Anak Tukang Tambal Ban Asal Labuhanbatu, Raih Gelar Doktor di Usia 33 Tahun

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Seorang anak tukang tambal ban (Ayahnya) dan tukang jahit (Ibunya) asal kelurahan Sioldengan, kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Propinsi Sumatera Utara atas nama Rizki Pristiandi Harahap, mampu menyelesaikan jenjang pendidikan tertingginya dengan meraih gelar Doktor Politik Islam di usianya yang relatif muda yakni 33 tahun, meskipun menurutnya selama menuntut ilmu mulai dari S1, S2, dan S3 nya tidak pernah mendapat bantuan beasiswa dari Pemkab Labuhanbatu, setelah mengikuti proses dinamika perkuliahan tatap muka kurang lebih selama 4 tahun setengah lamanya, Kamis (13/2/2020).

Putra pertama pasangan dari Tapit Harahap dan Nurainun Pohan itu dinyatakan lulus oleh ketua sidang terbuka promosi Doktor jurusan Aqidah dan Filsafat Islam di gedung Pascasarjana Syekh Mustofa Husein Kampus II Jalan Sutomo / IAIN no 1. Selanjutnya ia juga mendapatkan nilai komulatifnya dengan IPK : 3.61 judisium “Sangat Memuaskan” setelah berhasil mempertahankan disertasinya dengan judul “Pemikiran dan Aktivitas Politik K.H. Zainal Arifin abbas (1912 – 1979)”.

Dalam disertasinya itu, anak muda sang petarung pendidikan tersebut atau Suami dari anak 1 dari pasangan Wahyuni, SKM itu mengemukakan bahwa Penelitian Disertasinya itu berupa kajian Studi Tokoh yang mengungkap Pemikiran dan Kiprah sosok tokoh sekaligus Mujahid Islam yang terlupakan yang berasal dari Sumatera Utara sendiri yakni Pemikiran dan Kiprah Politik sang ulama Sumatera Utara yang Multi talenta yang terlupakan yakni K.H. Zainal Arifin Abbas, Sosok mujahid Islam ini tidak hanya mampu sebagai pendakwah saja melainkan ia juga dikenal sebagai Jurnalis (penulis di berbagai Majalah Islam), Akademisi (Penah Dekan dan Pj Rektor di kampus UISU), Pejuang Kemerdekaan (Komandan Perang pada waktu Perang Medan Area di Medan).

Selain itu, proklamator di Kota Binjai (salah seorang pembaca teks proklamasi sekaligus pengibar bendera Merah Putih pertama di Binjai bersama Syekh H. Abdul Halim Hasan dan Syekh Abdur Rahim Haitami), Mufassir Alquran dan Penulis Buku (Buku yang terbit diantaranya Tafsir Alquranul karim 8 Jilid, Peri Hidup Muhammad atau Sejarah dan Perjuangan Nabi Muhammad, Ilmu Tasawwuf, Perkembangan pemikiran Keagamaan, Kitabus Sholat, Penuntun Sembahyang, dan masih banyak lagi di Majalah Al-Islam tahun 1940-an.

Dan sekaligus Politisi Islam (Pernah berkiprah sebagai ketua Masyumi Sumatera Utara, Ketua Parmusi Sumatera Utara, dan Ketua DPW PPP Pertama Sumatera Utara) Ulama pemikiran Politiknya disini adalah mengkaji seputar tentang dasar negara atau Pancasila, hubungan agama dan negara atau Relasi Islam dan politik, kepemimpinan, demokrasi, dan syarat mendirikan Organisasi maupun Partai politik.

Kesimpulannya bahwa Paradigma Pemikiran Politik K.H. Zainal Arifin Abbas ini adalah Integralistik atau Terintegrasi artinya persoalan Politik itu harus memiliki keterkaitan dengan Falsafah Islam itu sendiri, dan tidak boleh dipisahkan (atau sekuler), dan novelti dari Disertasi anak tukang tambal ban itu adalah bahwa Pancasila itu menurut K.H. ZAA sudah Islam, meskipun bangsa Indonesia ini menganut dasar asas Pancasila maka bisa disimpulkan bangsa ini sudah memenuhi syarat atau kriteria menjadi negara Islam.

Dalam menyelesaikan disertasinya itu sekaligus pasa saat waktu ujian sidang terbuka promosi doktor Rizki Pristiandi Harahap ia dibimbing oleh Dosen sekaligus guru besar UIN SU yang berkompeten diantaranya Prof. Dr. Syahrin Harahap. MA (Pembimbing 1), Prof. Dr. Hasan Bakti Nasution. MA (Pembimbing 2), Prof. Dr. Katimin. MA (Pembimbing 3), Dr. Anwarsyah Nur. MA (Pembimping 4), dan Penguji Eksternal dari kampus USU dalam hal ini Bapak Warjio. MA. PhD.

Dalam sambutannya Ketua Pimpinan sidang promosi terbuka dalam hal ini Rektor UIN SU yang diwakili oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam UIN Sumatera Utara mengucapkan selamat kepada Rizki Pristiandi Harahap atas pencapaian prestasinya

“Semoga lebih banyak lagi melahirkan karya-karya akademiknya dan kiranya semoga penelitian ini bermanfaat bagi Orang banyak khusunya Masyarakat Indonesia dan Masyarakat Sumatera Utara,” harap Prof Katimin. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini