Bravo 5 Sumut, Mendukung Universitas Negeri Tapanuli Raya untuk Indonesia Maju

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Sekjen Perhimpunan Bravo 5 Sumatera Utara Taufik Umar Dhani Harahap SH mendukung Universitas Tapanuli Raya.

“Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan MSi ingin memajukan pendidikan daerahnya sehingga pemuda Tapanuli Utara tidak kuliah di luar daerah. Apalagi di Taput ada Bandara Internasional Silangit. Itu berarti sudah memiliki konsep pendidikan sesuai dengan program Presiden Joko Widodo ingin Indonesia Maju,” ungkap Taufik di Medan pada Jumat (17/1/2020).

Pengacara yang sering membantu rakyat kecil ini menjelaskan, dalam renstra kemendiknas 2010-2015, visi kemendiknas adalah terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional untuk membentuk insan Indonesia cerdas, komprehensip.

Taufik menjelaskan layanan prima pendidikan nasional dimaksud adalah tersedia secara merata diseluruh pelosok nusantara. Terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, berkualitas/bermutu dan relevan dengan kebutuhan kehidupan bermasyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.

Selain itu, jelasnya, setara bagi warga negara indonesia dalam memperoleh dalam pendidikan berkualitas dengan memperhatikan keberagaman latar belakang sosial-budaya, ekonomi, geografi, gender, dan sebagainya;

“Dan menjamin kepastian bagi warga indonesia mengenyam pendidikan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri,” jelas dia.

Alumni Fakultas Hukum ini menerangkan, dalam peraturan pemerintah RI nomor 66 tahun 2010 tentang perubahan peraturan pemerintah RI nomor 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan dinyatakan bahwa pengelolaan pendidikan tinggi harus sesuai dengan nomenklatur yang dikembangkan kemendiknas.

Kemudian, sambungnya, pasal 184a PP nomor 66 tahun 2010 secara eksplisit menegaskan terbukanya kemungkinan bagi perguruan tinggi untuk melakukan perubahan, baik perubahan nama dan/atau bentuk dari nama dan/atau bentuk perguruan tinggi menjadi nama dan/atau bentuk perguruan tinggi yang lain. Karenanya, konversi IAKN Tarutung menjadi Universitas Negeri Tapanuli Raya sebenarnya telah memperoleh jusifikasi regulaif.

“Seiring dengan implementasi kebijakan pemerintah bagi perluasan akses dan kemudahan memperoleh pendidikan, maka jumlah peserta didik yang berhasil menamatkan pendidikannya sampai ke jenjang sekolah menegah atas dan sederajat setiap tahunnya semakin meningkat tajam,” terang Taufik.

Karenanya, angka pendaftar perguruan tinggi pun semakin meningkat setiap tahunnya. Dalam kenyataannya, selama beberapa tahun belakangan ini, ternyata perguruan tinggi negeri, khususnya yang ada di sumatera utara, belum dapat menampung animo alumni sma/smk sederajat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

“Karenanya dari satu sisi, universitas negeri tapanuli raya berpotensi besar dalam mengimplementasikan kebijakan pembangunan nasional di bidang pendidikan, yaitu perluasan akses dan pemerataan kesempatan melanjutkan pendidikan sampai kejenjang yang lebih tinggi,” pungkas mantan aktivis 98 itu. Berita Medan, red

- Advertisement -

Berita Terkini