Ditulis Oleh : Heru Subagia
Penulis, Pengamat Politik dan Sosia
Tema yang ingin dibahas adalah ‘Transmigrasi TIKTOK dan Fenomena Goyang Sadbor dan Dampaknya bagi Program kerja Ketahanan Pangan Kabinet Merah Putih Prabowo. Tidak habis pikir jika Seorang Gunawan menjadi pelopor transmigrasi Tiktok.
Penulis tergelitik untuk berkomentar dengan Goyang Sadbor bukan karena Gunawan Sadbor sedang dipanggil pihak berwajib, tetapi karena penulis menemukan fenomena masyarakat Indonesia sedang berproses menjalankan “Transmigrasi Digital”ketimbang Transmigrasi Penduduk berbasis teritorial.
Seperti diketahui seorang Konten kreator yang dikenal dengan joget Sadbor dengan genrenya menyengat kuping pemerintah ‘Beras Habis Live Solusinya”. Dikutip dari berbagi sumber, Gunawan ditangkap polisi, Kamis (31/10). Berdasarkan informasi polisi, Gunawan ‘Sadbor’ ditangkap karena diduga terlibat promosi judi online.
Justru yang menjadi menarik ketika Penulis menemukan peluang dan juga problematika masyarakat Indonesia secara menyeluruh. Indonesia sedang dilanda penurunan ekonomi yang berdampak dahsyat perlambatan ekosistem ekonomi. Daya beli masyarakat turun dan menyebabkan berbagai dampak buruk bagi sektor ketenagakerjaan.
Ekonomi Memburuk Bikin Kreatif
Deflasi terjadi secara graduL selama 5 bulan berurutan menyebakan perlambatan ekonomi menyeluruh. Bukan hanya masyarakat bawah yang teriak dan sudah menjadi korbannya, akan tetapi perlambatan ekonomi saat ini sudah menghncurkan posisi masyarakat kelas menengah. Apakah terbelitnya masyarakat secara ekonomi pada akhirnya memaksa mereka untuk kreatif dan Bagaiamana peran Pemerintah menemukan solusi?
Kendati hanya sebuah kalimat terbatas “Goyang Sadbor” namun penulis menemukan kedalaman berfikir bahwa sedang terjadi guncangkan dahsyati masyarakat Indonesia khusus kelas pekerjaan petani.
Jika benar dugaan bahwa Gunawan Sadbor telah memindahkan lahan bercocok tanam pertanian ke lahan industri digital “Tiktok berarti ada peringatan sangat berbahaya bagi program kerja ketahanan pangan nasional Pemerintah Prabowo.
Transmigrasi Digital
Gunawan berhasil memproduksi karya Sadbor secara komersial. Konon mampu memperkerjakan banyak masyarakat. Nah, masyarakat tersebut diduga berprofesi sebagai petani garapan.
Dalam cuplikan adekan Tiktok, Gunakan menerima lamaran pekerjaan seseorang dan menunjukkan puluhan orang sebagai pegawainya.
Gunawan sangat kreatif melihat peluang sebagai bagian konten kreator Memaksimalkan ruang maya dan teknologi digital menjadi cara mencari cuan/ rejeki. Hijrah dari kesan Wong Dheso dan berhasil mendunia. Langkah Gunawan harusnya mendapatkan apresiasi sebagai insani kreatif. Usul ke Menteri baru informasi dan Digital agar segera dipanggil.
Sosok Gunawan menjadi manusia solutif bagi masyarakat sekitarnya untuk dijadikan masyarakat industri digital. Bisa jadi kelak menjadi kampung industri kreatif dunia digital. Kreativitas berhasil memberikan peluang kerja. Hanya saja jika benar yang bekerja adalah para petani garapan atau pekerjaan serabutan di lahan pertanian, tentunya akan membawa dampak pada sektor pertanian. Lahan cocok tanam dari lahan pertanian berpindah ke lahan platform media online. Ngeri banget jika sampI terjadi di Indonesia sebagai negara agraris.
Di sektor ini bakal kekurangan kerja. Mungkin karena gaji jadi karyawan Gunawan lebih menggiurkan dan lebih ringan serta menyenangkan akhiri mereka hijrah dari pekerjaan pertanian.
Ketahanan Pangan Anggaran Jumbo
Pemerintah Prabowo sedang fokus dalam bidang ketahanan pangan. Melalui koordinator bidang pangan sampai dibikinin Menteri Koordinator Pangan, dibentuk untuk mewujudkan impian Indonesia surplus pangan dan terpenuhinya gizi masyarakat.
Jika banyak buruh atau pegawai disektor pertanian berbondong-bondong bercocok tanam di lahan digital seperti yang dilakukan oleh Gunawan dan kru-nya, Bagaimana nasib swasembada pangan akan tercapai guna mendukung ketahanan pangan nasional?
Perlu diketahui jila Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan mengatakan anggaran untuk program swasembada pangan tahun 2025 sebesar Rp139,4 triliun. Dana penyebaran anggaran tersebut antara lain digunakan untuk penyediaan pupuk sebesar Rp44 triliun yang diserahkan kepada BUMN Pangan, dana desa untuk ketahanan pangan sebesar Rp16,25 triliun, cetak sawah Rp15 triliun,
pangan, Badan Gizi Nasional Rp71 triliun dan lainnya.
Sebelumnya, Zulkifli mengungkapkan, dalam merealisasikan program swasembada pangan yang ditargetkan tercapai pada 2028 diperlukan adanya kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.
Prabowo Terjun Langsung
Sementara di lingkungan istana beredar santer ketahanan pangan menjadi kau prioritas kebijakannya Pemerintah Prabowo. Semua Kementerian diminta untuk mendukung seluruh yang dibutuhkan oleh Kementerian Pertanian sebagai leading sector-nya untuk kita mengejar swasembada pangan tiga sampai empat tahun ke depan,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Ditambah juga, Prasetyo mengatakan bahwa swasembada pangan menjadi program prioritas yang menjadi perhatian utama bagi Presiden Prabowo Subianto. Arahan Presiden, kata Prasetyo, swasembada pangan merupakan sebuah keharusan, mengingat Indonesia adalah negara agraris yang tidak boleh bergantung dengan negara lain untuk memenuhi kebutuhan pangan.