Mengenal Lebih Jauh Khatib Aam PBNU Prof. M. Nuh Periode 2025-2027

Breaking News
- Advertisement -

 

Penulis: Nurul Azizah

Mudanews.com OPINI | Pengurus struktural PBNU semakin ke sini malah ke sana? Mumet, semua yang dilakukan sudah dibungkus dengan kepentingan politik. Maksudnya semakin ke sini itu mendekati Muktamar NU malah semakin dekat dengan politik. Bolehlah berpolitik tetapi ini pengurus PBNU yang seharusnya lebih mengutamakan kepentingan warga Nahdliyyin khususnya dan masyarakat luas pada umumnya, malah pada kisruh dan pecah kongsi. Politik apa lagi yang dijalankan oleh Syuriah NU dan Tanfidziah sehingga PBNU terkesan pecah kongsi.

Gus Yahya yang semula menjabat Ketum PBNU kemudian dilengserkan oleh Rois Aam Syuriah Kiai Miftachul Akhyar. Kemudian pihak Gus Yahya tidak terima dan memecat sekretaris jenderal Gus Ipul (Saefullah Yusuf). Acara pecat memecat belum berakhir. Babak selanjutnya pihak Syuriah dan Tanfidziah Pejabat (Pj) Ketum PBNU KH. Zulfa Mustofa mengadakan rapat untuk memilih dan menunjuk Khatib Aam Prof Mohammad Nuh sebagai Khatib Aam menggantikan KH. Ahmad Said Asrori (13/12/2025).

Khatib Aam istilah untuk sekretaris Syuriah PBNU. Banyak yang tidak mengetahui bahwa Prof M. Nuh sebelumnya menjabat sebagai Rais Syuriah (anggota Syuriah yang bertugas sebagai pengarah) periode 2022-2027. Sebelumnya pada masa khidmat 2009 – 2014 Prof M. Nuh merupakan A’wan PBNU. Sedangkan pada tahun 2015-2019 menjadi salah satu ketua PBNU. Bahkan Prof M. Nuh ditunjuk sebagai Ketua panitia pengarah Muktamar ke-34 di Lampung.

Sekarang ditunjuk sebagai Khatib Aam yang tugasnya sebagai sekretaris bertanggung jawab pada administrasi dan urusan kekatiban di Syuriah PBNU. Banyak orang NU pada bingung dengan penunjukan M. Nuh sebagai Khatib Aam mendampingi Rois Aam Syuriah PBNU KH Miftachul Akhyar.

Kebanyakan orang mengetahui Prof M. Nuh sebagai mantan menteri Komunikasi dan Informasi pada kabinet Indonesia Bersatu Susilo Bambang Yudhoyono dan Yusuf Kalla (JK) jilid 1 menggantikan Sofyan Djalil pada perombakan kabinet tahun 2007. Kemudian M. Nuh dipercaya menjadi Mendikbud pada tahun 2009-2014.

Ada yang bertanya tidak kiai atau Gus kok masuk pengurus PBNU? Eh tunggu dulu Prof H. Mohammad Nuh yang lahir di Surabaya 17 Juni 1959 memang tidak dipanggil gus, kiai atau kiai haji, seringnya dipanggil Prof M. Nuh. Seharusnya dipanggil Gus karena putra dari KH. Muchamad Nahbani pendiri pondok pesantren Gununganyar Surabaya. Prof M. Nuh dikenal sebagai pendidik dan dikukuhkan sebagai Rektor ITS pada usia 42 tahun.

Beliau berkiprah di struktural NU berawal menjadi bagian dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya. Lanjut berkiprah di jajaran Khatib Syuriah PWNU Surabaya.

Jadi Prof M. Nuh itu bukan orang luar dari struktural NU yang tiba-tiba menjadi Khatib Aam Syuriah PBNU periode 2025-2027. Cuma yang menjadi pertanyaannya mengapa KH. Ahmad Said Asrori harus diganti? Menurut penulis ya kesepakatan dalam rapat antara Syuriah NU dan Tanfidziah dengan Pj Ketum PBNU yang juga baru. Bisa jadi Khatib Aam yang lama tidak sejalan dengan Rais Aam Syuriah Kiai Miftachul Akhyar. Wallahu a’lam bis shawab 🙏

Nurul Azizah penulis Buku: Muslimat NU Militan Untuk NKRI dan Dari Perempuan NU Untuk Indonesia, pesan bukunya hub 0858-1022-0132

Berita Terkini