PNIB: Waspadai Gejolak Terorisme dan Kudeta Berdarah di Sudan dan Nigeria, Jangan Biarkan Merembet ke Indonesia

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Jombang,  — Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), AR Waluyo Wasis Nugroho atau Gus Wal, mengingatkan pemerintah dan masyarakat agar tidak lengah terhadap potensi bangkitnya ideologi khilafah, terorisme, dan konflik politik bersenjata seperti yang terjadi di Sudan dan Nigeria. Ia menegaskan, tragedi kemanusiaan di dua negara tersebut harus menjadi peringatan bagi Indonesia untuk menjaga stabilitas nasional dari ancaman ideologi transnasional dan kepentingan kekuasaan yang dapat memecah belah bangsa.

Gus Wal menjelaskan, konflik di Sudan bermula dari kudeta terhadap pemerintahan sebelumnya dan kini berkembang menjadi perang saudara antar faksi militer Muslim. Pertempuran antara Tentara Pemerintah (SAF) dan Pasukan Pemberontak (RSF) menyebabkan ribuan warga sipil menjadi korban karena dianggap berpihak pada salah satu kelompok. “Situasi itu sangat memprihatinkan. Sesama bangsa dan sesama umat saling menghancurkan hanya karena haus kekuasaan dan pengaruh ideologi khilafah terorisme,” ujarnya.

PNIB menilai konflik di Sudan menjadi contoh nyata betapa berbahayanya perebutan kekuasaan atas nama agama yang membawa ideologi khilafah terorisme. Gus Wal mengingatkan agar Indonesia tidak terjebak pada polarisasi serupa, sebagaimana yang terjadi di Suriah dan Sudan. Ia menegaskan pentingnya menutup ruang bagi tokoh atau kelompok yang menjadi corong ideologi khilafah yang berpotensi menimbulkan kekacauan di tanah air.

Lebih lanjut, Gus Wal menyoroti munculnya kembali kelompok eks-radikal di ruang publik. Ia menyinggung kabar kembalinya Ustadz Abu Bakar Ba’asyir, tokoh senior Jamaah Islamiyah (JI), ke pangkuan NKRI dan pertemuannya dengan sejumlah elit politik nasional. Menurutnya, meski langkah rekonsiliasi merupakan bentuk kebesaran bangsa, kewaspadaan tetap harus dijaga agar tidak dimanfaatkan untuk kepentingan ideologis yang dapat memicu kekacauan.

“Menerima mereka dengan tangan terbuka itu baik, tapi jangan sampai pengalaman pahit di Suriah dan Sudan terulang. Jangan ada pihak yang menggunakan dalih agama untuk menyiapkan skenario kudeta atau kekacauan,” tegas Gus Wal.

PNIB menyerukan seluruh elemen bangsa — pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat sipil — untuk bersatu menjaga keutuhan NKRI dari ancaman khilafah terorisme, politik identitas, dan infiltrasi ideologi asing. “Kita tidak boleh terpecah. Apa yang terjadi di Sudan dan Suriah cukup menjadi pelajaran. Indonesia harus tetap tegak sebagai bangsa yang utuh, aman, damai, berdaulat, dan beradab,” pungkas Gus Wal.**(RED)

Berita Terkini