Seminar Perlindungan Konsumen Dan Keamanan Finansial Digital Kerjasama MGMP Ekonomi dan UPGRIS

Breaking News
- Advertisement -

 

Penulis: Nurul Azizah

Mudanews.com OPINI | Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT, pada hari Selasa 9 Desember 2025 penulis bisa bergabung lagi dengan teman-teman guru SMA/MA Se-Kota Semarang bersama Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) dalam seminar pendidikan ekonomi dengan tema perlindungan konsumen dan keamanan finansial digital.

Perkembangan teknologi digital telah merevolusi kemajuan sosial dengan hadirnya big data dari media sosial, e-commerce, hingga sistem administrasi digital. Data yang begitu besar dan real time membuka peluang baru bagi pelaku usaha online untuk lebih memahami prilaku konsumen dan opini publik secara mendalam.

Untuk itu Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) ekonomi Kota Semarang yang diketuai oleh Ibu Suspensi, M.Pd menggandeng FPIPSKR UPGRIS mengadakan seminar pendidikan ekonomi. Acara dibuka oleh Dr. Agus Sutono, S.Fil., M.Phil Dekan FPIPSKR. Dalam sambutannya beliau memaparkan bagaimana konsumen sekarang menghadapi berbagai macam modus penipuan di media sosial atau marketplace. Yaitu platform atau pasar daring (online) yang menjadi perantara untuk mempertemukan banyak penjual dan pembeli, memfasilitasi transaksi jual beli produk atau jasa di satu tempat yang terpusat melalui internet. Contohnya Tokopedia, Shopee, Lazada bahkan marketplace sekarang bermunculan di platform medsos seperti Facebook, Tik Tok, YouTube dan lain-lain. Untuk itu Dr. Agus berpesan jangan sampai kita menjadi korban penipuan secara online. Karena sekarang ini banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan berbagai modus. Antara lain dengan social engineering atau rekayasa sosial, yaitu teknik manipulasi psikologis untuk menipu orang agar membocorkan informasi rahasia (seperti password, PIN dan data pribadi) dengan memanfaatkan kelemahan korban.

Pemateri pertama menyampaikan perlindungan konsumen dalam perspektif ekonomi yang disampaikan oleh Dr. Antono Herry Purnomo Adhi. Perlindungan konsumen sebenarnya ada di konsumennya sendiri, sebelum mencapai kepuasan kita pikirkan dulu tingkat utilitasnya. Kepuasan konsumen tergantung pada kinerja produk yang dipersepsikan dan ekspektasinya. Dalam hal ini konsumen menuntut kesepakatan yang adil dalam harga.

Disampaikan juga oleh Dr. Antono bahwa dalam era digital ini ada beberapa penyebab kegagalan pasar. Diantaranya kegagalan persaingan, adanya barang publik, faktor eksternalitas, pasar tidak lengkap, informasi tidak sempurna, pengangguran, inflasi dan disekuilibrium.

Sedangkan pemateri kedua tentang keamanan finansial digital disampaikan oleh Aryan Eka Prasetya Nugraha, S.E., M.Pd juga dari UPGRIS dengan judul Consumer protection dan financial security in the digital age. Yang intinya adanya keamanan finansial digital itu sebagai upaya melindungi data dan aset keuangan seseorang saat bertransaksi atau mengelola uang melalui platform digital, memastikan kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan informasi finansial dari ancaman siber seperti penipuan, peretasan, dan penyalahgunaan data, yang mencakup perlindungan data pribadi, keamanan transaksi dan literasi digital yang kuat untuk mengenali resiko. Karena kenyamanan dan kemudahan dalam bertransaksi pasti dekat sekali dengan resiko.

Kita disarankan untuk terus menjaga data sensitif seperti KTP, rekening bank, nomor OTP dan lain-lain agar tidak jatuh ke tangan yang salah, bahkan di lingkungan terdekat seperti keluarga dan teman.

Nurul Azizah, S.Pd, M.Si
Guru Ekonomi dan penulis buku : “Dari Perempuan NU Untuk Indonesia” pesan bukunya hub 0858-1022-0132

Berita Terkini