Mudanews.com Surakarta| Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Dr. Hartono, dr. M.Si. memiliki harapan besar kepada para Guru Besar yang dikukuhkan pada Selasa (26/8/2025) UNS baru bertempat di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram. “Dengan keahlian yang dimiliki di bidang masing-masing, saya yakin Bapak/Ibu Guru Besar dapat memberikan kontribusi terbaik untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa kita,” terang Prof. Hartono.
“Saya percaya, Bapak/Ibu Guru Besar yang hari ini dikukuhkan akan menjadi motor penggerak dalam memperkuat reputasi akademik UNS, baik di tingkat nasional maupun internasional. Semangat kolaborasi, inovasi, dan pengabdian kepada masyarakat harus menjadi ruh dari setiap langkah yang kita ambil ke depan,” imbuhnya.
Salah satu yang dikukuhkan adalah Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si., Guru Besar bidang Fitokimia dan Aktivitas Biologi Senyawa Organik pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si adalah Guru Besar ke-93 FKIP UNS Surakarta dengan judul pidato pengukuhannya “Fitokimia Tumbuhan Nusantara : Agen Bioaktif dalam Inovasi Hijau untuk Kemasan Ramah Lingkungan”.
Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si yang merupakan istri dari Kolonel Inf. Edy Supriyadi, S.S., M.M., M.Tr(Han) dan memiliki 2 (dua) anak, yakni Khamila Zahrah Saniina dan Kemal Faeyza Adrian, yang kini menjadi Guru Besar ke-362 UNS Surakarta Bidang Ilmu Fitokimia dan Aktivitas Biologi Senyawa Organik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Dalam pidato pengukuhan Guru Besar ini, saya memperkenalkan inovasi Edible Bioactive Packaging (EBP), merupakan kemasan serupa plastik yang dapat dimakan. Produk ini berbahan dasar kitosan dari limbah kulit udang, diadisi senyawa bioaktif dari ekstrak koro benguk, minyak atsiri kayu manis (MAKM) dan minyak atsiri serai dapur (MASD). EBP hadir untuk menjawab permasalahan kemasan plastik konvensional yang sulit terurai secara alami (waktu degradasi 100-500 tahun),” papar Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si.
Pada awalnya, EBP berbasis kitosan memiliki aktivitas anti oksidan kategori sedang serta antibakteri E. coli dan S. aureus kategori sedang dan lemah. Setelah dikembangkan menjadi EBP berbasis kitosan–koro benguk–MAKM dan EBP berbasis kitosan–koro benguk–MASD, bioaktivitasnya meningkat hingga memiliki aktivitas antioksidan kategori sangat kuat serta antibakteri E. coli dan S. aureus kategori kuat. EBP yang telah dihasilkan, sangat prospektif untuk memperpanjang umur simpan makanan dan memberikan manfaat fungsional sebagai antioksidan dan anti bakteri alami.” terang Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si.
Penelitian ini telah diintegrasikan dalam kegiatan pendidikan di Prodi S1 dan S2 P.Kimia FKIP UNS melalui Project-Based Learning dan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui pembinaan UKM bidang introduksi TTG alat distilasi uap-air, teknik ekstraksi dan standarisasi mutu minyak atsiri. Inovasi ini merepresentasikan sinergi nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui integrasi kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat serta merupakan langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Prof. Dr. Sri Retno Dwi Ariani, S.Si., M.Si saat menutup pidato Guru Besarnya.**(Red)