Sialnya HUT PAN Ke-27 Disaat Hujatan Goyang Musik Horeg Eko Patrio

Breaking News
- Advertisement -

Ditulis: Heru Subagia
Mantan Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon

Mudanews.com OPINI Ambisi Partai Amanah Nasional ( PAN) untuk menjadi bagian 4 besar pemenang Pileg 2029 cukup rasional dan terukur. Upaya menuju ambisi tersebut nampak jelas sudah dipersiapkan langkah dan strateginya.

Dengan kekuatan politik yang dimiliki saat ini baik sebagai partai pengusung utama Paslon Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dan saat ini pula PAN berhasil menempatkan kadernya sebagai Menteri, atau wakil menteri memungkinkan PAN akan mencapai akselerasi sebagai partai papan atas di peta politik nasional.

Mimpi atau Realita?

Namun, pertanyaan besar yang butuh dijawab oleh elite dan juga kader PAN adalah sudahkah mereka menjalankan visi dan misi para pendiri partainya, apakah keseluruhan entitas partai terlibat dan bagaimana secara internal partai berhasil melakukan kaderisasi ideologi dan SDM?
Sudahkah partai betul-betul dibebaskan oleh rezim otoriter atau “one man show “?
Apakah kiranya masih terjadi kriminalisasi politik internal dan jejaring dinasti politik?
HUT PAN Kemana Arahnya?
Secara pribadi, Penulis mengucapkan selamat ke Partai Amanat Nasional (PAN) yang sedang memperingati Hari Ulang Tahun ke-27. Seperti diketahui HUT PAN dengan menggelar acara bertajuk PAN Awards 2025 di Senayan Park, Jakarta, Minggu malam, menyajikan pertunjukan inti dalam pergelaran tebar penghargaan, memberikan 12 penghargaan soal pangan kepada tokoh-tokoh pangan maupun organisasi.

Adapun 12 penghargaan itu diberikan berdasarkan beragam kategori, mulai dari soal petani, nelayan, wirausaha, hingga lingkungan.

HUT PAN ke-27 dengan gelaran acara tersebut terkesan dadakan dan dipaksakan memenuhi hasrat politik imajiner elite partai. Portofolio politik di internal PAN tidak mendukung, belum siap, bahkan sekilas banyak tokoh dadakan buang dimodifikasi atau diimpor sebagai sebagai figur sebagai lambang keberhasilan di sektor pangan. Secara keseluruhan tema HUT PAN tidak nyambung baik di entitas internal partai dan juga atmosfer harapan masyarakat. Butuh introspeksi mendalam untuk melanjutkan program tema yang sudah dipakai dalam HUT PAN ke-27 tahun ini.

Kekonyolan Eko Patrio

PAN saat ini justru dirundung malang dengan berbagai isu negatif. Seperti diketahui, di tengah viralnya anggota DPR RI dari PAN dan sialnya lagi Elite PAN tersebut menjabat Sekjen PAN Eko Patrio dan Anggota DPR RI Uya Kuya dihujat dan dimaki-maki masyarakat karena ulahnya berjoget ria di gelaran sidang tahunan MPR 2025.

Rakyat menyebutkan mereka sama sekali tidak berempati dan bukannya merespons kritik tersebut dengan bijak justru dibayar dengan balasan jogetkah dengan musik horeg.

Kembali lagi rakyat melampiaskan kemarahan, saat ini bukan hanya ditujukan ke pribadi namun Partai dimana mereka berteduh juga menjadi sasaran amuk masyarakat.
Apa yang sedang dilakukan boleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio mengklarifikasi video parodinya saat berakting menjadi DJ sound horeg di media sosial merupakan pekerjaan si-sia terhambat Menurut Eko, video parodi itu dibuat tanpa maksud buruk. Apalagi menantang rakyat seperti yang selama ini dituduhkan, tetapi masyarakat sudah tidak peduli dan muak dengan perilakunya. Masyarakat sudah tidak butuh kata maaf atau bahkan hanya sebatas klarifikasi.

Kemiskinan dan Kemunafikan

Masalah Bangsa saat ini adalah kemiskinan dan ketidakberdayaan rakyat dan kemunafikan elite Dosa politik dengan banyak janji tidak direalisasikan, program kampanyenya yang minimal dipenuhi hingga janji -janji kosong salam setiap pidato atau aktivitas publik lainnya. Publik hingga meluapkan kemarahan dalam tindakan ketidakpercayaan dan ketidakpedulian lagi pada elite politik dan juga pemerintah.

Mengingatkan kembali, sesungguhnya Indonesia di atas kertas sudah diambang kehancuran. Pemerintah terus berbohong bahkan memanipulasi data hanya untuk mengatakan ke publik dan masyarakat internasional Indonesia dalam kondisi baik-baik saja. Namun, kondisi tersebut justru semakin meyakinkan jika begitu parahnya kejahatan elite politik membuat kebohongan baru.

Koperasi Desa

Dan khususnya teruntuk elite PAN, karenanya harusnya elite partai berbicara pada subtansi bukan mimik atau bahkan propaganda sesat. Ingat, Kopdes Merah Putih??? Kita berulang kali meminta Prabowo untuk membubarkan proyek ini. Ironinya Kopdes Merah Putih justru ketua percepatan pembentukan adalah Ketum PAN Saudara Zulkifli Hasan dan melibatkan beberapa kementrian yang di dalamnya juga dipimpin oleh elite PAN.

Kemana tanggung jawabnya hingga pada akhirnya Kopdes tenggelam dalam pusaran ketidakjelasan pembiayaan dan juga isu kualitas SDM rendah. Dan dipertahankan kembali, mengapa saat ini tema PAN justru mengangkat isu pangan sebagai manifesto politik kekinian?

Zulkifli Hasan Harapan PAN

Betul, Zulkifli Hasan saat ini sedang duduk sebagai Menteri Koordinator Pangan , tentunya harus paham dan mengerti seluk beluk pangan hulu hingga hilir. Zulkifli Hasan bahkan juga mengetahui siapa mafia pangan saat ini berkekuatan penuh mengendalikan harga, memonopoli bahkan mengatur fee ke mana saja. Namun dibalik itu semuanya, apakah mungkin kekuatan besar yang dimiliki oleh seorang Zulkifli Hasan dan isu pangan tersebut mampu dan bahkan dapat didendangkan, dipahami dan menjadi inspirasi di internal partainya.

Jika Ketum PAN tidak dikatakan sebagai golongan elite yang munafik, berbohong, memiliki visi beserta untuk pantai dan negara, dan cobalah bicaralah jujur, selaraskan kembali visi dan misi PAN sesuai amanat para pendiri partai, kenyataan kekinian bangsa ini dan juga hadapan masyarakat. Saat ini, kesempatan emas menjadi pemimpin masa depan untuk Zulkifli Hasan untuk memihak identitas politiknya apakah akan jujur dan berani dalam politik kemanusiaan, berjiwa ksatria, membangun kembali nasionalisme atau akan bergabung dalam kartel politik yang jahat?

Jangan lupa, kembalikan lagi PAN menjadi partai yang visioner dengan diisi SDM yang mumpuni, berpendidikan, punya integritas untuk partai dan negara , bukan lagi PAN dipenuhi SDM yang hanya pintar membuat orkestra politik kekonyolan. Tunjukkan politik PAN selaras dengan kebutuhan dan harapan bahkan memberikan jalan terang bagi masyarakat dan negara.

Berita Terkini