Oleh Redaksi mudanews
Mudanews.com-OPINI | Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan keberpihakannya terhadap buruh Indonesia. Dalam puncak peringatan Hari Buruh Nasional 1 Mei 2025, beliau hadir langsung dan menyerahkan 100 unit rumah subsidi sebagai bagian dari program 20.000 rumah murah untuk buruh, yang merupakan turunan dari target besar pembangunan 3 juta rumah di kota, desa, dan wilayah pesisir.
Komitmen ini bukan hal baru. Bahkan saat masih menjadi capres 2019, Prabowo telah menandatangani kontrak politik dengan serikat buruh. Ia berjanji menaikkan upah minimum, mengakui pekerja informal seperti ojek online, dan menghadiri langsung forum-forum buruh.
Kini, janji itu mulai dijalankan. Seperti disampaikan oleh Ricky Tamba, aktivis ’98 dan Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, dalam siaran persnya pada 1 Mei 2025, Prabowo telah menetapkan kenaikan Upah Minimum Provinsi sebesar 6,5% untuk tahun 2025 sebagai sinyal awal keberpihakan pada buruh.
Langkah konkret lainnya, seperti program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta pembentukan Satuan Tugas PHK yang melibatkan unsur serikat buruh, mempertegas arah kepemimpinan yang mencoba menyentuh akar masalah kesejahteraan buruh.
Namun, di lapangan masih ada sedikit gelombang PHK massal yang terjadi, bahkan hingga ke Aceh. Ketua DPC K-SARBUMUSI NU Kabupaten Aceh Tamiang, Kamal Ruzamal, SE, menyampaikan bahwa meski pemerintah pusat telah merespons cepat lewat Satgas PHK dan berbagai kebijakan nasional, implementasinya masih perlu dikuatkan di daerah.
“Kami meminta perhatian serius dari Pemerintah Aceh. Jangan hanya berharap dari pusat. Pemerintah Aceh dan sektor swasta harus menyediakan pelatihan ulang bagi mereka yang terkena PHK, agar bisa beradaptasi dengan sektor baru,” ujar Kamal Ruzamal, pada mudanews Kamis(1/5/25)
Harapan ini sejalan dengan semangat pemerintahan Prabowo-Gibran, yang mendorong sinergi antara pusat dan daerah. Keluhan di lapangan seperti ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bersama, agar kebijakan nasional benar-benar menyentuh semua kalangan buruh—tanpa kecuali.
Keberhasilan mendorong realisasi investasi yang tumbuh 15,9% pada kuartal pertama 2025 hingga terciptanya lebih dari 590 ribu lapangan kerja baru menunjukkan optimisme yang layak dirawat. Tapi suara buruh tetap harus didengar dari semua penjuru: dari Sabang, Aceh, hingga Medan, dan seterusnya ke pelosok nusantara.**(Red)
Selamat Hari Buruh, 1 Mei 2025
Dari Aceh hingga Medan: suara buruh adalah suara rakyat..Salam Indonesia Maju, Adil dan Makmur untuk Semua.