Pilkada 2024: Andika, Airin, Khofifah, Emil Menang, Koster-Gadjah Ketat

Breaking News

- Advertisement -

 

Pemilihan gubernur di Jawa sangat penting. Zigzag politik PDIP dan Prabowo mengubah konstelasi politik. PDIP masuk ke Pemerintahan Prabowo. Kompensasinya peta Pilkada berubah. Yang dulunya dikuasai oleh KIM Plus.

Upaya menghancurkan PDIP di Jawa Tengah gagal total. Dukungan Gibran di Pilgub Jateng ke Ahmad Luthfi, menghasilkan perlawanan. Fufufafa. Tamat. Maka, Andika Perkasa jadi kompromi. Menang.

Airin dengan keluarga Atut tak terbendung. Kekuatan keluarga Haji Tubagus Chasan Sochib tak mampu dilawan oleh siapa pun. Banten dilepas oleh Prabowo untuk PDIP dan Golkar.

Banten adalah rumah Golkar. Kini, PDIP mendapatkan eksposure bagus di Banten, akibat mulut lucu Bahlil soal Raja Jawa.

Di Jawa Timur, dengan kondisi terseok, PDIP melepaskan wilayah itu. Risma kalah lawan Khofifah. Kekuatan Khofifah di kalangan Muslimat NU dan dukungan full dari Prabowo memastikan kemenangannya. Luluk-Lukmanul dan Risma-Hans hanya jadi hiasan kertas suara.

Lanjutan kompromi terjadi. Keberhasilan Prabowo menggagalkan baleg DPR untuk menysahkan UU Pilkada berbuah konstelasi politik hebat. PDIP bisa mencalonkan Pram-Rano. Tapi kursi Jakarta untuk Emil.

Skenario untuk Jakarta. Hanya jika Pram-Rano menang telak, maka Jakarta untuk PDIP. Sulit. Karena elektabilitas Emil mendekati 47 persen. Pram-Rano 33 persen. Jauh. Cagub lelucon lainnya gak usah dibahas. Unfaedah.

Nah, kemenangan Andika di Jawa Tengah, rupanya belum menular di Bali. Kandang PDIP itu kini mendapatkan tantangan.

Faktor Presiden Prabowo, Gerindra dan Golkar menjadi isu menarik.Gadjah mengindentifikasi hubungan Pusat dan Daerah. Ini memicu dua hal.

Pertama, perlawanan all-out pendukung PDIP. Koster-Giri pun memiliki pendukung fanatik. Ada peluang Giri bisa 15 tahun berkuasa. Satu periode sebagai wakil gubernur. Dua periode sebagai gubernur. Pendukung Giri bersatu dengan pendukung Koster.

Kedua, kampanye patronisasi ala Gadjah berhasil. Jika berhasil, Banteng kehilangan hegemoninya di Bali. Dan, untuk 2029 PDIP akan berat. Gerindra bisa lebih unjuk gigi di Pulau Dewata.

Maka, Jawa Tengah, Banten, Jawa Timur, dan Jakarta pemenangnya sudah ditentukan. Lewat kompromi politik. Kampanye, bingar sosmed tak dibutuhkan lagi. Menyala. Hanya gimmick semata. Hanya Bali dilepas liar. Pemenangnya ditentukan oleh rakyat Bali. (Penulis: Ninoy Karundeng).

Berita Terkini