Kembangkan Modul Ajar Berbasis Projek Bermuatan Etno-STEAM,Melynia Ariningtyas Prabawati raih Magister Pendidikan

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Surakarta – Melynia Ariningtyas Prabawati mahasiswa Program S2 Pendidikan Sains Universitas Sebelas Maret (UNS) akhirnya berhasil menyelesaikan ujian tesis pada Rabu, 6 Agustus 2025. Dalam upaya menyelesaikan studinya, ia mengembangkan modul ajar berbasis Project Based Learning (PjBL) bermuatan Etno-STEAM pada materi ekologi dan keanekaragaman hayati di Indonesia. Dosen penguji dalam sidang ini antara lain Prof. Dr. Ir. Prabang Setyono, S.Si., M.Si., C.EIA, IPM. selaku ketua pengujim Dr. Puguh Karyanto, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku sekretaris penguji, Prof. Dr. Sri Yamtinah, S.Pd., M. Pd. dan Dr. Bramastia, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing sekaligus penguji sidang tesis.

Sidang tesis merupakan momen penting baginya dalam memperjuangkan cita-cita orangtua serta perjalanan akademiknya di program studi S2 yang ia tempuh. Pada proses tersebut, Melynia Ariningtyas Prabawati diuji terkait pemahaman, metodologi, serta kontribusi penelitian yang telah dilakukan. Ia mengangkat topik tesis berjudul “Pengembangan Modul Ajar IPA berbasis Project Based Learning bermuatan Etno-STEAM untuk memberdayakan kemampuan berpikir kreatif pada materi ekologi dan keanekaragaman hayati di Indonesia”. Hal ini didasari oleh rendahnya kreativitas siswa berdasarkan hasil Global Creativity Index yang menyatakan Indonesia berada pada rangking 115 dari 139 negara.

Penelitian ini tidak hanya sekadar tugas akademik, tetapi juga menjadi wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap dunia pendidikan sains di Indonesia. Dengan pendekatan Etno-STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics yang berbasis kearifan lokal), modul ajar yang dikembangkan menggabungkan konsep ekologi dengan kearifan lokal daerah melalui proyek batik Ecoprint sebagai bentuk upaya inovatif dalam melestarikan batik yang ramah lingkungan. “Melalui pengembangan modul ajar ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya merancang pembelajaran lebih terarah, inovatif, dan bermakna” ujar Melynia Ariningtyas Prabawati.

Melalui model pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya memahami konsep ekologi dan keanekaragaman hayati secara teoritis, tetapi juga diajak untuk mengembangkan proyek nyata yang mengangkat isu lingkungan lokal di daerah masing-masing. Hal ini bertujuan menumbuhkan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, kolaborasi, kreativitas, dan komunikasi, sekaligus membentuk kepedulian terhadap lingkungan dan budaya lokal. “Modul ajar ini saya rancang untuk menjembatani sains modern dengan kearifan lokal yang selama ini jarang mendapat tempat dalam pembelajaran,” ujar mahasiswa yang juga merupakan guru IPA di salah satu SMP di Magetan. Ia menambahkan bahwa modul ini telah melalui proses uji coba kelayakan dan efektivitas yang menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa dalam belajar IPA.

Penelitian ini tidak hanya mendapat sambutan baik dari pembimbing akademik, tetapi juga menarik perhatian komunitas pendidikan lokal. Beberapa sekolah bahkan telah menyatakan minat untuk mengadopsi modul tersebut sebagai bagian dari pembelajaran Kurikulum Merdeka setelah dilakukak penyebaran produk kepada guru ipa di beberapa sekolah dan telah dilakukan pengimbasan melalui proyek Ecoprint.

Perjalanan studi S2 ini menjadi bukti bahwa semangat inovasi dan kepedulian terhadap budaya serta lingkungan dapat berjalan seiring dalam dunia pendidikan. Ia berharap, karya ini dapat menjadi inspirasi bagi para pendidik lain untuk lebih merancang pembelajaran sains agar lebih kontekstual, menyenangkan, dan bermakna bagi siswa. Dengan selesainya sidang tesisnya, diharapkan Melynia Ariingtyas Prabawati dapat mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh di dunia profesional maupun akademik.

Program Studi Magister Pendidikan Sains Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta terus berusaha meningkatkan kualitas penelitian dan pembelajaran agar mampu menghasilkan lulusan yang kompeten serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan dunia akademik. Sidang tesis Melynia Ariningtyas Prabawati menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi masih memainkan peran penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten. Semoga semakin banyak karya dan usaha yang menginspirasi dalam upaya mendorong pengembangan pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik,” harap Melynia Ariningtyas Prabawati.***(Red)

Berita Terkini