Prof Connie Desak OCHA PBB Turun Tangan: Status Bencana Belum Ditetapkan, Sumatra–Aceh Butuh Bantuan Internasional

Breaking News
- Advertisement -

 

Mudanews.com Jakarta –Meningkatnya eskalasi bencana di sejumlah wilayah Sumatra dan Aceh mendorong pengamat pertahanan dan kebijakan publik, Prof. Connie Rahakundini Bakrie, menyampaikan sebuah surat terbuka kepada Kepala Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) Perserikatan Bangsa-Bangsa. Surat ini berisi permohonan agar PBB segera mengintervensi situasi kemanusiaan di Indonesia.

Dalam surat tersebut, Prof. Connie menegaskan bahwa skala kerusakan dan dampak bencana telah melampaui kapasitas penanganan normal. Namun, pemerintah Indonesia belum menetapkan status bencana nasional, sehingga berpotensi memperlambat aliran bantuan internasional yang sangat diperlukan. Menurutnya, kondisi darurat tidak boleh terhambat oleh mekanisme administratif.

Prof. Connie menyoroti bahwa banyak wilayah terdampak masih terisolasi, sementara masyarakat di lapangan membutuhkan evakuasi cepat, suplai medis, dan pangan darurat. Dengan belum adanya status bencana nasional, akses terhadap dukungan asing menjadi terbatas. Karena itu, ia berharap OCHA dapat mengambil langkah proaktif sebagaimana mandat kemanusiaan global.

Melalui surat terbukanya, Prof. Connie meminta OCHA PBB untuk mengaktifkan koordinasi kemanusiaan internasional tanpa perlu menunggu deklarasi formal dari pemerintah Indonesia. Ia menekankan bahwa asas kemanusiaan harus menjadi prioritas dalam keadaan darurat, terutama ketika nyawa ribuan warga berada dalam ancaman.

Ia juga mendorong OCHA segera mengirim tim asesmen cepat dan unit penyelamat ke wilayah yang belum tertangani. Tim tersebut diharapkan dapat mengidentifikasi kebutuhan kritis, mempercepat distribusi bantuan, serta membuka jalur komunikasi dan logistik yang terputus akibat bencana.

Selain itu, Prof. Connie meminta PBB memobilisasi dukungan berupa tim medis internasional, obat-obatan, perlengkapan darurat, dan tenda pengungsian. Menurutnya, kapasitas lokal harus diperkuat agar penanganan bencana dapat berjalan lebih terstruktur dan berkesinambungan. Ia juga menyerukan pentingnya asesmen risiko lingkungan untuk mencegah bencana susulan.

Dalam pernyataannya, Prof. Connie menegaskan bahwa permintaannya kepada PBB bukan bentuk penolakan terhadap kewenangan negara, melainkan ikhtiar untuk memastikan keselamatan rakyat tetap menjadi prioritas utama. Ia mengingatkan bahwa di banyak negara, operasi kemanusiaan PBB tetap berjalan meski belum ada deklarasi resmi dari pemerintah setempat.

Sebagai upaya memperluas jangkauan informasi, Prof. Connie telah menyerahkan surat terbukanya kepada sahabatnya, Saiful Huda EMS, untuk disebarkan melalui berbagai jaringan media. Ia berharap publik, pemerintah, dan komunitas internasional dapat bergerak lebih cepat demi mempercepat penanganan bencana di Sumatra dan Aceh.**(Red)

Berita Terkini