Diskusi Kebangsaan Young Milenial

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Medan – Young Milenial kembali menyelenggarakan Diskusi Kebangsaan pada hari Jum’at, (22/11/2019), bertempat di “ Mie Aceh Maydar “ pukul 18.00 Wib s/d Selesai. Dengan tema “ keterlibatan pemuda dalam pilkada serentak 2020”.

Diskusi ini terselenggara dengan sukses atas dukungan Zefrizal Komisioner KPU Kota Medan menjadi narasumber, Raden Deni Atmiral Komisioner BAWASLU Kota Medan sebagai narasumber, serta Feriansyah, S.Pd, M.Pd, akademisi milineal dari Unimed juga ikut sebagai berpartisipasi sebagai narasumber dalam kegaitan ini.

Diskusi dibuka oleh Founder Young Milineal (YM), Ary Rahmad ZR. Dalam sambutannya, Ary mengatakan pemuda harus benar-benar paham dalam keterlibatannya dalam Pilkada serentak ini, jangan hanya berdiam diri karena bisa menyebabkan mahasiswa yang apatis, tidak peduli dengan lingkungan dan tidak akan pernah menjadi mahasiswa yang kritis. Saya mengikuti cuitan Soe Hok Gie menjadi apatis atau mengikuti arus, aku memilih untuk merdeka. Begitulah seharusnya pemuda mampu berdiri sendiri dalam posisi tawar, tidak mempunyai kepentingan dan menguntungkan diri sendiri. Tetapi jelih pada politik.

Zefrizal Komisioner KPU Kota Medan mengatakan pemuda harus mampu menjadi yang dipilih dan pemuda juga harus mampu menjadi penyelenggara, dilihat dari kualitas dan tingkat semangat para pemuda seharusnya pemuda terus bergerak dan merebut semua elemen pada pemerintahan agar pemuda dapat terlibat langsung dalam perbaikan sistem pemilu dan bangsa.

Raden Deni Atmiral, S.Sos, MAP Komisioner Bawaslu Kota Medan juga mengatakan yang paling penting dari semua kegiatan pemilu adalah pemilih, jika pemilih kacau maka pemilu juga akan kacau karena kedua hal ini sangat saling berkaitan, jika ingin meningkatkan angka partisipasi maka bantulah penyelenggara untuk mensosialisasikan aturan-aturan ataupun pemahaman mengenai kepemiluan.

Disamping pemaparan pendapat dari Komisioner KPU dan BAWASLU Kota Medan. Sedangkan dari kalangan intelektual muda Feriansyah S.pd, M.pd dari Unversitas Negeri Medan, juga mengatakan pemilu itu berbicara persoalan masa depan, dan masa depan yang masih paling memungkinkan adalah masa depan para pemuda, maka pemuda harus berfikir bagaimana dia akan menjalankan, memanfaatkan, merasakan dan menikmati, kebijakan, sistem bahkan roda pemerintahan agar menjadi lebih baik dan lebih berkualitas, karena pemuda adalah sekelompok orang dengan semangat baru dan kreatifitas yang tinggi.

Diskusi ini sebagai ajang pembelajaran anak muda agar mereka lebih peka lagi terhadap pilkada serentak yang akan datang tahun 2020, karna kemajuan dan harapan bangsa ini ada di tangan pemuda. Berita Medan, YM

- Advertisement -

Berita Terkini