Masyarakat Petani Urban Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Program Zulkifli Hasan

Breaking News
- Advertisement -

Ditulis oleh :Heru Subagia
Penulis, Pengamat Politik dan Sosial

Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan kesiapan dan kerja nyata semua pihak. Bukan sekedar pencapaian abstrak, namun visi dan misi Indonesia menjdi bagian negara maju dan sejahtera dapat dilaksanakan dengan pencapaian komprehensif dan berkembang. Disinilah dibutuhkan kecakapan untuk memutuskan dan juga melaksanakan kebijakan dan program kerja yang nyata serta terukur.

Dasar Pemikiran

Terkait program ketahanan pangan nasional yang sudah menjadi platform kerja Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran, Penulis yang sekaligus lenggaa ide untuk membangun sebuah kontruksi besar baik ide serta gagasannya dalam ruang dan waktu berkelanjutan dan berkesinambungan.

Oleh karenanya Penuls membuat gagasan berdirinya Masyarakat Petani Urban Raya Indonesia ( MPURI). Badan hujunbyai bisa berbadan Koperasi atau Komunitaa. Dasar pemikirannya pertama bahwa kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran salah satu alokasi anggaran besar ada di sektor pangan. Dalam hal ini di bawah Kementerian Koordinasi Pangan Zulkifli Hasan.

Sementara Budi Arie bilang kalau Prabowo ingin Kementerian Koperasi menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi ke depan. Untuk itu, dia akan melakukan berbagai macam cara agar koperasi Indonesia semakin kuat.
Budi Arie meminta jajarannya di Kementerian Koperasi untuk bekerja keras mewujudkan mimpi besar Prabowo untuk koperasi.

“Saya berharap bapak ibu sekalian juga menjadi bagian dari sejarah ini. Inilah sejarah baru koperasi di zaman pemerintahan Pak Prabowo-Gibran,” bebernya.

Dana Besar Sektor Pangan

Seperti diketahui saat iji Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp139,4 triliun untuk ketahanan pangan pada 2025. Pagu anggaran ini akan distribusikan ke berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU).

Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menjelaskan anggaran tersebut bertujuan untuk mendukung target swasembada pangan pada 2028-2029.

Ditambahkan oleh Zulkifli Hasan alokasi penyebaran anggaran tersebut antara lain digunakan untuk penyediaan pupuk sebesar Rp44 triliun yang diserahkan kepada BUMN Pangan, dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp16,25 triliun, cetak sawah Rp15 triliun, Badan Gizi Nasional Rp71 triliun dan lainnya.

Praktek danPemanfaatannya

Degan alokasi anggaran yang besar itu berarti ada potensi maksimal baik dari sisi alokasi penyebaran anggaran, cakupan masyarakat atau institusi terlibat dan potensi yang ada di dalamnya itu luar biasa.

Kontruksi berfikiran penulis adalah bagaimana kita mencerna dan mencetuskan ide dan gasan untuk mengeksplorasi sumber anggaran di sektor pangan tersebut yang begitu melimpah. Penulis sebagai bagian masyarakat pada umumnya memberikan pencerahan pemikiran. Pertama masyarakat yang peduli terhadap pangan ingin menggagas dan menginisiasi kemudian menganalisa dan memberikan solusi terhadap bagaimana ketahanan pangan dari perspektif kita bisa kita wujudkan.

Kedua dari sisi potensi market bahwa dengan adanya program ketahanan pangan ini penulis melihat Pasar ( Market) hulu sampai hilir luar biasa besar Oleh karenanya mengapa kita menggagas ide terbentuknya Masyarakat Petani Urban Raya Indonesia karena di situlah nanti kita sebagai masyarakat baik itu masyarakat umum, petani itu sendiri atau masyarakat dalam stake holder pemerintah baik sebagai PNS, Polri/TNI dan sebagai pegawai BUMN yang ingin berkecimpung di sektor pangan.

Teknis Ketahanan Pangan

Bisnis ketahanan pangan akan menjadi seksi sekali dengan melihat alokasi anggaran dan juga banyaknya pihak yang akan dilibatkan. dalam bisnis di sektor pangan yang kedua kita ikut ambil bagian dari penyediaan lapangan kerja.

Kesempatan kita untuk berpikir bagaimana dan melakukan rekayasa, konstruksi kedepannya bahwa petani tidak harus berada dalam hal-hal yang dulu notabene-nya lahan produktif. Kedua, bagaimana kita bisa menumbuhkan ketahanan pangan di perkotaan.

Perlu dicatat bahwa sekarang di perkotaan banyak timbul gejala sosial , masyarakat tidak produkti hingga masyarakat menganggur akibat kondisi ekonomi yang mengalami deflasi 5 berturut-turut. Ini ada satu sisi menyedihkan dan menurut saya kebijakan pemerintah yang berurusan dengan ketahanan pangan penulis mohon tidak semuanya di alokasikan dan dikerjakan ke industri atau korporasi.

Lahan Pertanian Urban

Kluster Lahan pertanian terbagi dalam 3 rumpun. Pertama lahan pertanian tradisional yang notabene-nya pertama pemanfaatan utama di situ memang lahan pertanian tradisional , kedua pertanian buatan dimana pengembangan lahan pertanian di lakukan di luar Jawa seperti ada di Merauke atau Papua. Sedang dikerjakan mencerak lahan 1 juta hektare lahan pertanian baru . Ketiga tolong pikirkan eh Gagasan dan ide-ide kita ini pada saat ini pengin menggagas sebuah lahan pertanian di masyarakat kurban yaitu masyarakat perkotaan.

Bagaimana caranya pertama kita harus bisa memberikan edukasi setelah mengeluh bahwa semua orang bisa belajar semua orang bisa eee terdidik jika mempunyai kemauan keras untuk eee banyak ketigamu tidak mau sektor pangan saat ini dan digalakkan dan pemerintah menyentuh ruangan tersebut .

Manfaat Tanah Ngangur BUMN

Kemudian yang kedua kita akan meminta stakeholder misalnya BUMN kemudian dan sebagainya atau bahkan pengembang yang ada di Cluster Cluster perkotaan dalam . Mereka ini punya tanah atau tanah mati itu harus diperdayakan menjadi salah satu kluster atau ekosistem baru di sektor pertanian.

Inilah yang ingin kita gagasan, kita ingin masuk . Target masyarakat urban adalah pemberdayaan langsung atua Apple to Apple ke masyarakat . Model uni kita tujukan untuk ketahanan pangan di rumah tangga. Target korporasi, yakni dengan memanfaatkan ruangan yang tidak kepakai atau idle land. Contoh tanah BUMN atau BUMD seperti Konsorsium Bandara Kertas Jati yang mempunyai tanah yang tidak kepakai sekitar 50 hektar. lahan-lahan tersebut kita ciptakan sebagai lahan masyarakat urban. Jadi dua pihak yang terlibat masyarakat itu sendiri dan masyarakat industri .ini simbiosis baru yang saling menguntungkan.

Sepertinya untuk tanah-tanah yang ada di perkotaan yang dimiliki atau dikuasi BUMN BUMN , para pengembang dapat Kita minta untuk dikelola menjadi lahan petani urban . Untuk manajemen dilakukan oleh orang yang berkompeten. Kita bentuk sebuah badan usaha untuk mengolahan pertanian masyarakat urban.

Bagaimana kita bisa eksis ya bisa menggembangkan resonansi pangan itu di perkotaan dengan memainkan ruang yang sempit dan kita bisa tumpang tindih atau namanya apa tumpang sari dengan produk yang lain seperti perdagangan atau jasa lainnya.

Potensi Pasar

Kita akan menjual produk hasil pertanjan dan perikanan yang dihasilkan dalam artian olahan mentahan. Kita akan sediakan outlet penjualan dari mulai bibit atau benih. Dari produk olahannya/ prosesing pertanian kita kemudian menjualkan produk mentahan dalam bentuk ikan basah .

Produk perikanan atau pertanian yang lainnya dan hanya kita akan memproduksi sebuah olahan apa dengan membentuk cluster restoran baik yang akan dikelola secara holding ataupun yang UMKM.

Terakhir, kita akan kelola produk tersebut menjadi olahraga alternatif yang kiranya nanti kita bisa pikirkan bagaimana market itu bisa mengisi ke pasar tradisional maupun pasar-pasar modern.

Berita Terkini