisis model teks, diikuti dengan praktik menulis, penilaian sejawat (peer review), hingga refleksi hasil.
“Kegiatan ini dirancang dengan pendekatan Genre Pedagogy dan Deep Learning, dimana setiap peserta melalui tahapan: pemberian model teks, analisis, penugasan kolaboratif, penulisan mandiri, presentasi hasil, dan refleksi pembelajaran,” jelas Dr. Dwi Sloria Suharti.
Sesi pertama membimbing santri menulis berita dalam Bahasa Inggris dengan struktur dan gaya profesional. Pada sesi kedua, Prof. Gufron memandu peserta membuat akun blog, mengunggah artikel, serta menyisipkan elemen multimedia seperti gambar dan video. Sesi ketiga yang dipandu oleh Ms. Tatu Zakiyatun Nufus fokus pada journal writing, melatih santri mengekspresikan pengalaman belajar dan membangun kepercayaan diri melalui tulisan berbahasa Inggris.
Salah satu peserta, Amelia Khairunisa, santriwati kelas XI, menyatakan, “Kami merasa senang bertambah ilmu dan pengalaman yang menarik dan bermanfaat. Dengan blogging ini, kami bisa berbagi berita di media sosial seperti Instagram. Ini membuat kami lebih yakin dan senang menulis.”
Selain narasumber utama, kegiatan ini turut melibatkan mahasiswa dari dua kampus sebagai tim pendukung. Hatami, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang, bertugas menyebarkan angket dan melakukan pendataan, sementara Fitri, mahasiswi Universitas Pamulang, menangani dokumentasi dan konsumsi.
PKM ditutup oleh Dr. Ade Mahmud, yang berharap kegiatan ini menjadi awal dari kerja sama berkelanjutan antara pesantren dan perguruan tinggi. “Kami ingin membangun ekosistem belajar digital yang mendukung santri melek teknologi, etis dalam bermedia, dan siap berperan aktif di dunia global,” ujarnya.
Kegiatan ini menandai langkah konkret Pondok Pesantren Modern Al-Mansyuriyah dalam menghadirkan pendidikan yang selaras dengan tuntutan abad ke-21. Santri tak hanya dilatih memahami teks-teks agama, tetapi juga dibekali kemampuan menjadi komunikator yang cakap, penulis yang bertanggung jawab, dan warga digital yang tangguh.
Sinergi antara pesantren dan perguruan tinggi yang terbangun dalam program ini menjadi jembatan strategis menuju penguatan kapasitas literasi santri – membekali mereka untuk tampil percaya diri di ranah nasional maupun global, tanpa meninggalkan akar nilai pesantren yang luhur.**(Red)