PNIB: Natal 2025 Momentum Bangun Toleransi Moderasi Beragama, Perkokoh Kerukunan Umat Beragama dan Persatuan Indonesia

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Jakarta, 24 Desember 2025 Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB) menegaskan bahwa perayaan Natal 2025 harus dimaknai lebih dari sekadar perayaan keagamaan umat Kristiani, melainkan sebagai momentum strategis untuk memperkuat toleransi, moderasi beragama, serta memperkokoh persatuan bangsa di tengah tantangan kebangsaan yang semakin kompleks.

Ketua Umum PNIB, AR Waluyo Wasis Nugroho (Gus Wal), menyampaikan bahwa nilai-nilai Natal seperti kasih, perdamaian, dan kemanusiaan universal memiliki relevansi kuat bagi seluruh rakyat Indonesia tanpa memandang latar belakang agama, suku, maupun golongan.

“Indonesia bukan negara satu identitas. Kita berdiri di atas kebhinekaan. Natal 2025 harus menjadi pengingat kolektif bahwa kerukunan umat beragama adalah fondasi utama persatuan Indonesia, bukan sekadar jargon politik atau seremonial tahunan,” tegas Gus Wal.

PNIB memandang bahwa moderasi beragama bukan berarti mengaburkan keyakinan, tetapi meneguhkan cara beragama yang berkeadaban, adil, dan menghormati hak sesama warga negara. Dalam konteks ini, PNIB menolak segala bentuk politisasi agama, ujaran kebencian, dan tindakan intoleran yang merusak sendi-sendi kebangsaan, Terang Gus Wal.

Menurut Gus Waluyo, meningkatnya polarisasi sosial, konflik identitas, serta penyebaran narasi ekstrem di ruang publik dan media sosial menjadi ancaman nyata bagi persatuan nasional. Oleh karena itu, momen Natal 2025 harus dijadikan ruang refleksi bersama untuk merawat Indonesia sebagai rumah bersama yang harus dirawat dan dijaga bersama, Ujar Gus Wal.

“Persatuan Indonesia tidak lahir dari keseragaman, tetapi dari kesadaran untuk saling menjaga. Ketika satu kelompok beribadah dengan aman dan bermartabat, di situlah negara dan masyarakat menjalankan amanat konstitusi,” ujar Gus Wal lebih dalam.

PNIB juga mengajak seluruh elemen bangsa, mulai dari tokoh agama, pemuda, organisasi kemasyarakatan, hingga pemerintah, untuk menjadikan Natal 2025 sebagai titik penguatan komitmen kebangsaan dalam menjaga toleransi aktif, bukan toleransi pasif yang hanya diam ketika ketidakadilan terjadi.

Menutup pernyataannya, Gus Wal menegaskan bahwa PNIB akan terus berdiri di garis depan dalam menjaga Pancasila, UUD 1945, serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menjadikan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan lintas iman sebagai pijakan utama perjuangan kebangsaan.

“Natal adalah pesan damai. Indonesia adalah tanggung jawab bersama. Toleransi dan Kesetaraan bukan pilihan, tetapi keharusan bagi bangsa yang ingin tetap utuh,” pungkas Gus Wal**(Red)

Berita Terkini