Pentingnya PAI dalam Kampus Umum di Tengah Cengkeraman Arus Modernisasi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Pendidikan merupakan tonggak senjata sebagai alat peradaban untuk membangun manusia yang memiliki etos moral, inteligensia, dan intelektual manusia.

Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan yaitu tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Artinya pendikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.

Dalam perjalanan memasuki era globalisasi ini, kesadaran akan konstruk global bagaimana kekuatan yang harus dimiliki akan kecakapan intelektual, inteligensia, dan etos moral agar mampu menjawab dinamika pesat yang mampu menjawab tantangan signifikansi akibat perkembangan globalisasi ini.

Melalui jalur pendidikan dan menempatkan pembangunan manusia sebagai subjek merupakan titik sentral dari sebuah keniscayaan. Islam sendiri merupakan salah satu agama yang ada di dunia. Umar bin Khattab salah satu sahabat Nabi mengatakan bahwa islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad, agama Islam baik meliputi akidah, syariat, dan akhlak. Tentunya kenapa hal ini dikorelasikan dengan agama? Karena pendidikan pula tidak terlepas dari manifestasi nilai-nilai yang bersumber dari agama kemudian dijadikan refrensi untuk mengkombinasikan nilai-nilai yang terintegral di dalamnya baik ilmu sains maupun ilmu agama.

Jika digabungkan antara pendidikan dengan islam itu sendiri maka akan menghasilkan definisi yang berbeda. Drs Abd. Rahman Shaleh mengatakan pendidikan agama Islam adalah segala usaha yanq diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang merupakan dan sesuai dengan ajaran Islam.

Pendidikan agama Islam tentu sangat penting diajarkan terhadap anak anak didik seperti di instansi sekolah dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Karena hal tersebut merupakan suatu pengejewantahan dalam menciptakan anak didik yang mengerti terhadap ajaran Islam untuk mencapai pembentukan akhlak seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Apalagi di arus modernisasi sekarang ini, perkembangan begitu pesat terutama lini tekhnologi yang memberikan banyaknya budaya maupun kultur nilai-nilai asing masuk ke Indonesia.

Maka sangat penting dalam mengoptimalkan pendidikan agama Islam yang dimuat dalam kurikulum secara terintegral yang mencakup kaidah-kadiah dalam Islam meskipun tidak lebih terspesifik seperti di pergruan tinggi islam. Pengaruh pendidikan agama Islam di kampus umum akan memberikan dampak spiritual maupun pengaruh sosiol kultural hasil dari manifestasi pendidikan agama islam itu sendiri.

Hal ini bertujuan untuk membentengi diri bagi mahaiswa muslim dengan dasar pengetahuan Islam yang kuat sehingga terpatri dalam setiap diri individu mahasiswa muslim agar tidak tergerus dengan cengkeraman zaman yang semakin berkembang pesat.

Karena di instansi sekolah seperti perguruan tinggi umum yang notabenya pendidikan agama khsusunya agama Islam hanya dijumpai beberapa pertemuan saja yang tertuang dalam materi di kurikulum selama satu minggu.

Perubahan kurikulum yang terjadi (K13) tidaklah cukup bagi penulis memberikan representasi signifikan dalam pembentukan akhlak khususnya di kampus umum. Karena kampus umum lebih menonjolkan asupan ilmu sains daripada ilmu pendidikan agama Islam.

Untuk itulah sangat penting dalam memperkuat pendidikan agam islam dengan tidak hanya belajar di dalam kelas melainkan mahasiswa juga dapat membekali diri yang bisa diperoleh seperti mengikuti organisasi kemahasiswaan, terutama bagi mahasiswa mulsim untuk mengikuti organisasi yang berlabelkan islam seperti HMI (Haimpunan Mahasiswa Islam, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhamaddiyah), dan lain-lain.

Hal tersebut sangat membantu bagi mahasiswa muslim untuk menunjang bidang keilmuan dalam ranah keislaman. Diketahui bahwa globalisasi telah menampilkan perkembangan ilmu pengetahuan secara pesat, tekhnologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, serta pengaruh budaya global dalam kehidupan umat manusia yang semakin dominan.

Seyognya, di perkembangan arus modernisasi yang semakin pesat sangat menuntut untuk cepat mahasiswa dalam melakukan perubahan agar beradaptasi dengan perkembangan Iptek dengan pondasi nilai-nilai ilahiyah yang bersumber dari pendidikan agama Islam yang menjadi pondasi yang sangat urgen agar identitas mahasiswa muslim revolusionioner, berintelegensia dan berakhlak tidak tergerus dengan globalnya nilai-nilai kebudayaan luar yang masuk ke Indonesia terutama di perguruan tinggi umum.

Mengutip perkataan Hasan Hanafi, bahwa Islam tidak hanya diterjemahkan secara vertikal melainkan sebagai manifestai revolusioner dalam dimensi horizpntal.

Hal ini juga berkolerasi dengan pendidikan agama islam, bahwa di arus modernisasi ini pendidikan juga rentan dengan eksploitasi kaum kapitalis yang menjadikan pendidikan ladang bisnis.

Maka menjadi representasi yang sangat penting dalam pendidikan agama Islam untuk menerjemahkan pendidikan agama islam sebagai alat perjuangan gerakan moral yang membentuk revolusi akhlak maupun melawan kaum kapitalis yang menjadikan pendidikan sebatas ladang binis.

Disoreitensi paradigma pendidikan sekarang (reformasi) sudah mulai berbeda pendidikan kala itu (orde lama). Untuk itulah pentingnya pendidikan islam disetiap instasi terutama di kampus umum dalam merevitalisasikannya di tengah arus modernisasi.

Oleh: Hanafi

Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial IAIN Madura dan Kader HMI

- Advertisement -

Berita Terkini