Sekolah Daring Orang Tua Darting Siswa Pusing

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Pasca pandemi COVID-19 saat ini, pemerintahan di seluruh dunia termasuk Negara Indonesia menegaskan kebijakan supaya meliburkan para siswa dan siswi untuk belajar di sekolah, dan memilih untuk belajar dirumah.

Ketidakefektifan pun mulai terjadi, kala orang tua tidak mampu mengajar anaknya dengan baik. Dan tidak jarang orang tua lebih memilih untuk menyerahkan pelajaran sekolah anaknya terhadap guru privat yang menurut orang tua lebih mudah dan efisien.

Tidak menutup kemungkinan, jika para siswa juga memiliki rasa yang tidak nyaman ketika memilih belajar dirumah, dikarenakan tidak semudah belajar di sekolah, bersama teman-teman mereka sembari bermain layaknya seperti anak-anak sekolah pada umumnya.

Jika melihat dari setiap berita yang ada di media sosial, banyak siswa yang bersusah payah untuk mengikuti pelajaran daring, seperti harus memiliki handphone, memiliki kuota internet, bahkan jaringan internet harus memenuhi sehingga tidak menghambat kegiatan belajar mengajar dalam keadaan daring di masa pandemi.

Sampai-sampai ada siswa yang menggunakan walkie talkie dan sebagainya, hanya untuk bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Miris sekali ketika anak bangsa menginginkan pendidikan yang memenuhi standart, namun pemerintah belum bisa memaksimalkan sistem pembelajaran tersebut walau hanya dari rumah, seperti pemenuhan kuota internet ataupun bantuan lainnya untuk menyokong pendidikan yang ada di Indonesia.

Berita lain juga mengabarkan, jika orang tua murid rela mencuri handphone demi kelancaran belajar mengajar anaknya. Seorang siswi kelas dua SD pernah ditanya apakah menginginkan sekolah kembali dibuka, dia menjawab “saya ingin belajar di sekolah lagi bersama guru saya, teman-teman saya, saya bosan dirumah dan belajar dirumah”.

Ketika pandemi seperti ini, sektor pendidikan juga mulai tidak memunculkan keefektifan dalam belajar, sehingga membuat siswa, orang tua dan guru menjadi kewalahan demi menyeimbangkan standarisasi belajar disekolah dan belajar dirumah. Semoga bumi lekas pulih dari penyakit yang dideritanya. Aamiin.

Penulis : Alwi Hanapi Hasibuan (Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Ilmu Komunikasi Semester 6 UIN-SU)

- Advertisement -

Berita Terkini