Road Show Pendidikan Seks Untuk Remaja Dikemas Unik dan Seru di RPTRA Cibesut

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Jakarta Timur (DKI) – Usung tema ‘Menuju Generasi Gemilang Indonesia yang SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Ramah, Terampil)’, Gerakan Hidup Sehat dan Fota Center gelar kegiatan Road Show Pendidikan Jelang dan Pasca Akil Baligh (Pubertas) untuk Remaja pada Minggu (19/2) siang hingga sore, di Aula RPTRA Cipinang benar Utara (Cibesut), Jakarta Timur.

Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan pembekalan secara rileks, menyenangkan dan mudah dipahami oleh remaja tentang pendidikan seks (kesehatan reproduksi) yang baik dan utuh melalui tinjauan yang komprehensif, baik dari aspek medis, sosiologis, kultural, dan agama tersebut rencananya akan terus digelar di sekolah-sekolah yang tersebar di berbagai daerah, khususnya di daerah ‘kantong’ kemiskinan kota.

Seiring pemberian pendidikan seks yang utuh, para remaja itu pun dibimbing untuk dapat mengidentifikasi kecenderunngan bakat dan kepribadian yang dimilikinya. Selain itu mereka pun dipandu untuk merumuskan langkah dan strategi meraih cita-cita mereka.

Direktur Eksekutif Jaringan Anak Nusantara yang juga Konsultan Keayahbundaan dan Kota Layak Anak, Nanang Djamaludin mengatakan bahwa dirinya bersama sahabatnya, yakni Managing Direktor Indonesia Sehat Amira Lidya Bakrie, merancang program tersebut agar remaja yang hendak atau sedang memasuki masa akil baligh dapat memiliki kesadaran, tanggung jawab, dan optimisme membara dalam mengarungi kehidupan sebagai para penerus bangsa dan dunia.

Masa akil baligh, ujar Nanang, selain ditandai oleh momentum kematangan organ reproduksi anak, juga harus ditandai oleh kematangan berpikir dan bertindak luhur secara faktual.

“Sekarang ini kan tidak sedikit remaja yang meski telah melewati akil baligh, namun cara berpikir dan bertindaknya justru menunjukkan dirinya belum mampu menalar mana yang secara prinsip itu baik dan mana yang buruk, mana tindakan luhur

Jika kondisi akil baligh menunjukkan ketidakmampuan menalar hal prinsip, maka menjadi konfirmasi bahwa di dalam memori alam bawah sadar anak tidak memiliki koneksi dengan program-program perilaku luhur.

“Untuk itu kami merancang sebuah program pendidikan jelang dan pasca akil baligh yang unik dan seru, yang diintegrasikan dengan identifikasi bakat dan keperibadian anak, serta panduan merancang cita-cita untuk anak,” tukasnya.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini