Menristekdikti Kecam Kekerasan Dalam Pendidikan yang Mengakibatkan Hilangnya Nyawa Mahasiswa UII

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Dian Rahmad

MUDANews.com, Yogyakarta – Dalam memasuki organisasi biasanya terdapat masa orientasi, perkenalan dan pendidikan dasar bagi anggota baru yang ingin bergabung dan resmi menjadi anggota. Baru-baru ini situasi yang kurang menyenangkan kita dapatkan perihal pendidikan dasar Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (UII) yang merenggut tiga nyawa yang diduga dikarenakan adanya kekerasan di dalam proses pendidikan dasar tersebut.

Tiga mahasiswa yang diduga menerima kekerasan di dalam proses pendidikan dasar tersebut di antaranya, yakni Muhammad Fadli (19), Syaits Asyam (19) dan Ilham Nurfadmi Listia Adi (20).

Atas peristiwa tersebut, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengecam jika benar terjadi kekerasan dalam kegiatan mahasiswa di perguruan tinggi yang telah terjadi tersebut. Saat ini, Nasir mengatakan bahwa pihaknya sedang menelusuri penyebab kematian mahasiswa bersama Kopertis wilayah Yogyakarta dan Rektor UII.

“Untuk menyelidiki apakah karena kekerasan atau tidak, maka dari itu saya minta divisum untuk memastikan. Sekarang informasi masih pasang surut,” tuturnya seperti dilansir okezone.com, Rabu (25/1).

Nasir menyebut, dalam peraturan, sudah jelas bahwa kekerasan dilarang dalam kegiatan apapun baik intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Jika terbukti, dia memastikan akan menyerahkan kepada pihak berwajib untuk ditindak lanjuti.

“Pasti akan memberikan sanksi kepada hal ini sesuai dengan hukum yang ada. Tingkat kesalahan seperti apa dilihat, kami cek dulu,” ucapnya.

“Ketika masuk urusan pidana, lanjut Nasir, berarti sudah bukan dalam ranah Kemristekdikti. Sedangkan bagian indisipliner ada pada pihak kampus,”demikian Nasir.[jo]

- Advertisement -

Berita Terkini