Bedakan Antara Logika Dan Asumsi

Breaking News

- Advertisement -

 

Oleh: Saiful Huda Ems.

Mudanews.com OPINI | Membedakan antara Logika dan Asumsi saja tidak bisa, pantas saja Pemuja Jokowi dibohongi Pak Jokowi selama 10 tahun lebih masih mau nambah lagi.

Zer…Buzzer….Asumsi dan Logika itu dua konsep yang berbeda dalam berpikir dan bernalar. Asumsi merupakan pernyataan atau keyakinan, yang dianggap benar tanpa bukti atau pembuktian yang kuat.

Asumsi dapat berupa praduga, hipotesis, atau premis yang digunakan sebagai dasar untuk berpikir atau membuat keputusan. Sedangkan Logika, merupakan proses berpikir yang sistematis dan rasional, untuk mencapai kesimpulan yang valid berdasarkan premis atau bukti yang ada.

Logika itu melibatkan penggunaan aturan-aturan berpikir yang ketat, untuk mengevaluasi argumen dan mencapai kesimpulan yang logis. Ilmu Logika itu sangat diperlukan oleh para ahli atau praktisi hukum, karenanya sebelum jauh belajar Ilmu Hukum, Mahasiswa Hukum diajarkan Ilmu Logika. Demikian pula yang mondok di Pondok Pesantren juga diajarkan Ilmu Logika yang dalam istilah pesantren dikenal dengan Ilmu Mantiq.

Perbedaan antara Asumsi dan Logika yang paling utama adalah; Pertama, Asumsi dapat berupa pernyataan yang tidak terbukti atau tidak pasti, sedangkan Logika berusaha untuk mencapai kesimpulan yang valid berdasarkan bukti dan premis yang ada.

Kedua, Asumsi dapat mempengaruhi proses berpikir dan keputusan, sedangkan Logika bertujuan untuk meminimalkan pengaruh asumsi yang tidak terbukti dan mencapai kesimpulan yang lebih objektif.

Dalam berpikir kritis, penting untuk membedakan antara Asumsi dan Logika, serta untuk mengevaluasi asumsi secara kritis dan menggunakan logika untuk mencapai kesimpulan yang lebih akurat.

Sudah mengerti belum Zer, Buzzer?…

Jadi nanti kalau kalian membaca opini saya tentang Ijazah Palsu Jokowi itu, jangan dibilang itu hanya asumsi, praduga saya dll. nya lagi, melainkan itu hasil kajian saya berdasarkan riwayat hidup Pak Jokowi dan logika berpikir saya, saat merespon atau menyikapi riwayat hidupnya Pak Jokowi yang inkonsisten, kontradiktif antara menurut ceritanya Pak Jokowi sendiri dan menurut cerita teman-temannya.

Misal, menurut ceritanya Pak Jokowi sendiri beliau dahulu kerja atau pernah tinggal di Gayo Aceh selama 3 atau 4 tahun, sedangkan menurut temannya, Pak Jokowi kerja dan pernah tinggal di Gayo Aceh hanya 2 tahun. Dll.

Ini semua berakibat atau berpengaruh pada tahun dikeluarkannya Ijazah Palsu, tahun kelahiran Gibran dll. Dan untuk dapat menilai kebenaran tentang semua kisah yang kontradiktif dan kontroversial itu, saya pergunakanlah Ilmu Logika dan Pengalaman Hidup.

Sebetulnya saya agak malas untuk menjelaskan hal-hal yang seperti ini pada kalian, namun karena niat awal saya bermedsosan itu untuk saling berbagi pengetahuan dan kebijaksanaan, maka saya ringan-ringan saja melakukannya.

Semoga bermanfaat ya, jangan ngajak ribut terus, gak baik, mendingan saling berbagi pengetahuan dan kebijaksanaan hidup saja ya, mumpung kita masih sama-sama hidup. Terimakasih…(SHE).

8 Mei 2025.

Saiful Huda Ems (SHE).

Berita Terkini