Pejuang Islam Nusantara, Belajarlah Fiqih Tapi Jangan Tinggalkan Tasawuf

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pemikiran radikal terbentuk karena kurangnya nilai spritual. Mereka yang radikal hanya mengedepankan religi dengan menyampingkan spiritual. Mereka hanya puas mempelajari ilmu syariat / fiqih dengan menyampingkan ilmu haqiqat / tasawuf.

Mereka yang hanya belajar fiqih tanpa tasawuf hanya bisa menghukumi ini haram, ini dosa bahkan dengan mudahnya mereka mengkafirkan saudaranya sesama muslim dan lebih ekstrim lagi halal darahnya bagi yang tak sepaham dengannya, tetapi tidak dengan mereka yang belajar tasawuf tentu dengan tidak meninggalkan fiqih. Mereka penuh dengan kelembutan dan kasih sayang, selalu merasa dirinya tidaklah lebih baik dari yang lain.

Mereka yang hanya belajar fiqih melihat agama hanya dari simbolnya saja, ibadah hanya dijadikan sebagai alat transaksi untuk mendapatkan surga tetapi tidak dengan mereka yang semangat belajar fiqih dan tasawuf. Mereka beragama tidak melihat dari simbolnya saja tetapi lebih dari itu. Mereka beribadah bukan karena ingin surga atau takut neraka tetapi semata-mata sebagai ekspresi rasa cintanya kepada Allah Swt.

#PIN_PejuangIslamNusantara

Penulis : Abdul Kholik
Ketua Umum PIN

- Advertisement -

Berita Terkini