Terjaring Razia Kasih Sayang, 40 Pelajar Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Alvian

MUDANews.com, Karo (Sumut) – Sebanyak 40 pelajar tingkat SMP, SMA/SMK di Kabanjahe terancam dikeluarkan dari sekolahnya masing-masing. Pasalnya, mereka terjaring razia operasi kasih sayang yang dilakukan Satpol Pamong Praja Kabupaten Karo dari sejumlah warnet dan tempat lainnya di Kabanjahe, Selasa (07/03/2017).

Dari 40 pelajar yang terjaring razia, 23 orang merupakan siswa SMA GBKP Kabanjahe, 10 dari SMA Immanuel Kabanjahe, 1 siswa SMA Barusjahe, 1 siswa SMP Negeri 2 Kabanjahe dan 6 orang dimana 3 diantaranya wanita dari SMK Negeri 1 Kabanjahe.

Mereka selanjutnya dibawa ke Kantor Satpol PP Jalan Letjen Jamin Ginting di Kabanjahe untuk dilakukan pendataan, pembinaan dan tes urin untuk mengetahui apakah pelajar yang terkena razia ada yang mengkonsumsi narkoba .

“Sejumlah 4 orang pelajar yang terjaring razia diamankan ketika bermain judi dibelakang sebuah kedai kopi Jalan Katepul. Barang bukti berupa kartu domino, uang Rp. 36.000 selanjutnya diamankan petugas,” ujar Plt Kasatpol PP Drs Perlindungen Karo-Karo didampingi Kabid Penegakan Peraturan Perundang-undangan Musa Ginting, SH dan Kasi Ops Pribadi Sebayang, SH yang juga ketua tim.

Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Wakil Bupati Cory S Sebayang didampingi Camat Kabanjahe, Gelora Fajar Purba, SH langsung menemui para pelajar yang terjaring razia di depan kantor Satpol PP. Ia sangat menyayangkan pelajar yang bolos pada jam belajar. Terkelin tampak geram karena sekitar sebulan lalu, Rabu (08/02/2017), sebanyak 41 pelajar dari tingkat SMP dan SMA/SMK dari kota Berastagi juga terjaring razia.

“Catat semua nama -nama mereka. Buatkan pernyataannya untuk tidak mengulangi perbuatannya. Kalau mereka mengulangi perbuatannya keluarkan saja dari sekolah. Kepala sekolahnya pun bisa dipecat kalau tidak bisa membina dan mendidik anak didiknya,” katanya.

Terkelin juga memerintahkan Satpol PP untuk mengundang pihak BNNK Kabupaten Karo guna mengetes urin para pelajar. Ia juga memanggil pihak dinas pendidikan dan sekolah.

Namun, rencana pemeriksaan urin batal dilaksanakan karena BNNK yang diundang tidak hadir lantaran sedang rapat. Demikian juga pihak dinas pendidikan. [am]

- Advertisement -

Berita Terkini