Diancam Guru, Siswi SMKN 3 Sidempuan Minum Racun

Pihak Sekolah Bantah Adanya Bocoran Saat USBN
Amelia saat mendapat perawatan intensif di RSUD Kota Padang Sidempuan

Laporan : Indra

MUDANews.com, Padang Sidempuan (Sumut) l Tak tahan mendapat intimidasi gurunya, seorang siswi Kelas XII SMK Negeri 3 Kota Padang Sidempuan, Amelya Nasution (19) hendak mengakhiri hidupnya dengan cara meminum racun rumput. Beruntung, aksinya tersebut diketahui warga hingga akhirnya Amelya pun dilarikan ke RSUD Kota Padang Sidempuan.
Kepada wartawan, saat ditemui di Yayasan Burangir, orang tua korban, Ahda Yanwar (46) warga Desa Batang Bahal, Kecamatan Padang Sidempuan Batunadua mengatakan, aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan anaknya tersebut terjadi Sabtu (1/4/2017) kemarin. Kala itu dirinya yang tengah kerja di Sibuhuan, Kabupaten Padang Lawas (Palas) mendapat kabar anaknya minum racun.
“Karena mendapat kabar itu, saya pun langsung pulang. Dan saya melihat anak saya sudah di rumah sakit,” ucapnya.
Lebih lanjut, beber Ahda, dirinya mendapat kabar percobaan bunuh diri tersebut dilakukan Amel tepat di belakang masjid yang berjarak sekira 100 meter dari kediamannya.
“Dibelakang masjid dia minum racun tanaman itu setelah dibelinya dari warung,” ungkapnya.
Setelah melihat kondisi Amel sedikit membaik, Ahda pun kemudian menanyakan apa penyebab anaknya tersebut nekat lakukan percobaan bunuh diri. Saat itulah, Amel mengaku kepada Ahda kalau dirinya stres usai mendapat ancaman dari gurunya.
“Gurunya mengancam dia dan 2 temannya akan memenjarakannya selama 4 tahun dan denda Rp750 juta. Karena ancaman itulah dia nekat minum racun,” sambung Ahda sembari menitiskan air mata.
Melihat kondisi anaknya yang saat ini mendapat perawatan intensif di RSUD Kota Padang Sidempuan, Ahda merasa sedih. Ditambah lagi, saat ini anaknya tidak mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
“Sedih saya lihat anak saya sekarang. Akibat kejadian ini, dia tidak bisa ikut ujian. Padahal saat ini UNBK,” ungkapnya.
Guna mendapat perlindungan hukum, Ahda pun menyambangi Yayasan Burangir yang berada di Jalan Tengku Umar, Kota Padang Sidempuan. Kepada wartawan, Komisioner Yayasan Burangir, Juliherniatman Zega mengatakan, pihaknya akan memberikan bantuan hukum kepada seluruh korban yang diduga mendapat intimidasi dari oknum guru. Namun, pihak terlebih dahulu akan menyelidiki pokok persoalan ini.
“Kita akan memberikan bantuan hukum. Tapi, akan kita selidiki dulu pokok persoalannya,” ucapnya singkat.
Sementara itu, amatan wartawan di RSUD Kota Padang Sidempuan tampak Amelia terlihat tidur lemas di bansal ruangan Salak I. Saat mencoba berinteraksi dengan wartawan, Amel mengalami kesakitan. Alhasil, dirinya meminta untuk tidak diwawancarai untuk semenatara waktu. (ig)