MAN IC Tapsel, Siswa/i Melek Diskursus Ekologi Qurani

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

MUDANEWS.COM, Tapanuli Selatan – Pelaksanan kegiatan KBM dengan dimensi di luar kelas dialaksanakan oleh Siswa/i kelas XII Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Tapanuli Selatan (MAN IC Tapsel) sebagai manifes atas materi kajian tentang Ekologi menurut perspektif Quran.

Persoalan Ekologi merupakan salah satu dari Lima Isu aktual dewasa ini dan menjadi prioritas pandangan dunia (weltanschauung), selain Globalisasi, demokrasi, HAM dan Gender. Terlebih isu Ekologi dalam realitasnya kini menjadi tema sentral yang selalu seru dan aktual untuk dikaji, mengingat krisis ekologi sudah menjadi persoalan serius global saat ini. Sehingga hampir tidak ada satu negara pun yang luput dari dampak krisis ini.

Berbagai bencana muncul silih berganti akbibat kerusakan ekologi yang dilakukan oleh Manusia, dengan mengeksploitasi lingkungan tanpa ada pertimbangan Egalitarianismenya.

“Manusia sebagai wakil Tuhan (khalifatullah,Q.S 2:30) dibumi.yang diberi amanah untuk melestrikan lingkungan Kontras dengan fungsinya. Justru menjadi Aktor utama atas kerusakan tersebut. Dengan keserakahannya. Manusia mengeksploitasi alam tanpa menjadikannya sebagai objek nilai, ekonomi dan kebutuhan pragmatis. Selain itu paham materialisme dan kapitalisme dan pemanfaatan teknologi yang berkonotasi bias turut andil atas rusaknya ekologi yang semakin masif,” tandas Said Hasan Assegaf Rambe S.Ag (Pengampu Mapel Quran Hadits) pada Rabu malam (15/10/2019).

Hasan Assegaf menuturkan, kegiatan belajar mengajar outdor seperti ini intens dilaksanakan guna menunjang dan mengaktifkan sebagai stimulus dimensi nalar kritis berbasis Realitas dan konsepsi materi yang diusung.

MAN IC Tapsel, Siswa/i Melek Diskursus Ekologi Qurani
Antusias siswa/i MAN IC Tapanuli Selatan mendengarkan penjelasan Said Hasan Assegaf Rambe S.Ag

“Materi ini merupakan materi yang sangat substansial tanpa menegasikan sedikitpun hal-hal yang sifatnya sensasional, mengingat objek dan peserta didik hemat kami sudah sangat representatif dapat menyerap materi ini sebagai pengejewantahan atas ilmu-ilmu kongkrit teradap pemahaman Quran. Harapannya dengan realitas peserta didik mereka mampu menginternalisasikan spirit konservatisme Qurani terhadap Ekologi sebagai perwujudan kembali tugas fungsi sebagai Wakil Tuhan Di Bumi, mampu menjadi promotor dan menangkap keseriusan alquran dalam merespon soal Ekologi yang pada akhirnya (eco spritual dan Environmentalist sejati dan dapat mengintegrasikan secara balance perilaku mereka (mode of conduct) dan pola pikir peserta didik (mode of thought) dalam mengaktivitaskannya dalam kehidupan mereka,” ujar Guru tersebut.

Disamping itu, terang Said, membahas tentang perspektif Alquran secara tematik dan holistik. Juga membahas dan memberi Gambaran umum seputar literasi Ekologi yang berkaitan Tentang Quran seperti Buku Religion and the order of Nature karya S.H.Nasr, Consumption population and sustainability: perspectives from science and Religion karya Audrey, bahkan Membahas hasil hasil Riset terkait yang sifatnya independent seperti Walhi, Locataru dan lain lain.

“Ya, karena materi ini sifatnya khusus kita mengkajinya lepas saja, tanpa adanya dikotomi, kooptasi. Ngalir aja kayak air gitu bang,” tandas Said Hasan Assegaf mengakhiri pertanyaan lewat telepon seluler. Berita Tapanuli Selatan, red

- Advertisement -

Berita Terkini