Mudanews.com, Depok – Lembaga penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Sumatera Utara, Medan menghadiri Annual International Conference on Islam, Science and Society (AICIS+) 2025 yang diadakan di Universitas Internasional Indonesia (UIII) Depok, Jawa Barat.
Ketua LPPM UIN Sumatera Utara Prof. Dr. Nispul Khoiri, M.Ag sangat mengapresiasi setinggi-setingginya kegiatan yang sangat luar biasa ini.
“Aicis+ tahun 2025 ini adalah kegiatan yang sangat luar biasa yang harus diapresiasi setinggi tingginya dikarenakan forum akademik ini menawarkan tema Global dalam perkembangan dunia pendidikan Islam di Indonesia”.
Lebih lanjut Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Sumatera Utara Periode 2019-2024 mengatakan kegiatan ini merupakan potret kemajuan pendidikan Islam di Indonesia dalam mewujudkan Asta cita presiden Prabowo.
“AICIS+ tahun ini adalah gambaran wajah pendidikan Islam di Indonesia yang semakin maju, ini bisa kita lihat dari 40 lebih PTKIN yang ada hari ini, tidak hanya mengelola pendidikan Islam saja namun sudah bertransformasi kedalam ilmu sains dan teknologi tentu ini adalah dukungan nyata kementerian agama dalan mewujudkan Asta cita Presiden Prabowo dalam penguatan sumber daya manusia, sains dan teknologi serta jawaban atas tantangan percepatan pendidikan global yang harus diimbangi oleh pendidikan Islam di Indonesia,” ujar Prof. Nispul yang juga dipercaya menjadi Majelis Pembina Daerah Korcab PMII Sumatera Utara.
Rektor UIII Jamhari di Depok, Rabu menyampaikan bahwa AICIS+ 2025 bukan sekadar konferensi akademik, melainkan ruang kolaborasi yang hidup.
Melalui expo dan kegiatan masyarakat seperti ini, kami ingin menunjukkan bagaimana ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam dapat diterjemahkan menjadi solusi nyata untuk kemanusiaan dan keberlanjutan.
“Kehadiran para pembicara dan akademisi ini merepresentasikan komitmen AICIS+ 2025 untuk menyajikan analisis komparatif yang komprehensif tentang perkembangan pemikiran Islam di berbagai belahan dunia,” ujarnya.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Islam Prof Amien Suyitno, menegaskan bahwa AICIS+ 2025 menjadi momentum strategis untuk meneguhkan peran Islam dalam sains dan kemanusiaan.
“Kementerian Agama berkomitmen menjadikan AICIS+ bukan sekadar forum ilmiah, tetapi wadah pertemuan gagasan antara tradisi keilmuan Islam dan inovasi global. Inilah wajah Islam Indonesia yang moderat, terbuka dan solutif,” ujarnya.
Terpisah Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin, ketika membuka AICIS+ 2025 mengajak para akademisi dan peneliti dunia Islam untuk bersama mencari solusi atas krisis global, mulai dari isu lingkungan hingga perkembangan kecerdasan buatan (AI).
Sekjen Kamaruddin menegaskan bahwa AICIS+ bukan hanya forum akademik, tetapi wadah kolaborasi lintas negara, lintas disiplin, dan lintas pendekatan yang menghubungkan dunia Islam dengan isu-isu aktual kemanusiaan.
“Islam Indonesia hadir dengan narasi keilmuan yang kaya, dialogis, dan berorientasi pada kemaslahatan. AICIS+ adalah panggung untuk menunjukkan kepada dunia bahwa tradisi keilmuan Islam di Indonesia berkembang dalam bingkai keterbukaan dan daya kritis,” ujarnya.
AICIS+ 2025 mengusung tema besar “Islam, Ekoteologi, dan Transformasi Teknologi: Inovasi Multidisipliner untuk Masa Depan yang Adil dan Berkelanjutan”, konferensi ini berlangsung pada 29–31 Oktober 2025 di Kampus UII, Depok, dengan menghadirkan 12 pembicara internasional dari 8 negara, meliputi Malaysia, Australia, Indonesia, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Inggris, Singapura dan Prancis

