𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮: 𝗗𝗮𝗿𝗶 𝗡𝘂𝘀𝗮𝗻𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗠𝗲𝗻𝘂𝗷𝘂 𝗞𝗲𝗸𝘂𝗮𝘁𝗮𝗻 𝗕𝗲𝘀𝗮𝗿 – 𝗸𝗮𝗷𝗶𝗮𝗻 𝗧𝗶𝗻𝗷𝗮𝘂𝗮𝗻 𝗦𝘁𝗿𝗮𝘁𝗲𝗴𝗶𝘀 𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗣𝗲𝗺𝗯𝗮𝗻𝗴𝘂𝗻𝗮𝗻 𝗜𝗻𝗱𝗼𝗻𝗲𝘀𝗶𝗮 Bagian II

Breaking News

- Advertisement -

Oleh : Drs. Muhammad Bardansyah. Ch.cht

𝐒𝐭𝐫𝐚𝐭𝐞𝐠𝐢 𝐌𝐞𝐧𝐮𝐣𝐮 𝐊𝐞𝐤𝐮𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐬𝐚𝐫: 𝐀𝐠𝐞𝐧𝐝𝐚 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐏𝐫𝐞𝐬𝐢𝐝𝐞𝐧 𝐏𝐫𝐚𝐛𝐨𝐰𝐨 𝐝𝐚𝐧 𝐊𝐚𝐛𝐢𝐧𝐞𝐭𝐧𝐲𝐚

Mudanews.com-Opini | Untuk mengubah paradigma dan mewujudkan potensi besar Indonesia, Presiden Prabowo Subianto dan kabinetnya perlu menjalankan agenda transformatif dengan fokus utama pada peningkatan tata kelola dan diversifikasi ekonomi bernilai tambah tinggi. Berikut langkah-langkah krusial yang disarankan :

𝐑𝐞𝐯𝐨𝐥𝐮𝐬𝐢 𝐓𝐚𝐭𝐚 𝐊𝐞𝐥𝐨𝐥𝐚 𝐒𝐃𝐀 & 𝐏𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐚𝐧𝐭𝐚𝐬𝐚𝐧 𝐊𝐨𝐫𝐮𝐩𝐬𝐢 𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥:

𝐓𝐫𝐚𝐧𝐬𝐩𝐚𝐫𝐚𝐧𝐬𝐢 𝐌𝐮𝐭𝐥𝐚𝐤 : Memperkuat dan memastikan implementasi efektif Sistem Lelang Wilayah Kerja (WKM) Migas dan Minerba secara daring dan terbuka. Memperkuat database SDA One Map yang akurat dan dapat diakses publik. Menerapkan Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) secara konsisten.

𝐏𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐭 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐢𝐭𝐮𝐬𝐢 : Meningkatkan kapasitas dan independensi serta mereformasi secara radikal lembaga pengawas seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), dan Ombudsman. Memperkuat unit pengawasan internal di kementerian teknis (ESDM, KLHK, KKP). Integrasi data antar kementerian untuk memantau aliran SDA dan pendapatan negara.

𝐏𝐞𝐧𝐞𝐠𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐇𝐮𝐤𝐮𝐦 𝐓𝐚𝐧𝐩𝐚 𝐓𝐞𝐛𝐚𝐧𝐠 𝐏𝐢𝐥𝐢𝐡 : Menindak tegas korupsi di sektor SDA, termasuk korporasi dan pejabat. Mempercepat penyelesaian kasus-kasus besar. Menerapkan sanksi pidana dan denda administratif yang berat dan membuat jera.

𝐑𝐞𝐟𝐨𝐫𝐦𝐚𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐢𝐳𝐢𝐧𝐚𝐧 : Menyederhanakan dan mendigitalkan proses perizinan berbasis risiko, mengurangi ruang untuk penyalahgunaan wewenang dan pungli. Memperkuat sistem verifikasi dan pengawasan lapangan.

𝐇𝐢𝐥𝐢𝐫𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 & 𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐓𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡: 𝐃𝐚𝐫𝐢 𝐁𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐧𝐭𝐚𝐡 𝐤𝐞 𝐏𝐫𝐨𝐝𝐮𝐤 𝐉𝐚𝐝𝐢 :

𝐊𝐞𝐛𝐢𝐣𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐏𝐫𝐨-𝐇𝐢𝐥𝐢𝐫𝐢𝐬𝐚𝐬𝐢 𝐊𝐨𝐧𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐧 : Mendorong dan mewajibkan pemrosesan SDA mineral (nikel, bauksit, tembaga, timah) di dalam negeri sebelum ekspor. Mengembangkan klaster industri pemurnian dan manufaktur berbasis mineral (baterai EV, stainless steel, kabel, komponen elektronik).

𝐀𝐠𝐫𝐨𝐢𝐧𝐝𝐮𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐁𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧 : Menghentikan ekspor CPO mentah secara bertahap, memperkuat industri oleokimia (biodiesel, kosmetik, makanan) dan produk turunan sawit lainnya. Mendorong sertifikasi berkelanjutan (ISPO yang kredibel) untuk meningkatkan akses pasar global dan harga. Menerapkan konsep serupa untuk komoditas perkebunan lain (karet, kakao, kopi).

𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐭𝐞𝐠𝐢𝐬 : Menciptakan iklim investasi yang menarik (kepastian hukum, insentif tepat sasaran, infrastruktur pendukung) bagi industri hilir, baik PMDN maupun FDI yang membawa teknologi dan pasar. Fokus pada transfer teknologi dan pengembangan SDM lokal.

𝐃𝐢𝐯𝐞𝐫𝐬𝐢𝐟𝐢𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢: 𝐌𝐞𝐥𝐚𝐦𝐩𝐚𝐮𝐢 𝐊𝐨𝐦𝐨𝐝𝐢𝐭𝐚𝐬 :

𝐁𝐚𝐧𝐠𝐤𝐢𝐭𝐤𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐧𝐮𝐟𝐚𝐤𝐭𝐮𝐫 𝐌𝐨𝐝𝐞𝐫𝐧: Tidak hanya berbasis SDA, tapi juga elektronik, alat kesehatan, farmasi, permesinan, dan komponen kendaraan. Memperbaiki kemudahan berusaha, menyediakan energi yang andal dan terjangkau, serta meningkatkan konektivitas logistik.

𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢 𝐃𝐢𝐠𝐢𝐭𝐚𝐥 & 𝐊𝐫𝐞𝐚𝐭𝐢𝐟 : Mempercepat transformasi digital UMKM, mendukung startup teknologi (fintech, edutech, healthtech, agritech). Memanfaatkan potensi besar pasar domestik. Mengembangkan ekonomi kreatif (film, musik, fashion, kuliner) berbasis kekayaan budaya.

𝐏𝐚𝐫𝐢𝐰𝐢𝐬𝐚𝐭𝐚 𝐁𝐞𝐫𝐤𝐮𝐚𝐥𝐢𝐭𝐚𝐬 & 𝐁𝐞𝐫𝐤𝐞𝐥𝐚𝐧𝐣𝐮𝐭𝐚𝐧: Berinvestasi pada infrastruktur pendukung (bandara, transportasi lokal, kebersihan), pengembangan destinasi baru di luar Bali, peningkatan kualitas layanan dan SDM pariwisata. Menekankan pariwisata berkelanjutan yang melestarikan lingkungan dan budaya.

𝐄𝐤𝐨𝐧𝐨𝐦𝐢 𝐁𝐢𝐫𝐮 (𝘉𝘭𝘶𝘦 𝘌𝘤𝘰𝘯𝘰𝘮𝘺): Mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan secara berkelanjutan (budidaya ikan/rumput laut modern, bioteknologi kelautan, wisata bahari premium, industri galangan kapal, energi laut terbarukan). Memerangi Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) Fishing secara tegas.

𝐌𝐞𝐦𝐛𝐚𝐧𝐠𝐮𝐧 𝐊𝐞𝐝𝐚𝐮𝐥𝐚𝐭𝐚𝐧 & 𝐊𝐞𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧𝐚𝐧 :

𝐈𝐧𝐝𝐮𝐬𝐭𝐫𝐢 𝐏𝐞𝐫𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐌𝐚𝐧𝐝𝐢𝐫𝐢 : Mempercepat pengembangan industri pertahanan dalam negeri (PT PAL, PT DI, PT Pindad, PT Dahana) melalui alih teknologi dan riset mandiri. Mengurangi ketergantungan impor alutsista. Memanfaatkan SDA mineral untuk kebutuhan industri ini.

𝐊𝐞𝐭𝐚𝐡𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐏𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 & 𝐄𝐧𝐞𝐫𝐠𝐢: Meningkatkan produktivitas dan diversifikasi pangan berbasis lokal untuk mengurangi impor. Mempercepat transisi energi terbarukan (surya, angin, hidro, panas bumi, bioenergi) untuk ketahanan energi dan komitmen iklim.

𝐊𝐨𝐧𝐞𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐍𝐚𝐬𝐢𝐨𝐧𝐚𝐥 : Mempercepat pembangunan infrastruktur kritis seperti tol laut, rel kereta api (baik untuk penumpang maupun barang), bandara pendukung, dan infrastruktur digital (palapa ring, 5G, data center). Infrastruktur adalah urat nadi ekonomi modern.

𝐈𝐧𝐯𝐞𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐒𝐃𝐌 & 𝐈𝐧𝐨𝐯𝐚𝐬𝐢:

𝐑𝐞𝐯𝐨𝐥𝐮𝐬𝐢 𝐏𝐞𝐧𝐝𝐢𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 & 𝐊𝐞𝐬𝐞𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧: Meningkatkan kualitas pendidikan dasar-menengah dan vokasi yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan (digital, green economy, manufaktur canggih). Memperluas akses pendidikan tinggi berkualitas. Memperkuat sistem kesehatan dasar dan preventif untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif. Meningkatkan Gaji guru/dosen sehingga profesi guru/dosen bukanlah profesi yang di ambil karena tidak ada pilihan lain, melainkan profesi strategis yang menjadi magnet bagi orang-orang pintar untuk terjun ke profesi ini .

𝐄𝐤𝐨𝐬𝐢𝐬𝐭𝐞𝐦 𝐑𝐢𝐬𝐞𝐭 & 𝐈𝐧𝐨𝐯𝐚𝐬𝐢: Meningkatkan anggaran riset, memperkuat kolaborasi universitas-industri-pemerintah, menciptakan insentif untuk inovasi dan komersialisasi hasil riset.

𝐏𝐞𝐧𝐮𝐭𝐮𝐩: 𝐌𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐮𝐦 𝐌𝐞𝐧𝐞𝐧𝐭𝐮𝐤𝐚𝐧

Indonesia berdiri di persimpangan jalan. Kekayaan alam dan manusia yang dimilikinya adalah modal dasar yang luar biasa. Namun, sejarah menunjukkan bahwa modal saja tidak cukup. Tantangan terbesar adalah mengubah pola pikir dan tata kelola dari yang berbasis ekstraksi dan rente menuju ekonomi berbasis inovasi, nilai tambah, dan keberlanjutan. Pemberantasan korupsi yang total dan transparansi mutlak dalam pengelolaan SDA adalah prasyarat mutlak yang tidak bisa ditawar.

Presiden Prabowo Subianto memimpin pada masa yang kritis. Kebijakan yang diambil kabinetnya dalam 1-2 tahun pertama akan menentukan arah. Fokus pada pembenahan tata kelola, percepatan hilirisasi, dan diversifikasi ekonomi berbasis teknologi dan SDM unggul adalah kunci. Kerja sama semua elemen bangsa – pemerintah pusat-daerah, swasta, akademisi, dan masyarakat sipil – sangat vital.

Jika Indonesia berhasil melewati transformasi ini, mengelola keberagamannya sebagai kekuatan, dan memanfaatkan posisi geostrategisnya dengan bijak, maka status sebagai kekuatan besar ekonomi dan politik dunia bukanlah mimpi belaka, tetapi sebuah takdir yang dapat diraih. Raksasa tidur itu tidak hanya bangun, tetapi siap berlari kencang. Semoga.

𝗥𝗲𝗳𝗲𝗿𝗲𝗻𝘀𝗶 :

1. 𝘉𝘢𝘯𝘬 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢. (2023). 𝘓𝘢𝘱𝘰𝘳𝘢𝘯 𝘗𝘦𝘳𝘦𝘬𝘰𝘯𝘰𝘮𝘪𝘢𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 2022. 𝘑𝘢𝘬𝘢𝘳𝘵𝘢: 𝘉𝘢𝘯𝘬 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢.

2. 𝘏𝘪𝘭𝘭, 𝘏. (𝘌𝘥.). (2019). 𝘛𝘩𝘦 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢𝘯 𝘦𝘤𝘰𝘯𝘰𝘮𝘺 𝘪𝘯 𝘵𝘳𝘢𝘯𝘴𝘪𝘵𝘪𝘰𝘯: 𝘗𝘰𝘭𝘪𝘤𝘺 𝘤𝘩𝘢𝘭𝘭𝘦𝘯𝘨𝘦𝘴 𝘪𝘯 𝘵𝘩𝘦 𝘑𝘰𝘬𝘰𝘸𝘪 𝘦𝘳𝘢 𝘢𝘯𝘥 𝘣𝘦𝘺𝘰𝘯𝘥. 𝘐𝘚𝘌𝘈𝘚-𝘠𝘶𝘴𝘰𝘧 𝘐𝘴𝘩𝘢𝘬 𝘐𝘯𝘴𝘵𝘪𝘵𝘶𝘵𝘦.

3. 𝘔𝘤𝘊𝘢𝘳𝘵𝘩𝘺, 𝘑. 𝘍., & 𝘙𝘰𝘣𝘪𝘯𝘴𝘰𝘯, 𝘒. (𝘌𝘥𝘴.). (2016). 𝘓𝘢𝘯𝘥 𝘢𝘯𝘥 𝘥𝘦𝘷𝘦𝘭𝘰𝘱𝘮𝘦𝘯𝘵 𝘪𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢: 𝘚𝘦𝘢𝘳𝘤𝘩𝘪𝘯𝘨 𝘧𝘰𝘳 𝘵𝘩𝘦 𝘱𝘦𝘰𝘱𝘭𝘦’𝘴 𝘴𝘰𝘷𝘦𝘳𝘦𝘪𝘨𝘯𝘵𝘺. 𝘐𝘚𝘌𝘈𝘚-𝘠𝘶𝘴𝘰𝘧 𝘐𝘴𝘩𝘢𝘬 𝘐𝘯𝘴𝘵𝘪𝘵𝘶𝘵𝘦.

4. 𝘙𝘦𝘴𝘰𝘴𝘶𝘥𝘢𝘳𝘮𝘰, 𝘉. 𝘗., & 𝘠𝘶𝘴𝘶𝘧, 𝘈. 𝘈. (𝘌𝘥𝘴.). (2009). 𝘞𝘰𝘳𝘬𝘪𝘯𝘨 𝘸𝘪𝘵𝘩 𝘯𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘢𝘨𝘢𝘪𝘯𝘴𝘵 𝘱𝘰𝘷𝘦𝘳𝘵𝘺: 𝘋𝘦𝘷𝘦𝘭𝘰𝘱𝘮𝘦𝘯𝘵, 𝘳𝘦𝘴𝘰𝘶𝘳𝘤𝘦𝘴 𝘢𝘯𝘥 𝘵𝘩𝘦 𝘦𝘯𝘷𝘪𝘳𝘰𝘯𝘮𝘦𝘯𝘵 𝘪𝘯 𝘦𝘢𝘴𝘵𝘦𝘳𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢. 𝘙𝘦𝘴𝘰𝘶𝘳𝘤𝘦𝘴 𝘧𝘰𝘳 𝘵𝘩𝘦 𝘍𝘶𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘗𝘳𝘦𝘴𝘴.

5. 𝘚𝘢𝘤𝘩𝘴, 𝘑. 𝘋., & 𝘞𝘢𝘳𝘯𝘦𝘳, 𝘈. 𝘔. (2001). 𝘛𝘩𝘦 𝘤𝘶𝘳𝘴𝘦 𝘰𝘧 𝘯𝘢𝘵𝘶𝘳𝘢𝘭 𝘳𝘦𝘴𝘰𝘶𝘳𝘤𝘦𝘴. 𝘌𝘶𝘳𝘰𝘱𝘦𝘢𝘯 𝘌𝘤𝘰𝘯𝘰𝘮𝘪𝘤 𝘙𝘦𝘷𝘪𝘦𝘸, 45(4-6), 827–838. 𝘩𝘵𝘵𝘱𝘴://𝘥𝘰𝘪.𝘰𝘳𝘨/10.1016/𝘚0014-2921(01)00125-8

6. 𝘞𝘰𝘳𝘭𝘥 𝘉𝘢𝘯𝘬. (2023). 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢 𝘌𝘤𝘰𝘯𝘰𝘮𝘪𝘤 𝘗𝘳𝘰𝘴𝘱𝘦𝘤𝘵𝘴, 𝘑𝘶𝘯𝘦 2023: 𝘛𝘰𝘸𝘢𝘳𝘥𝘴 𝘢 𝘳𝘦𝘴𝘪𝘭𝘪𝘦𝘯𝘵 𝘢𝘯𝘥 𝘳𝘦𝘴𝘰𝘶𝘳𝘤𝘦-𝘦𝘧𝘧𝘪𝘤𝘪𝘦𝘯𝘵 𝘧𝘶𝘵𝘶𝘳𝘦. 𝘞𝘰𝘳𝘭𝘥 𝘉𝘢𝘯𝘬 𝘎𝘳𝘰𝘶𝘱.  𝘩𝘵𝘵𝘱𝘴://𝘰𝘱𝘦𝘯𝘬𝘯𝘰𝘸𝘭𝘦𝘥𝘨𝘦.𝘸𝘰𝘳𝘭𝘥𝘣𝘢𝘯𝘬.𝘰𝘳𝘨/𝘩𝘢𝘯𝘥𝘭𝘦/10986/39894

7. 𝘠𝘶𝘴𝘶𝘧, 𝘈. 𝘈., 𝘚𝘶𝘮𝘯𝘦𝘳, 𝘈., & 𝘙𝘶𝘮, 𝘐. 𝘈. (2014). 𝘛𝘸𝘦𝘯𝘵𝘺 𝘺𝘦𝘢𝘳𝘴 𝘰𝘧 𝘦𝘹𝘱𝘦𝘯𝘥𝘪𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘪𝘯𝘦𝘲𝘶𝘢𝘭𝘪𝘵𝘺 𝘪𝘯 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢, 1993–2013. 𝘉𝘶𝘭𝘭𝘦𝘵𝘪𝘯 𝘰𝘧 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘢𝘯 𝘌𝘤𝘰𝘯𝘰𝘮𝘪𝘤 𝘚𝘵𝘶𝘥𝘪𝘦𝘴, *50*(2), 243–254. 𝘩𝘵𝘵𝘱𝘴://𝘥𝘰𝘪.𝘰𝘳𝘨/10.1080/00074918.2014.938407

Berita Terkini