Tontonan Anak Sangat Mempengaruhi Kepribadiannya

Breaking News

- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -
- Advertisement -

Laporan: Wahyu Panjaitan

MUDANews.com, Medan (Sumut) – Berbicara tentang kemajuan suatu bangsa tidak bisa dipisahkan dari kondisi generasi muda. Anak sebagai bagian dari generasi muda harus memiliki kepribadian yang baik sehingga mampu membawa suatu bangsa lebih baik daripada generasi sebelumnya.

Namun, saat ini, di tengah kencangnya arus globalisasi menjadikan anak dapat dipengaruhi oleh apapun yang muncul pada media-media hasil globalisasi tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Akademisi Universitas Negeri Medan yang juga menjabat sebagai staff Ad Hoc di Kemendikbud, Prof. Dr. Sumarno, M.Pd kepada MUDANews.com, Selasa (10/1).

“Seiring derasnya arus globalisasi, di mana informasi bisa masuk dengan bebasnya dari suatu tempat ke tempat lainnya. Informasi tersebut juga muncul dalam bentuk visual yang dapat disaksikan oleh semua orang melalui media televisi, internet maupun film. Dari tontonan tersebut, kepribadian kita dapat terbentuk bahkan sangat berpengaruh besar terhadap keperibadian generasi muda,” katanya.

Sumarno mengungkapkan, berdasarkan pengamatannya, anak saat ini lebih banyak menonton di media-media visual seperti televisi dan internet daripada membaca hal-hal yang bermanfaat.

“Frekuensi nontonnya anak saat ini lebih tinggi daripada melakukan kegiatan-kegiatan yang jauh lebih produktif seperti membaca dan kegiatan lainnya. Mereka menonton gambaran kegiatan saat ini yang tidak memberikan teladan yang baik,” ungkapnya.

“Tontonan-tontonan yang tidak baik saat ini dijadikan oleh mereka sebagai kiblat mereka dan bahkan dijadikan tuhan oleh mereka, seperti misalnya nongkrong dan ngumpul dengan teman-teman, mereka menganggap itu adalah kegiatan yang nyaman dan menyenangkan,” sambungnya.

Sumarno menghimabau kepada orang tua, tenaga pendidik, mahasiswa serta masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan tontonan yang bermutu dan terus memantau aktifitas anak.
“Masalah ini jangan kita anggap sebagai masalah yang sepele. Ini adalah masalah yang sangat besar dan sangat serius, orang tua, tenaga pendidik, mahasiswa dan juga masyarakat harus berperan aktif dalam memberikan tontonan-tontonan yang lebih bermutu. Baik itu tontonan televisi maupun tonton etika dan tingkah laku kita. Empat komponen yang terlibat ini harus satu kesatuan dan tidak boleh terpisah,” tutup Mantan Wakil Dekan Bidang kemahasiswaan Fakultas Teknik Unimed ini.[am]

- Advertisement -

Berita Terkini