Dompet Dhuafa Pendidikan, dan Pertamina Perkuat Literasisi di Maluku dengan Menghelat Gandariatalks

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Maluku – Saat ini pemerintah telah berupaya penuh dalam mendorong literasi di Indonesia melalui Gerakan Literasi Nasional, namun hingga 2020 penyebaran literasi masih belum merata, misalnya di Maluku.

Minat berliterasi di Maluku masih tergolong rendah, menurut data Kemendikbud, Maluku menduduki urutan 23 dari 34 provinsi di Indonesia. Ini menjadi PR besar dan tantangan untuk pemerintah dan para pegiat literasi.

Mengurai masalah berliterasi yang terjadi di Maluku, pada Kamis (27/8/2020) Pertamina dan Dompet Dhuafa Pendidikan bekerjasama dengan Taman Baca Masyarakat (TBM) Gandaria Duskar dan Forum Lingkar Pena (FLP) Maluku menghelat Webinar GANDARIATALKS di kanal ZOOM.

Mengusung tema Menilik Fakta Penguatan Literasi di Indonesia Timur, webinar yang memboyong narasumber kompeten di bidangnya seperti Paulus Oberto, SPV HSEE Pertamina FT Wayame Aldo, TBM Gandaria Duskar dan Candra Henalu, Sekretaris FLP Maluku, dianggap membawa angin segar bagi kemajuan literasi di Maluku.

Menurut Paulus Oberto, Pertamina sebagai BUMN menjawab tantangan di bidang literasi dengan membangun Taman Baca Gandaria Duskar pada 2014 lalu sebagai bentuk kontribusi meningkatkan literasi di Desa Wayame, Maluku. Ia menambahkan jika pendirian TBM Gandaria Duskar dikhususkan sebagai sentra edukasi agar masyarakat di Desa Wayame lebih berdaya.

“Sejak 2014 kami berkomitmen terus berkontribusi di masyarakat melalui banyak hal, salah satunya literasi. TBM Gandaria Duskar hadir mewadahi 1321 pemuda Desa Wayame mengembangkan kapasitas mereka agar tak ada pengangguran di kemudian hari,” ungkap Paulus.

“Selain itu, kami juga terus berinovasi mengembangkan unit usaha mandiri yang dikelola oleh pemuda TBM melalui program Sekolah Sociopreneur dengan metode coaching clinic, GANDARIATALKS dan inkubasi hingga tercipta ide bisnis dan cara pengaplikasiannya,” sambungnya.

TBM Gandaria Duskar terbukti sukses membuat Desa Wayame lebih berdaya melalui program-program unggulan. Aldo menyampaikan kehadiran TBM Gandaria Duskar membantu mengembangkan kemandirian warga.

“Selama enam tahun berdiri, TBM Gandaria Duskar selalu memberikan yang terbaik melalui sarana pembelajaran agar minat dan kecintaan membaca di Desa Wayame bisa terus tumbuh dan berkembang,” kata Aldo.

Ia memaparkan jika TBM Gandaria Duskar juga memfasilitasi masyarakat belajar mengaji, belajar komputer, belajar sociopreneur, belajar di Sekolah Lapang, sampai menjadi panitia kegiatan besar di masyarakat.

“Meskipun kegiatan TBM tergolong banyak, namun kami tak menutup diri melakukan kolaborasi, misalnya dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Maluku supaya kemampuan menulis masyarakat terasah dan mereka bisa merdeka dalam berliterasi,” ujarnya.

Menguatkan literasi di Indonesia Timur jelas tak mudah, tetapi menurut Candra Henalu, Sekretaris FLP Maluku, tak ada yang tak mungkin dilakukan. “Jangan sampai kita menjadi orang yang menyumbang angka rendah lagi di bidang literasi, mulai sekarang kita harus merdeka berliterasi,” kata Candra.

Candra yang telah makan asam garam bidang literasi di Maluku berharap ke depannya lebih banyak lagi masyarakat terutama pemuda bergerak mencintai literasi untuk membangun negeri.

“Potensi Maluku itu besar, sangat disayangkan jika pemudanya tak bisa memaksimalkan potensi tersebut,” tandasnya.

Dengan semangat berapi-api, ia menambahkan jika ada empat hal bisa dilakukan pemuda demi merdeka berliterasi membangun negeri, antara lain kembali ke buku, bergabung ke komunitas literasi, membuat titik-titik bacaan, mengembangkan kemampuan menulis publikasi dan melakukan perjalanan literasi.

“Mulai dari diri kita, mulai dari hal-hal yang bisa kita bagi ke masyarakat, lakukan kolaborasi agar semangat literasi bisa terus menyebar layaknya kebaikan,” tutupnya. Berita Maluku, AR

- Advertisement -

Berita Terkini