Dengarlah Ini Pak Presiden Prabowo!

Breaking News

- Advertisement -

 

Oleh: Saiful Huda Ems.

Mudanews.com OPINI | Berapa banyak perusahaan perkebunan dan tambang yang ada di Republik Indonesia ini? Berapa banyak dari mereka yang telah merampok kekayaan alam di Republik ini?

Tragisnya lagi, konstribusi mereka terhadap Pendapatan Asli Daerah nyaris tidak ada, dan yang ada, malahan perusahaan-perusahaan itu, selain seringkali memicu konflik antar masyarakat di daerah, juga merusak lingkungan hidup di daerah-daerah, yang mengakibatkan tanah longsor, banjir, hilangnya daerah hijau, rusak dan hilangnya hutan, persawahan, kekeringan dll. !.

Pak Presiden Prabowo Subianto, harusnya benar-benar serius mendengar suara batin masyarakat di pedalaman dan pemimpin-pemimpin daerahnya, yang masih jernih dan serius memikirkan nasib warganya. Sebagaimana pernyataan yang dilontarkan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, yang menyatakan:

“Ada 400 lebih Perusahaan Perkebunan dan ada 600 lebih Perusahaan Tambang di Kalimantan Barat, namun semuanya tidak ada konstribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) ! Malahan yang terjadi hanyalah terciptanya konflik antar masyarakat di daerah Kalimantan Barat !”.

Hal yang seperti demikian bagi saya tidaklah heran, mengingat seorang anak dan menantu mantan Presiden (Jokowi) pun, nyatanya bisa meremote bisnis perizinan tambang yang ada di Halmahera Maluku Utara dari Medan, yang kemudian dikenal dengan istilah Blok M, sebagaimana pengakuan mantan Gubernur Maluku Utara Abd. Ghani Kasuba (alm.) !.

Bagaimana bisa kekayaan alam di suatu daerah bisa dikeruk dan dinikmati hasilnya oleh segelintir orang, yang memiliki kedekatan atau hubungan dengan kekuasaan (baca: Jokowi)?!. Ini prilaku gila manusia yang tamak, serakah yang harus segera dihentikan !.

Kita semua patut menyayangkan, belum juga selesai investigasi mengenai perampokan besar-besaran di Halmahera Maluku Utara ini, mantan Gubernurnya (Abdul Ghani Kasuba) sudah keburu mati (atau dibunuh?).

Politik yang berpenetrasi dengan kepentingan Bisnis memang berbahaya, kejam, sadis. Negara kaya raya seperti Irak, Libya dll. bisa hancur lebur, hanya diakibatkan oleh politik yang berpenetrasi dengan kepentingan bisnis !.

Tidak pernah ada sepanjang sejarah Republik Indonesia, korupsi gila-gilaan terjadi, selain di masa kepemimpinan Jokowi. Karena itu tidak heran jika Word Bank menyatakan, bahwa Indonesia menempati urutan kedua, dari negara dengan jumlah penduduk miskin terbanyak di dunia setelah Zimbabwe !.

Karena itu ada beberapa solusi yang sebaiknya dilakukan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto, Pertama; mau atau tidak mau, suka atau tidak suka, Presiden Prabowo Subianto harus segera melakukan tindakan tegas, berupa penghentian izin kegiatan perkebunan dan pertambangan yang telah teridentifikasi menyengsarakan rakyat !.

Segala bisnis yang beroperasi dengan cara-cara setan, yang berlindung pada pengaruh politiknya Raja Setan yang bertopeng Mukidi, harus segera diputus atau diakhiri. Jika tidak, maka Indonesia yang akan memasuki masa resesi ekonomi, akan timbul gejolak Revolusi Sosial yang sangat mengerikan !.

Solusi Kedua; Presiden Prabowo Subianto juga sebaiknya segera mengganti menteri-menteri yang tidak kompeten di bidangnya, atau kompeten di bidangnya namun terbukti selama ini kerjanya hanya bisa mengeruk kekayaan alam Indonesia untuk menumpuk kekayaan diri pribadinya saja.

Mereka itu harus segera diganti dengan orang-orang yang memiliki pengetahuan dan kompetensi di bidangnya, serta memiliki rekam jejak mensejahterahkan masyarakat daripada menunmpuk kekayaan untuk diri sendirinya saja.

Pak Presiden Prabowo tentu sudah mendapatkan banyak informasi mengenai orang-orang yang ahli di bidang tersebut, misalnya Haidar Alwi pendiri dan Presiden Haidar Alwi Institut, beliau merupakan pakar di bidang pertambangan, fisikawan nasional kontemporer yang memiliki basis keimuan yang sangat mumpuni.

Teropongan ilmiah Haidar Alwi yang dapat memetakan potensi kandungan emas di berbagai daerah di Indonesia, tidaklah bisa diremehkan. Begitupun dengan rekam jejak kedermawanannya dalam membantu rakyat dalam program Rakyat Bantu Rakyat, telah diakui oleh banyak orang yang menyaksikannya.

Dalam wawancaranya dengan berbagai media, betapa kami telah terperangah dengan penjelasan-penjelasannya, bagaimana Haidar Alwi memiliki pengetahuan dan strategi pengelolaan emas di daerah-daerah di Nusantara ini, yang menurutnya tidak hanya cukup untuk melunasi hutang-hutang negara, melainkan pula lebih dari cukup untuk membuat Rakyat Indonesia hidupnya menjadi sejahtera dan tidak lagi menjadi korban pejabat-pejabatnya yang korup dan serakah.

Ketiga, jika masih ada menteri-menteri yang lebih patuh pada perintah Ketua Bandit Solo, sebaiknya segera Bapak Presiden Reshuffle saja, daripada Bapak Presiden Prabowo Subianto capek-capek berorasi mengarahkan mereka, namun pikiran mereka malah terbayang-bayang wajah Ketua Bandit Solo, atau lebih suka bermain mata dengan Wakil bapak yang tidak pernah jelas latar belakang pendidikannya, tidak pernah jelas wawasan dan komitmen kerakyatannya…(SHE).

24 Mei 2025.

Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Analis Politik.

Berita Terkini