Prof. Hamsu Kadriyan : Ilmuwan, Pemimpin, dan Arsitek Masa Depan Unram

Breaking News
- Advertisement -

 

Oleh : Anton Christanto ,Ketua Kagamadok IK THT-BKL FK-KMK UGM 2025-2030

Mudanews.com OPINI – Pemilihan Rektor Universitas Mataram (Unram) periode 2025–2030 memasuki babak penting. Di tengah tantangan transformasi pendidikan tinggi nasional dan kebutuhan akan figur kepemimpinan yang visioner, muncul satu nama yang kini banyak diperbincangkan di ruang-ruang akademik dan profesional:
Prof. Dr. dr. Hamsu Kadriyan, Sp.T.H.T.B.K.L., Subsp.Onk.(K), M.Kes, FICS.

Sosok yang bersahaja namun tegas, lembut dalam tutur kata namun tajam dalam analisis.
Bagi banyak koleganya, Prof. Hamsu adalah contoh akademisi paripurna — seorang dokter, guru besar, organisator, dan sekaligus penggerak yang mampu menjembatani idealisme ilmu pengetahuan dengan realitas sosial yang dihadapi kampus dan masyarakat

🔹 Dari Lombok untuk Indonesia

Lahir dan besar di tanah Lombok, Prof. Hamsu adalah cerminan akademisi yang tumbuh dari akar daerah namun berpikir global.
Ia menempuh pendidikan kedokteran di masa ketika fasilitas dan akses ilmu belum semudah sekarang. Namun berkat ketekunan, disiplin, dan rasa ingin tahu yang tinggi, ia berhasil menembus berbagai jenjang pendidikan spesialis hingga menjadi dokter spesialis THT-BKL subspesialis onkologi kepala-leher, bidang yang kompleks dan menuntut dedikasi luar biasa.

Perjalanan ilmiahnya menegaskan bahwa kemajuan bukan milik kota besar semata.
Dengan konsistensi dan karya nyata, Prof. Hamsu membuktikan bahwa Lombok bisa melahirkan ilmuwan berkelas nasional dan internasional, yang diakui komunitas kedokteran di seluruh Indonesia.

Kini, ketika Unram berada di persimpangan penting menuju universitas berdaya saing global, muncul kesadaran kolektif bahwa sosok seperti Prof. Hamsu-lah yang paling tepat memimpin.

🔹 Akademisi dengan Reputasi Nasional

Kiprah Prof. Hamsu di dunia akademik tidak perlu diragukan. Ia bukan sekadar dosen atau peneliti, melainkan pemikir sistemik yang memahami arah besar pendidikan kedokteran modern.

Sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, beliau dikenal luas karena:
1. Gaya mengajarnya yang humanis dan mendorong mahasiswa berpikir kritis;
2. Keterlibatan aktif dalam penelitian onkologi kepala-leher, dengan publikasi ilmiah di berbagai jurnal nasional dan internasional;
3. Kepemimpinan dalam mengembangkan kurikulum pendidikan dokter yang relevan dengan kebutuhan lokal dan nasional;
4. Dedikasi terhadap pengabdian masyarakat di wilayah Nusa Tenggara Barat, terutama dalam program Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (PGPKT).

Ia bukan tipe akademisi yang hanya berkutat di ruang laboratorium, tetapi pemimpin lapangan — turun langsung, mengajar dengan hati, meneliti dengan empati, dan memimpin dengan teladan.

🔹 Pemimpin Nasional Profesi THT-BKL Indonesia

Rekam jejak Prof. Hamsu tidak hanya bersinar di dunia akademik, tetapi juga di organisasi profesi nasional.
Beliau dipercaya menjadi Ketua Panitia Konas XX Perhati-KL 2025, kongres terbesar dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Indonesia, yang akan digelar di Lombok pada 29 Oktober – 1 November 2025.

Penunjukan ini bukan kebetulan. Ia dipilih karena dianggap mampu menghimpun seluruh potensi nasional, memimpin tim besar lintas daerah, dan mengangkat nama NTB di panggung nasional.

Di bawah arahannya, Konas XX Perhati-KL dirancang bukan sekadar ajang ilmiah, tetapi peristiwa bersejarah — simbol kebangkitan profesi kedokteran daerah menuju standardisasi global, sekaligus pembuktian bahwa Lombok siap menjadi tuan rumah kegiatan ilmiah berskala nasional.

Selain itu, dalam Musyawarah Kodi Onkologi Perhati-KL 2025, Prof. Hamsu juga terpilih sebagai Ketua Kodi Onkologi PP Perhati-KL masa bakti 2025–2028.
Posisi ini hanya diberikan kepada tokoh dengan integritas, kapasitas akademik, dan pengakuan profesional tertinggi.
Kodi Onkologi Perhati-KL ini berperan strategis dalam pembinaan pendidikan spesialis, subspesialis dan menjaga mutu kompetensi dokter konsultan di seluruh Indonesia.
Terpilihnya Prof. Hamsu menegaskan kepercayaan nasional terhadap kapasitas ilmiah dan moral beliau.

🔹 Visi Kepemimpinan: Dari Ilmu Menuju Kebijaksanaan

Dalam banyak forum, Prof. Hamsu selalu menegaskan bahwa kepemimpinan akademik bukan sekadar mengelola kampus, tetapi mengarahkan peradaban.
Baginya, universitas adalah taman kebijaksanaan tempat manusia ditempa untuk berpikir, beretika, dan berkontribusi.

“Kepemimpinan akademik yang sejati harus lahir dari ilmu, dijalankan dengan hati, dan diarahkan untuk kemaslahatan manusia,”
ujar Prof. Hamsu dalam salah satu seminar kepemimpinan kedokteran di Jakarta.

Visinya untuk Universitas Mataram jelas dan menyeluruh:
1. Menjadikan Unram sebagai universitas riset unggulan di kawasan Indonesia Timur, dengan riset berbasis kebutuhan lokal yang berdampak nasional;
2. Meningkatkan jejaring internasional, membuka program kolaborasi riset dan pertukaran akademik lintas benua;
3. Mendorong digitalisasi kampus, menciptakan sistem manajemen akademik dan penelitian terpadu yang efisien, transparan, dan berdaya saing;
4. Membangun budaya meritokrasi, di mana prestasi, etika, dan dedikasi menjadi dasar utama dalam setiap kebijakan

🔹 Keteladanan, Ketenangan, dan Kecerdasan Emosional

Satu hal yang sering disebut oleh rekan sejawatnya: Prof. Hamsu adalah pemimpin yang tenang namun tegas.
Ia tidak mudah bereaksi, tetapi setiap keputusannya matang dan berlandaskan logika.
Dalam forum, beliau tidak mendominasi, namun suaranya selalu didengar karena penuh makna.
Ia memimpin dengan integritas, bukan dengan otoritas.

Sifatnya yang rendah hati dan menghargai semua orang membuat beliau disegani oleh junior dan senior.
Ia tidak membangun kekuasaan, melainkan menumbuhkan kepercayaan.

Karena itulah, banyak yang menyebut Prof. Hamsu sebagai “pemimpin yang menenangkan” — seseorang yang bisa mempersatukan berbagai faksi akademik yang mungkin berbeda pandangan, dengan pendekatan elegan dan penuh kesejukan.

🔹 Harapan untuk Unram Emas 2030

Jika terpilih menjadi Rektor Universitas Mataram periode 2025–2030, Prof. Hamsu diproyeksikan akan membawa perubahan strategis dalam empat bidang utama:
1. Akademik dan Riset:
Meningkatkan jumlah publikasi internasional bereputasi, memperkuat laboratorium riset unggulan, dan mendorong sinergi lintas fakultas dalam riset transdisiplin.
2. Sumber Daya Manusia:
Membangun sistem merit yang transparan, mendukung dosen muda untuk studi lanjut, dan memperkuat jejaring alumni untuk membuka peluang kolaborasi global.
3. Digitalisasi dan Tata Kelola:
Mengembangkan sistem manajemen kampus digital yang efisien, terintegrasi, dan adaptif terhadap revolusi industri 5.0.
4. Reputasi dan Kemitraan Global:
Meningkatkan kerja sama dengan universitas asing, lembaga donor, dan dunia industri untuk memperluas dampak sosial-ekonomi Unram bagi masyarakat NTB dan Indonesia.

🌺 Kepemimpinan yang Menyalakan Harapan

Dalam perjalanan panjang Universitas Mataram, selalu muncul tokoh-tokoh hebat yang menorehkan jejak kepemimpinan.
Kini, saat era baru pendidikan tinggi menuntut pemimpin dengan visi global dan hati lokal,
sosok Prof. Hamsu Kadriyan hadir sebagai simbol harapan baru — pemimpin yang berpijak di bumi Lombok namun menatap cakrawala dunia.

“Kepemimpinan bukan soal berada di depan, tapi soal membuat semua orang mampu berjalan bersama ke arah yang benar.”

Dengan dedikasi ilmiah, keteladanan moral, dan komitmen sosial yang kuat, Prof. Hamsu Kadriyan layak menjadi Rektor Universitas Mataram 2025–2030.

Mari kita doakan dan dukung agar beliau diberi kekuatan dan kesempatan untuk terus mengabdi — bagi Unram, bagi NTB, dan bagi Indonesia.***

Berita Terkini