Refleksi 91 Tahun Sumpah Pemuda: BEM UNA Adakan Dialog Kepemudaan

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Asahan – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-91, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Asahan (BEM UNA) Kabinet BUAS mengadakan Dialog Kepemudaan dengan Tema: Pemuda Dalam Pembangunan Bangsa dan Negara.

“Dialog ini kita laksanakan sebagai refleksi Hari Sumpah Pemuda Indonesia yang ke-91 tahun,” ungkap Muhammad Nur alias Dayat, selaku Ketua BEM UNA atau Presiden Mahasiswa UNA Kabinet BUAS.

“Sebagai seorang pemuda Indonesia, kita tidak boleh melupakan peran dan perjuangan pemuda-pemuda kita dahulu. Malam ini kita adakan Dialog Kepemudaan sebagai bentuk bahwa kita sebagai pemuda masih peduli pada pembangunan bangsa dan negara walau masih sebatas yang kita bisa. Di sini kita memperbincangkan bagaimana pemuda itu,” lanjutnya setelah usai dialog.

Dialog yang berlangsung di Kisaran pada hari Kamis, (31/10/2019) dimulai sejak pukul sembilan malam hingga pukul dua belas malam dan berjalan khidmat. Dalam kegiatan tersebut di Moderatori oleh Saiful Zuhri Rangkuti selaku Menteri Luar Negeri BEM UNA Kabinet BUAS.

“Kegiatan ini kita laksanakan sebagai bentuk bahwa kita tidak hanya bereuforia terhadap Hari Sumpah Pemuda. Tidak hanya ucapan-ucapan selamat, tapi kita berdialog, berdiskusi dan berbincang-bincang bagaimana pemuda masa dulu, sekarang dan yang akan datang,” ujar Saiful Zuhri Rangkuti yang akrab dipanggil Iful.

Dialog kepemudaan tersebut menghadirkan tiga orang pembicara yang sangat luar biasa pada bidangnya masing-masing sebagai pemuda Indonesia. Tampak dalam kegiatan tersebut Dayat sebagai pengganti narawacana Husni Mustofa (Wakil Ketua PWPM Sumatera Utara) yang berhalangan hadir. Selanjutnya ada Andri Hermawan Purba yang akrab dipanggil Ucok (Ketua Umum HMI Cabang Kisaran-Asahan periode 2018-2019) sebagai Narawacana II dan Brimob Ritonga alias Ibnu Arsib sebagai Narawacana III.

“Dialog ini tidak sifatnya tidak bermaksud menggurui dan tidak bermaksud mengajari. Di sini kita sama-sama berdialog dan membicarakan tentang pemuda. Nah, nanti jika ada yang kurang tepat dari apa yang kami sebutkan selaku Narawacana silahkan diluruskan. Dan mari kita berdialog dengan membuka cakrawala berpikir kita,” ucap Ucok pada saat memulai dialog.

Dialog kepemudaan malam itu dihadiri oleh pemuda dari berbagai kalangan.

“Kegiatan ini bukan hanya sekedar dialog. Tapi, ini juga merupakan ajang silaturahmi antar pemuda yang ada di Kisaran-Asahan ini walau berbeda latar belakang. Kami di sini sebagai pemuda yang berbeda suku dan organisasinya dapat berkumpul karena kita mempunyai cita-cita yang sama yaitu membangun bangsa dan negara ini semampu kita. Perbedaan tidaklah menjadi permasalahan. Dari sejak 91 tahun lalu, pemuda kita telah berikrar dan bersumpah bahwa kita bertanah air satu; Tanah Air Indonesia, berbangsa satu; bangsa Indonesia dan berbahasa satu, yaitu Bahasa Indonesia,” ungkap Putra, salah satu peserta dialog setelah kegiatan usai. Berita Asahan, IAR

- Advertisement -

Berita Terkini