Penulis : Dahono Prasetyo |
Sepak bola menjadi cabang olah raga paling popular sejagat tidak ada yang memungkiri. Bahkan tak jarang bisa menyatukan berbagai perbedaan dalam euphoria dukungan kepada tim idolanya. Timnas Garuda di ajang kualifikasi piala dunia memasuki laga penting yang ditunggu publik. Setelah berhasil menahan imbang Arab Saudi 1-1 pada laga Jumat (6/9/2024) Timnas akan melenjutkan pertandingan sebagai tuan rumah di stadion GBK Jakarta pada Selasa (10/9/2024) melawan Australia.
Diperkirakan puluhan ribu supporter Timnas Garuda akan memenuhi stadion berkapsitas 60 ribu penonton. Jakmania selaku tuan rumah supporter akan mendominasi penonton berbaur dengan pendukung si kulit bundar lainnya.
Yang menariknya dari fenomena Pendukung Timnas ini adalah, Jakarta sedang punya hajat Pilkada. Jakmania menjadi tuan rumah pendukung timnas sekaligus ceruk dukungan kepala daerah asli Jakarta.
Jadi jangan kaget apalagi heran kalau nanti di Stadion GBK akan terselip bendera, spanduk berwajah Pramono dan Si Doel Paslon Pilkada DKI. Kecil kemungkinan Jakmania di kandang sendiri mendukung bos Bobotoh, Ridwan Kamil. Meskipun belum memasuki masa kampanye, spanduk paslon di GBK sama statusnya dengan yang dipasang dan dibawa secara mandiri oleh pendukungnya. Bukan karena perintah timses, siapa yang bisa melarang?
Sepak bola dan Politik pada akhirnya beda-beda tipis urusan dukungan. Di stadion, euphoria melebur dalam ruang publikasi efektif memanfaatkan momentum.
Bagi pendukung Paslon Pramono-Rano Karno, silahkan manfaatkan GBK sebagai tuan rumah segala urusan dukungan. Baik olah raga maupun Pilkada. Penuhi GBK bersama Jakmania, siapa tahu kaos bergambar Pramono-Rano anda tersorot kamera, ditonton puluhan juta pasang mata.
Untuk Cak Lontong, selamat bertugas. Kerja sampeyan di Timses menjadi lebih mudah. Cukup bikin warga Jakarta happy, suka cita dengan berbagi hiburan. Lenong, Ondel-ondel, Tajidor dan Jakmania tidak mungkin jauh-jauh dari Si Doel. Bikin Jakarta Menyala yang pasti berwarna merah, bukan kuning, hijau, atau biru
Begitulah Pilkada, ciptakan sentiment positif bukan mengikuti sentiman ayat, mayat dan politik identitas. Maka Pilkada Jakarta akan suka cita dan baik-baik saja