Tugas Berat Mendidik Di Era Pandemi

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM – Menilai atau memberikan nilai kepada para mahasiswa atau siswa diperlukan beberapa indikator yang mencakup sisi afektif atau sikap atau atittude, psikomotorik atau keterampilan atau skill dan kongnitif atau pengetahuan atau knowledge adalah tugas berat seorang dosen, guru atau pendidik.

Selain memerlukan obyekrifitas dalam memberikan penilaian juga mesti menggunakan alat ukur atau indikator yang tepat agar penilaian yang diberikan memberi dukungan terhadap setiap perkembangan mahasiswa atau siswa.

Penilaian seorang dosen atau guru sebagai pendidik tentu bersifat komprehensif, bukan saja dari tugas dan ujian saja, tetapi seluruh rangkaian proses belajar yang berlangsung intensif dengan mahasiswa atau siswa akan dinilai secara utuh.

Bagaimana semua itu bisa dilaksanakan dengan model pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online?

SIM untuk Pembelajaran

Dengan model pembelajaran jarak jauh atau belajar online dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau menggunakan Sistem Informasi Manajemen (SIM) untuk pembelajaran diperlukan seorang dosen atau guru yang mesti memiliki inovasi dan kreativitas dalam memberikan pengetahuan, memberikan motivasi agar berkepribadian yang baik dan jujur serta terampil dan ahli kepada mahasiswa atau siswa.

Bagi dosen atau guru yang bekerja secara mekanik, tidak berperan sebagai pedidik tentu akan abai terhadap perkembangan mahasiswa atau siswanya.

Terserah saja, apakah modul yang diberikan, metode dan model pembelajaran bisa diikuti atau memberikan dampak positif atau tidak bagi mahasiswa atau siswanya atau tidak yang penting tugas dan kewajibannya secara standard sudah dilaksanakan.

Mendidik itu adalah tugas terberat bagi seorang dosen atau guru yang benar-benar menjadi pendidik, apalagi mendidik dengan model pembelajaran jarak jauh atau online lantaran menjalankan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) karena akan benar-benar bekerja lebih ekstra dari pada model pembelajaran onsite atau tatap muka di kelas.

Secanggih dan semodern apapun SIM yang dipergunakan dalam pembelajaran bila dosen atau guru memiliki tanggungjawab yang standard maka dapat dipastikan bahwa proses pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online akan berlangsung tidak maksimal jauh bila dibandingkan dengan model pembelajaran onsite atau secara langsung di kelas.

Tanggungjawab Lebih

Dengan berbagai keterbatasan untuk melaksanakan pembelajaran melalui model pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran online paling tidak ada tiga hal penting yang memerlukan tanggungjawab lebih dari seorang dosen atau seorang guru.

Pertama, tanggungjawab intelektual. Seorang dosen atau guru yang benar-benar menjadi pendidik dengan model pembelajaran jarak jauh atau online mestilah mencari modul dan model pembelajaran yang menyenangkan, pembelajaran yang memerdekakan para mahasiswa dan siswanya untuk menyelami berbagai lautan dan samudera ilmu pengetahuan.

Tugas utama seorang dosen dan guru hanya menjadi fasilitator dan motivator serta memberikan metodologi dan bingkai bagaimana karakter, keterampilan dan keahlian serta pengetahuan mereka dapatkan.

Oleh karenanya, dosen dan guru mesti terus belajar tanpa henti. Belajar lebih friendly dengan perangkat pembelajaran online yang digunakan, menyiapkan materi pembelajaran dengan inovasi dan kreativitas yang mendukung proses pembelajaran.

Kedua, tanggungjawab profesional. Meskipun tugas pembelajaran bisa dilakukan di jadwal seperti jadwal perkuliahan onsite di kelas, tetapi tanggungjawab dosen dan guru yang profesional akan mendidik sepanjang waktu dari senin sampai sabtu. Sampai akhir semester ketika mahasiswa dan siswa dinyatakan lulus.

Dosen dan guru tidak sekedar merasa bahwa tanggungjawabnya lepas begitu saja secara mekanis mengikuti tuntutan mesin dan teknologi pembelajaran, tetapi mustilah power full dan lebih ekstra untuk memberikan bimbingan, motivasi dan konsultasi bagi mahasiswa dan siswanya untuk aktif dalam belajar mandiri dan online.

Dosen dan guru juga mesti menguasai model psikologi sebagai seorang pendidik dengan psikologi yang berbeda ketika belajar onsite atau di kelas dengan tatap muka dengan model belajar jarak jauh atau online.

Penguasaan psikologi mendidik model online ini diperlukan untuk memotivasi tetapi yang lebih penting adalah untuk menilai mahasiswa atau siswanya secara obyektif dan komprehensif.

Ketiga, tanggungjawab spritual. Dosen dan guru yang melaksanakan tugas mendidiknya dengan baik itu terakhir mesti menyadari bahwa seluruh aktivitasnya itu akan dipertanggungjawabkan kepada Tuhan. Karenanya teruslah dengan niat yang tulus bahwa mendidik itu merupakan ibadah kepada Allah dan semata-mata merupakan pengabdian kepada Allah agar ilmu yang bermanfaat yang diberikan itu bernilai amal disisi Allah.

Penutup

Melewati Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) tentulah tidak mudah bagi siapa saja. Termasuk bagi para dosen dan guru yang bekerja lebih power full dan lebih ekstra untuk memaksimalkan proses pembelajaran.

Meskipun tidak mudah, tetapi dengan tiga tanggungjawab yaitu tanggungjawab intelektual, profesional dan spritual akan menuntun para dosen dan guru untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, lebih tulus dan ikhlas.

Bersyukurnya saya sebagai salah satu dosen dan tenaga akademik di Universitas Nasional kami telah jauh-jauh hari menerapkan model pembelajaran online 50% dan 50% onsite untuk beberapa mata kuliah. Sehingga begitu diterapkan model pembelajaran online 100% untuk semua matakuliah tidak lagi mengalami kendala yang berarti.

Sebagai kampus yang benar-benar menjadi pioner perubahan dan siap dengan berbagai perubahan dengan fasilitas yang memberikan kenyamanan bagi para mahasiswa, maka Universitas Nasional dengan Akreditasi A menjadi perguruan tinggi yang tepat bagi putra putri anda dan adik-adik yang baru menyelesaika pendidikannya untuk melanjutkan pendidikan S1, S2 dan S3 di Universitas Nasional.

Selamat Bergabung menjadi Keluarga Besar Universitas Nasional.

Oleh : Wahyu Triono KS

Dosen FISIP Universitas Nasional dan Pendiri TPA Leader

- Advertisement -

Berita Terkini