Tim PPK Ormawa KMIP UGM Terapkan Sistem Budidaya Pakan Maggot di Desa Sumberharjo

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Mudanews.com, Yogyakarta – Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Iimu Perikanan Universitas Gadjah Mada (PPK Ormawa KMIP UGM) melaksanakan pengabdian pada masyarakat dengan memperkenalkan tata cara Penerapan Sistem Budidaya Resirkulasi Terintegritas Pakan Maggot Solusi Krisis Air dan Pakan Alternatif Bagi Pembudidayaan Ikan di Desa Sumberharjo pada hari Kamis 27 Juni 2024 di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Dengan adanya keterbatasan air di Desa Sumberharjo serta tingginya harga pakan ikan, menjadi salah satu alasan kurang berkembangnya sektor budidaya perikanan yang dijalankan masyarakat sekitar. Karena kondisi tersebut yang mendasari Tim PPK Ormawa KMIP untuk menerapkan sistem budidaya resirkulasi dan pembuatan tepung maggot sebagai alternatif pakan di daerah tersebut.

Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa KMIP, Faqih Muhammad dalam sambutannya menyampaikan tentang sistem RAS merupakan salah satu sistem budidaya dengan pengembangan teknologi canggih untuk mengelola air dalam kolam budidaya secara efisien.

“Kami dalam satu tim, mengembangkan sistem ini sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat Desa Sumberharjo, yang berjudul “Aqua Power Integrasi Recirculating Aquaculture System dan Pengembangan Pakan Alami Berbasis Tepung Maggot” dalam mengatasi krisis air,” terang Faqih Muhammad saat di kutip media di lokasi Kampus UGM, Rabu (31/7/2024).

“Teknologi RAS ini mampu mengatasi keterbatasan sumber air dalam pembudidayaan air kolam walaupun tidak pernah diganti, tetapi dapat diolah kembali dengan menggunakan filter dan perlengkapan lain sehingga
tetap layak untuk kehidupan ikan,” ungkapnya.

Sambung Faqih menerangkan, sistem budidaya resirkulasi atau RAS menjadi salah satu inovasi kami untuk membantu Desa Sumberharjo.

“Inovasi ini kami kenalkan dan kembangkan untuk para pembudidaya ikan, karena sistem ini dapat bekerja dengan baik dan efisien dalam penggunaan air yang cukup terbatas,” tutup Faqih.

Sementara itu Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. selaku dosen pendamping Tim PPK Ormawa KMIP UGM menjelaskan. Program Aqua Power tersebut juga memberikan solusi permasalahan mahalnya pakan ikan dengan memanfaatkan maggot. Pemilihan maggot dapat dijadikan sebagai alternatif yang lebih terjangkau.

“Aqua Power adalah solusi yang diharapkan dapat menekan biaya produksi budidaya dan memelihara keberlanjutan kegiatan budidaya perikanan di Desa Sumberharjo,” terang Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi.

“Pembuatan maggot dapat menjadi salah satu solusi atas tingginya harga pakan, karena maggot mengandung protein yang cukup tinggi sehingga dapat dijadikan sebagai pakan ikan dan harganya cukup terjangkau,” ujarnya.

Melalui bimbingan dari Dr. Desy Putri Handayani, S. Pi., program ini mendapat dukungan dari Kemendikbud dan akan dilaksanakan hingga akhir Oktober 2024. Para mahasiswa juga berusaha mengoptimalkan potensi kolam dengan sistem RAS dan membuat alternatif pakan berbahan dasar maggot serta meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia yang diharapkan dapat berkembang dengan pembudidaya kolam RAS lain yang inovatif dan mandiri.

Sebelumnya Tim PPK Ormawa KMIP UGM sudah melaksanakan survei dan pendekatan dengan Kepala Dusun serta Kepala Desa untuk membantu berjalannya program tersebut, Saat ini tim tengah melanjutkan proses sosialisasi dan aktualisasi kepada masyarakat Desa Sumberharjo untuk melaksanakan program tersebut. Tim ini juga diisi oleh Mahardika Bella Pertiwi, Abraham Renjaro Tarigan, dan M. Riski Ramadhana sebagai penulis dan pengumpulan keterangan data serta materikulasi.

Berita Terkini