Mudanews.com Klaten – SD Muhammadiyah Rabbani Karanganom menggelar workshop bertema “Pembelajaran Mendalam (Deep Learning)” yang dihadiri oleh kepala sekolah MIM Blanceran, kepala sekolah MIM Pondok, kepala sekolah TK IT Rabbani beserta perwakilan guru, seluruh guru SD Muhammadiyah Rabbani, serta kepala sekolah SMP Muhammadiyah 9 Karanganom bersama perwakilan gurunya.(Kamis, 10/7/2025)
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari komitmen sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan membangun kolaborasi antar lembaga pendidikan Muhammadiyah di wilayah Karanganom.
Workshop dibuka dengan sambutan hangat dari Rintik Sunariati, M.Pd. selaku Kepala SD Muhammadiyah Rabbani. Dalam penyampaiannya, ia menyampaikan pentingnya memperkuat ekosistem pembelajaran yang berpusat pada siswa, membangun budaya belajar yang mendalam, dan meningkatkan sinergi antar guru sebagai pendidik profesional.
Ia juga menyampaikan harapan agar kegiatan ini menjadi ruang tumbuh bersama bagi seluruh peserta yang hadir. Sambutan dilanjutkan oleh Prof. H. Ahmad Muhibbin, M.Si. selaku perwakilan Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Karanganom yang memberikan dorongan serta arahan penting untuk penguatan mutu pendidikan Muhammadiyah.
Kegiatan workshop kali ini menghadirkan narasumber utama Agung Widodo, M.Pd., seorang praktisi pendidikan sekaligus akademisi yang dikenal aktif mendorong pengembangan deep learning di berbagai satuan pendidikan.
Dalam paparannya, beliau menyampaikan konsep dan strategi pembelajaran mendalam yang menekankan pada keterlibatan emosional, kognitif, dan sosial siswa secara aktif dalam proses belajar.
Materi yang disampaikan mencakup pemetaan profil belajar siswa, praktik reflektif guru, hingga desain pembelajaran yang bermakna dan kontekstual.
Antusiasme peserta begitu tinggi sepanjang kegiatan berlangsung. Para guru dan kepala sekolah sangat tertarik dengan pendekatan pembelajaran mendalam yang disampaikan, dan merespons dengan diskusi aktif serta pertanyaan-pertanyaan kritis. Banyak peserta mengaku semakin memahami pentingnya perubahan paradigma pembelajaran, dan termotivasi untuk mengimplementasikan materi workshop dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah masing-masing.**(Red)
